Friday, April 30, 2010

(ArBer) Mewariskan kemalangan.


Mewariskan kemalangan.


Hari-hari ini akan menajdi hari yang semaikin panas. Suhu udara semakin meningkat setiap bulannya, bahkan mencapai 1 derajat per bulannya. Atmosfer bumi sudah semakin tipis, akibatnya sinar matahari langsung menembus ozon yang mulai tipis ini. Tidak heran es pada kutub utara juga sudah mulai mencair, seta pemanasan global terjadi hampir diseluruh belahan dunia.


Manusia menjadi aktor utama, yang meneyebabkan keadaan dunia menjadi seperti ini. Melakukan eksploitasi besar-besaran terhadap alam memang tidak akan berdampak langsung pada kehidupan kita saat ini. Setelah puluhan tahun berikutnya maka akan mulai dampak buruknya, dan semakin bertambah usia bumi, maka bumi nini akan semakin tidak bersahabat, dan akhirnya setiap makhluk dibumi ini akan merasakan dampaknya bahkan akan punah. Bila keadaan seperti itu terjadi sebenarnya kita sedang mewarisikan kemalangan kepada generasi penerus kita.


Kebebasan untuk menaklukan alam ini, bukan berarti harus “menghabiskannya” dalam sekejap segala potensi dan kekayaan alam ini. Kita harus sadar bahwa alam ini juga milik penerus kita yang akan datang, dan bukan sepenuhnya milik kita. Mulailah untuk berpikir realistis bahwa kita tak akan mungkin selamanya menempati dunia ini, ada saatnya kita harus merelakan bumi ini dimiliki penerus kita, oleh karena itu janganlah kita meninggalkan sesuatu yang sudah rusak untuk generasi penerus kita. Lakukanlah hal-hal kecil yang bisa berdampak besar dimasa yang akan datang! seperti menanam sebuah pohon kecil, demi mencegah rusaknya hutan didalam buni ini. Merusak paru-paru dunia sama saja dengan merusak paru-paru generasi penerus yang akan datang.


Mereka yang mengasihi serta melestarikan alam ini, pasilah orang-orang yang sangat mengasihi keturunan-keturunan mereka selanjutnya.


“Orang itu sendiri akan menetap dalam kebahagian

dan anak cucunya akan

mewarisi bumi”

Mazmur 25:13


GOD Bless u

Thursday, April 29, 2010

(ArBer)Selalu waspada!


Selalu waspada!


Gambar diatas menunjukkan bahwa bahaya datang selalu dengan tiba-tiba. Tidak ada yang tahu kapan waktunya bahaya tersebut akan datang. Bahkan waktu yang tepat untuk memamangsa makananpun terkadang justru menjadi saat bahaya besar datang mengancam(seperti pada gambar diatas). Kodok yang bersiap untuk memangsa capung, tidak menyadari bahwa nyawanya sedang terancam, karena seekor ular sudah siap memangsannya. Disaat kodok mengira terbuka kesempatan baik untuk memangsa, justru disaat itulah dia sudah menjadi mangsa dari ular dibelakangnya.


Sadar atau tidak, kehidupan ini selalu dipenuhi oleh ancaman dan resiko. Mungkin kita tidak sadar dalam perjalanan menujutempat akativitas kita, ada orangyang ingin bermaksud jahat kepada kita sedang mengikuti kita. Atau kita tidak waspada terhadap ancaman – anacaman lain yang berasal dari tawaran yang menggiurkan. Misalnya ada tawaran investasi yang menawarkan keuntungan 20% lebih per bulan dari dana yang kita tanamkan. Sekilas sebenarnya hal tersebut sangat menggiurkan, namun apabila kita tidak teliti dan waspada, bias jadi investasi tersebut merupakan kedok penipuan dengan iming-iming penghasilan yang menggiurkan. Hal-hal seperti itu baru seputar kehidupan duniawi saja, bagaimana dengan kehidupan rohani kita?


Terkadang dalam pertumbuhan rohani kita juga sering sekali diintai oleh bahaya. Contoh sederhananya adalah pada saat kita berapi-api dalam pelayanan di Gereja, hampir semua jenis pelayanan kita ikuti. Memang tidak ada yang salah akan hal tersebut, namun disaat kita merasa bangga karena semakin dekat dengan saudara-saudara seiman, bisa jadi sebenarnya kita sudah kehilangan waktu berkualitas kita dengan Tuhan. Satu sisi kita merasa bahagia bisa dijadikan saluran berkat dan kasih kepada saudara seiman dan jemaat gereja, namun ancamannya disisi lain kita sudah melupakan saat teduh, karena terlalu sibuk melayani. Mulai saat ini belajarlah selalu untuk berwaspada! Jangan mudah “tenggelