Tuesday, December 30, 2008


(ArBer)

Tahun Baru yang tidak pernah baru….

Dalam hitungan jam lembaran kalender yang biasa kita sobek akan berakhir dilembaran terakhir. Tahun baru memang akan menjelang, siap tidak siap dia akan datang tanpa bisa kita tunda. Keadaan yang terjadi pada dunia sekarang ini membuat kita ingin menunda datangnya tahun baru. Dunia tidak semakin baik, bahkan menutrut prediksi banyak pihak dari ekonom, politikus, pebisnis, sampai para pelamar masa depan menyatakan bahwa tahun 2009 adalah tahun yang dipenuhi dengan kesulitan. Ironis banyak pemuka Agama juga ikut menyerukan bahwa tahun 2009 tidak akan menjadi tahun yang lebih baik dari tahun ini. Seharusnya kita sebagai orang – orang percaya harus mendasarkan ucapan kita sesuai dengan iman dan firman. Pengkotbah sudah menyatakan jauh – jauh hari sebelumnya bahwa tidak ada yang baru dibawah matahari, yang sudah ada pernah ada, dan yang akan datang sesungguhnya telah ada sebelumnya.. Kita tidak perlu takut, tahun yang baru tidak akan membawa masalah baru atau kesulitan baru, karena kesulitan tersebut sebenarnya sudah pernah ada, jadi tak perlu dikhawatirkan.. Krisis global yang terjadi sekarang ini pernah terjadi, jika banyak pihak menyatakan tahun 2009 akan menjadi tahun dengan krisis terberat sepanjang sejarah kehidupan manusia itu juga sebenarnya pernah terjadi, namun karena keserakahan pelaku ekonomilah yang menyebabkan krisis global ini semakin berat. Tahun baru memang tidak pernah baru bagi dunia ini, tahun baru juga tidak memberikan harapan baru bagi mereka yang terus memikirkan dunia ini. Sebaliknya bagi mereka yang beriman kepada Tuhan serta berharap sepenuhnya kepada Dia dalam menjalani kehidupa di dunia ini, maka akan selalu ada pengharapan baru. Pengharapan baru tersebut akan tumbuh dalam Iman dan rasa percaya diri bahwa, apapun yang akan terjadi pada tahun yang baru, kita akan selalu ingat akan janji-Nya yang akan selalu menyertai kita, sama pada saat selama ini dia menjaga kita dengan cara – cara-Nya yang ajaib. Bahkan sampai detik ini kita masih ada itu karena penyertaan-Nya, baiklah kita selalu menguingat kasih serta perlindungan-Nya sepanjang tahun ini, dan hal tersebut tentunya akan membuat kita yakin bahwa Dia tetap akan menyertai kita apapun situasi dan kondisi tahun yang akan datang.

”Ingatlah perbuatan – perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya,

mukjizat – mukjizat-Nya,

dan penghukuman – penghukuman yang diucapkan-Nya”

Mazmur 105:5

GOD Bless u

&

Have a wonderfull New Year With JESUS

Friday, December 26, 2008


(ArbeR)

Natal = kiamat

Agak aneh memang bila melihat perssamaan tersebut. Natalsama yang seperti kita ketahui adalah hari dimana Allah Bapa mengkaruniakan Anak-Nya yang tunggal sebagai Juruselamat dunia. Kelahiran Yesus, bukan saja untuk memnolong manusia pada saat didunia initapi jua pada saat manusia mati. Dengan mengajar dan melakukan mukjizat kepada mereka yang mengalami penykit menunjukkan Dia sangat mengasihi manusia selama berada di dunia ini, dan dengan mengorbankan diri-Nya mati di kayu salib,menunjukkan bhwa Dia juga memikirkan keselamatan setelah manusia meninggal. Kelahiran Yesus adalah suka cita terbesar bagi umat manusia yang telah berdosa dan membutuhkan seorang Juruselamat, tetapi sebaliknya bagi mereka yang senang akan dunia ini kelahiran-Nya adalah kiamat, karena akan ada Pemimpin baru yang akan menjauhkan manusia dari kenikmatan dunia dan dosa. Hal serupa mungkin dirasakan oleh iblis, sebelum kelahiran Yesus, iblis menguasai bebas menguasai dunia dan mempengaruhi mereka yang lemah imannya dan cinta akan kedagingan, tetapi setelah kelahiran-Nya kuasa iblis mulai dipatahkan. Yesus banyak mengusir roh jahat serta mengajarkan untuk tidak cinta kepada dunia ini dan kedagingan akan tetapi hiduplah kudus sepert kehendak Allah. Iblis juga terlihat frustasi sehingga beberapa kali mencobai Yesus namun tidak berhasil. Walaupun akhirnya dia berhasil mempengaruhi salah satu murid Yesus, namun iblis tidak sadar itu adalah bagian dari rencana Allah. Yesus memang menderita hingga Dia disalibkan, tetapi setelah kematian-Nya, iblis harus menyerahkan kunci kerajaan maut kepada-Nya, itulah kekalahan iblis dan dosa. Sebagai manusia penghuni dunia ini, apakah kita merasakan Natal adalah hari yang penuh suka cita atau sebaliknya Natal adalah kiamat, karena kita harus meninggalkan kecintaan kita kepada dunia dan nikmatnya nafsu kedagingan kita???

“Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu anak itu:

Sesungguhnya Anak ini akan ditentukan untuk menjatuhkan atau

Membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan”

Lukas 2:34

Merry Christmas…….

GOD Bless u

Monday, December 22, 2008

Mother's Day


(Arber)
Hari ini adalah hari Ibu……….
Ibu adalah mereka yang mempertarhkan nyawanya pada saat mereka mengandung kita. Ibu tidak pernah bisa mendapatkan kembali apa yang sudah dikorbankanya :
Mereka tidak memintai kita menganti 9 bulan waktunya pada saat kita dikandungan,
Mereka tidak meminta kita menahan sakit pada saat kita akan dilahirkan,
Mereka tidak pernah meminta kita bangun tiap malam saat mereka sakit,
Mereka tidak pernah meminta kita mengajarinya berbicara,
Mereka tidak pernah meminta kita mendoakanya pada saat berdoa,
Mereka tidak pernah
takut…
lelah…
marah…
malas…
tenang…
hanya untuk kebahagan kita…
Apakah kebahagian kita???
Apapun itu, satu yang pasti itulah kebahagian seorang Ibu…
Siapa yang paling berharga dalam hidup kita???
Ibu…Ibu…dan Ibu…
Seorang Ibu akan selalu membuat
“anak-anaknya bangun dan menyebutnya berbahagia,
Pula suaminya memuji dia”
Amsal 31:28
thank's mom...
GOD Bless u

Wednesday, December 17, 2008



(ArBer)


Terjadwal bukan Dijadwal…

Doni adalah seorang pemuda yang rajin lari pagi. Biasanya setiap hari sebelum berangkat kerja dia menyempatkan diri lari pagi sekitar kurang lebih 45 menit sehari, dan hasilnya Doni selalu terlihat segar serta jarang sekali tubuh Doni terserang penyakit, bahkan penyakit ringan sekalipun seperti flu atau batuk. Mendekati penghujung tahun, Doni disibukkan dengan padatnya pekerjaan, karena perusahaan tempatnya bekerja akan ”tutup buku” sebelum merencanakan program dan target baru di tahun yang akan datang. Kesibukan Doni membuatnya selalu pulang larut malam, sehingga dia selalu bangun lebih siang dari biasanya. Kebiasaanya berolah raga pun mulai ditinggalkannya akibat kesibukannya, lalu hasilnya badan Doni terlihat lebih gemuk dan akhir – akhir ini dia sering terserang flu. Doni lalu mencari akal dengan membeli alat kesehatan untuk digunakan sebagai pengganti lari paginya. Alat kesehatan itu diletakkan di dalam rumahnya sehingga dia tidak perlu lari keluar rumah setiap pagi. Namun lagi – lagi kesibukannya akhirnya dia jarang menggunakan alat tersebut. Suatu hari dia meminta cuti dari pekerjaannya. Doni memanfaatkan waktu cutinya tersebut untuk berolah raga sepuas – puasnya, dia berlari pada alat tersebut sampai ber jam – jam untuk mengganti waktunya berolah raga selama ini yang tertunda. Hasilnya Doni kelelahan dan menderita kejang pada otot – otot kakinya akibat terlalu memaksakan diri berlari. Bukan sehat yang Doni dapat malah sekarang dia harus beristirahat.


Olah raga yang terjadwal, memang tidak bisa digantikan dengan olah raga yang dijadwal, tidak bisa latihan rutin 30 menit sehari selama seminggu, diganti dengan 3 jam sehari untuk menganti waktu latihan yang tertunda satu minggu. Selain latihan untuk kesehatan jasmani, latihan untuk kesehatan rohani juga perlu dipikirkan. Kita harus rutin dengan tekun melatih diri kita, jangan sampai kita menunda dan terus menjadwal ulang kegiatan kita untuk melatih kesehatan rohani kita misalnya dengan, berdoa, rajin membaca renungan harian, Alkitab ataupun mengikuti kebaktian serta kegiatan rohani lainnya. Kita tidak boleh membaca alkitab sebualan sekali dengan membaca 2 sampai 3 kitab, atau berdoa seminggu sekali selama 7 jam. Sama seperti Doni yang akhirnya mengalami kejang otot mungkin kita juga akan mengalaminnya jika berlutut berdoa selama tujuh jam sehari. Alangkah baiknya jika segala kegiatan rohani kita terjadwal, hal ini akan membantu kita agar konsisten dan melatih komitmen kita dihadapan-Nya untuk terus bersekutu serta memelihara iman kita hari lepas hari. Setiap hari selalu mempunyai kesulitannya sendiri, jadi masa kita harus mengumpulkan segala permasalahan selama 7 hari barulah kita memberitahukan Bapa kita?.....

Kesimpulannya adalah jadwal yang konsisten dan tekun akan memperlihatkan hasil bertahap yang sempurna.


”sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah

kamu melakukan kehendak Allah,

kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu”

Ibrani 10:36


GOD Bless u


Monday, December 15, 2008


“hallo kamu lama sekali mengangkat telponnya, padahal sudah berkali – kali aku telpon, dari mana saja kamu, sibuk, atau lagi meeting?”. “hallo, ini siapa ya?”, “loh ini andi bukan?”, “maaf ya, anda salah sambung…”

Salah sambung mungkin pernah kita rasakan pada saat kita menelpon seseorang. Terkadang kita terlalu terburu – buru, sehingga salah menekan atau memasukkan nomor telepon yang kita tuju. Dalam kehidupan sehari – hari kita juga kerap ”salah sambung” dalam menilai atau menyikapi setiap permasalahan. Jika kita mendapatkan berkat, atau apa yang kita kerjakan berhasil maka perasaan sukacita ada di hati kita, dan kita selalu berusaha agar orang lain ikut merasakan sukacita yang kita alami, atau paling tidak mereka mengetahui kalau kita sedang barbahagia. Hal tersebut sangatlah manusiawi, setiap orang yang berbahagia selalu ingin menujukkan kepada semua orang perasaannya, namun sebaliknya jika permasalahan yang datang tersebut adalah permasalahan yang berat, yang tidak ada jalan keluarnya, kita terkadang ”salah sambung” saat memprotes keadaan buruk yang menimpa kita kepada Tuhan. Kita selalu ingin mengetahui kenapa hal tersebut dialami kita. Seperti orang yan salah menelpon, kita juga biasanya ”menyerang” Tuhan dengan pertanyaan yang bertubi – tubi dan segala keluh kesah, padahal kita sendiri belum intropeksi diri apakah benar segala pertanyaan kita untuk Tuhan atau seharusnya pertanyaan – pertanyaan tersebut malah untuk kita sendiri?

Tuhan selalu diumpamakan sebagai mesin penjawab disaat kita mengalami penderitaan, padahal penderitaan yang ada tidak mungkin datang begitu saja tanpa ada penyebab yang berasal dari diri sendiri, mungkin hal tersebut karena keteledoran kita atau memang penderitaan tersebut akibat dari kesombongan kita yang selalu mengandalkan diri sendiri.
Ironisnya pada saat berkat melimpah dan kebahagia menyertai kita, jarang sekali kita mencari-Nya terlebih dahulu. Sebagai orang percaya, seharusnya kita bersikap dewasa dengan selalu bersyukur kepada Tuhan atas segala kebahagian yang kita alami, dan bila kita mengalami masalah – masalah yang sulit seharusnya kita intropeksi dulu adakah perbuatan kita yang salah. Setelah kita inropeksi diri bawalah segala hasilnya kepada Tuhan dengan penuh kepasrahan. Tuhan yang maha pengasih dan penyayang akan melihat kita sebagai umatnya yang taat, dengan demikian Tuhan pasti akan menunjukkan jalan-Nya kepada kita. Dengan demikian sebaiknya kita meneliti dulu sebelum kita ”menelpon” jangan sampai terburu – buru memasukkan nomor dan akhirnya ”salah sambung”...

”Orang menjerit oleh karena banyaknya penindasan, berteriak meminta tolong
oleh karena kekerasan orang – orang yang berkuasa;
tetapi orang tidak bertanya:
Dimanakah Allah yang membuat aku, dan yang memberi
nyanyian pujian di waktu malam;”
Ayub 35:9-10

GOD Bless you

Thursday, December 11, 2008

ArBer


Korup Sich…


Sebut saja Bapak A, dia baru saja terpilih menjadi anggota DPRD. Bapak A ingin membawa misi memberikan suatu perubahan di lingkungan parlemen daerahnya. Bapak A sebelumnya dikenal sebagai sebagai seorang Kristiani yang sederhana, kehidupannya yang harmonis membuatnya dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai suatu contoh teladan. Bapak A juga sangat memerhatikan masyarakat sekitarnya yang kurang mampu, selain sering berkunjung serta mendoakan, tidak jarang Bapak A juga memberikan bantuan berupa materi. Hampir 6 bulan belakangan ini Bapak A, terlihat sibuk menghimbau masyarakat sekitarnya untuk mendukungnya menjadi anggota DPRD, dengan tujuan membawa perubahan yang tentunya untuk kebaikan masyarakat di sana. Bahkan sering juga meminta bantuan Gembala, agar memberitahukan pada jemaatnya agar ikut turut berperan memilihnya demi kebaikan mereka dan atas nama Kristiani. Akhirnya Bapak A pun terpilih menjadi salah satu anggota DPRD. Beberapa bulan pertama Bapak A masih sering beribadah dan aktif dalam kegiatan Gereja, namun bulan – bulan berikutnya Bapak A mulai menghilang, jangankan untuk pelayanan ke Gerejapun sudah tidak pernah. Belum genap setahun beliau menjadi anggota DPRD, masyarakat mendapatkan kabar bahwa dia sudah ditahan pihak kepolisian dalam kasus korupsi. Akhirnya jemaat meminta Gembala Gereja untuk mengunjunginya dan mengetahui kejelasan kabar tersebut. Pada saat dikunjungi Bapak A menceritakan apa yang dialaminya kepada Gembala. Bapak A menceritakan pada awalnya dia memang berniat membawa Terang Kristus ke lingkungan DPRD dan membuat perubahan untuk kepentingan masyarakat luas, namun jalan menuju kursi DPRD tidaklah mudah, dia sendiri harus mengeluarkan materi yang tidak sedikit. Hampir seluruh materi keluarga besar dan koleganya dipertaruhkan untuk mendapatkan satu kursi DPRD, nah setelah dia terpilih, beberapa koleganya mulai menagih materi yang dipinjamnya, lalu dengan berbagai cara dia berusaha mendapatkan banyak materi untuk mengembalikan uang koleganya yang dipinjamnya. Untuk mendapatkan uang tidaklah sulit, banyak proyek – proyek yang membutuhkan persetujuan anggota DPRD, disitulah terdapat peluang mendapatkan gaji tambahan. Pinjaman koleganya pun lunas hanya dalam waktu dua bulan. Karena melihat betapa mudahnya mengumpalkan materi, maka dia sudah lupa akan apa yang diimaninya, bulan – bulan berikutnya dia sudah mengumpul materi untuk dia nikmati bersama keluarga. Seriring bertambah kayanya keluarga dia, pihak yang berwajib mulai mencurigainya Hingga akhirnya dia tertangkap karena terbukti dalam kasus korupsi.

Sanagat susah sekali berhadapan dengan kenikmatan dunia, terutama dala hal materi dan keuangan. Tidak menutup kemungkinan bahkan seorang kristiani. Memang pada awalnya kita mampu mengatakan tidak, tapi kembali lagi itu hanya masalah waktu dan jumlah, jika jumlah materi yang ditawarkan meningkat maka setiap kita yang lemah iman akan sangat mudah masuk dalam dosa korupsi. Kita mamang membutuhkan materi untuk menghidupi keluarga, untuk mendapatkan pendidikan serta kesehatan yang baik, dan bahkan untuk mendukung pekerjaan Tuhan di dunia ini untuk memperluas kerajaan-NYA. Tapi Yesus sendiri memperingatkan kita akan masalah materi ini, agar jangan sampai kita terlalu menggamgamnya karena semua yang ada didunia ini tidak akan kita bawa pada kehidupan selanjutnya. Yesus sendiri mengajarkan kita untuk tidak malas serta bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan kita, namun dibalik semua itu apakah yang kita kerjakan berkenan dihadapan-NYA?apakah yang kita kerjakan membawa kita lebih dekat dengan-NYA, apakah yang kita kerjakan bisa menjadi berkat bagi banyak orang? Janganlah kita mengumpalkan banyak harta didunia ini karena semuanya tidaklah kekal,karena semua akan kita tinggalkan pada saat kita meninggalkan dunia ini, tetapi ingatlah jika kita mau meninggalkan harta kita, Yesus menjanjikan harta yang kekal pada kerajaan-NYA!


Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum

dari pada seorang kaya

masuk ke dalam kerajaan Allah”

Markus 10:25


GOD Bless u


Monday, December 8, 2008


(ArBer)



Memilih atau Dipilih

Tono adalah seorang remaja yang baru saja pindah dari desa sebuah kota. Sebagai seorang remaja perdesaan, Tono membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan dan pergaulan ala kota. Memang terasa sulit sekali untuk cepat beradaptasi, terutama masalah peragulan, Tono harus benar – benar selektif memilih teman pergaulan. Tono akhirnya mendapatkan teman seumurannya, mereka banyak mengahabiskan waktu bersama setelah pulang dari sekolah. Pada awalnya tidak ada kegiatan mereka yang bersifat negatif, semuanya layaknya pergaulan remaja yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain serta mengahabiskan waktu di mall – mall.
Lama – kelamaan teman – teman Tono mulai menunjukkan sifat asli mereka, mereka mulai mempengaruhi Tono untuk mencoba memakai narkoba, menurut mereka itulah simbol pergaulan perkotaan. Tono berusaha menolaknya sebisa mungkin, sebab sebelum dia pindah ke kota, orang tuanya sudah memperingati akan bahaya narkoba, dan sebagai seorang remaja yang patuh dia pun tidak berani mencoba barang haram tersebut. Di saat yang bersamaan dia bertemu dengan Andy sahabatnya dari desa yang sudah tiga tahun pindah ke kota, lalu dia menceritakan kebiasaan teman – teman barunya yang buruk. Andy kemudian menasehatinya agar menjauhi pergaulan seperti itu, dan akhirnya Andy pun menjadi sahabat Tono yang baru, setelah Tono mulai meninggalkan teman – temannya. Andy memang menjauhi narkoba, namun rokok tidak pernah ditinggalkanya setiap hari. Akhirnya Tono mengikuti teman barunya tersebut, dia mulai merokok dengan prinsip, paling tidak dia bisa menjauhi narkoba kalau merokok itu sudah hal biasa bagi setiap pria dewasa.

Cerita pendek tersebut menggambarkan sebagaian kecil masalah remaja perkotaan. Pergaulan yang salah akan membawa kita menuju hal – hal negatif. Teman yang salah bisa membuat kita mengubah fokus kehidupan kita. Memang sebuah pilihan untuk mengikuti pergaulan dunia atau diasingkan, namun pilihan yang keliru menyebabkan kita jauh dari Tuhan. Sudah menjadi tugas kita untuk pintar – pintar memilih siapa yang akan kita temani, serta dimana kita berada. Kita sebagai terang dunia sudah seharusnya mempengaruhi dunia ini, dan jangan sampai dunia yang mempengaruhi kita. Carilah sahabat sebanyak mungkin dan jangan memilih – milih sahabat, yang harus kita pilih adalah kegiatan dan sifat teman – teman kita. Bertemanlah dengan tujuan mempengaruhi mereka ke arah yang lebih baik dan positif, serta senantiasa berjaga – jaga sebab iblis di dunia ini siap ”menerkam”.

”sadarlah dan berjagalah! Lawanmu si iblis, berjalan keliling sama

seperti singa yang mangaum-aum dan mencari

orang yang dapat ditelanya

1 Petrus 5:8


GOD Bless u


Monday, December 1, 2008


ArBer


Kembalilah anakku…


Cerita perumpamaan tentang anak yang hilang (Lukas 15 : 11-32) mengandung banyak makna positif, Yesus menceritakan ini agar manusia mempunyai pengharapan baru tentang pengampunan. Anak bungsu yang pergi mengambil bagiannya adalah bagaikan setiap kita orang – orang berdosa yang telah ditembus dosanya serta mewarisi kerajaan Allah. Setelah dosa kita ditembusNya, kita malah meminta warisan yang telah menjadi bagian kita untuk ditukar dengan kenikmatan manusia. Sama seperti anak bungsu yang juga menderita kelaparan setelah kehabisan uang, orang – orang berdosa juga kerap kali menghadapi pencobaan – pencobaan akibat dari kesalahannya sendiri. Saat penderitaan datang biasanya kita baru mengingat akan kebaikan dari Allah kita yang telah kita sia – siakan, kita berpikir untuk kembali kepadaNya. Anak bungsu dalam perumpamaan tersebut memilih untuk meninggalkan segala kesombongannya dan rasa malunya, dia memutuskan untuk kembali kepada orang tuanya serta mengakui dosa dan kesalahannya, lalu meminta pengampunan kepada bapaknya. Banyak diantara kita yang telah sadar telah mengambil jalan yang salah sehingga mengecewakan Bapa kita, tapi malu untuk mengakuinya, kita terlalu keras kepala untuk mengakui bahwa kita telah berdosa, kita membiarkan diri dan mencoba menanggung penderitaan akibat kesalahan kita sendiri, padahal tanpa kuasa Allah kita tidak mungkin bertahan dengan kekuatan kita sendiri. Anak bungsu itu dikatakan telah “hidup” kembali, oleh karenanya bapaknya mengampuninya serta memberikan pakaian yang terbaik, perhiasan serta mengadakan pesta baginya. Perasaan bapa dari anak bungsu tersebut sangatlah bahagia,walaupun mungkin, sebelumnya setiap saat dia selalu bmenghitung hari - harinya sambil berharap anaknya untuk kembali kepadanya. Sekarang diia tahu bahwa untuk kembali kerumah, mengakui kesalahan dan mengesampingkan rasa malu adalah pencobaan terberat dalam hidup anaknya melebihi kelaparan yang dialami sang anak ketika meninggalkan rumah. Ternyata anak bungsu tersebut berhasil mengalahkan pencobaan paling berat dalam hidupnya dengan mau datang kepada bapanya dengan rendah diri mengakui kesalahannya seerta meminta pengampunan. Bapa kita yang di Sorga sekarangpun sedang menunggu kita apakah kita yang telah banyak berbuat dosa mau datang dengan rendah diri dan memohon pengampunan kepadaNya, jika kita mau datang dan mengakui kesalahan kita, yakinlah Bapa yang maha Kuasa telah menyiapkan pesta untuk menyambut kita yang telah “hidup” kembali.


ketika Yesus melihat iman mereka,

berkatalah Ia : hai saudara, dosamu sudah diampuni.”

Lukas 5 : 20


GOD Bless you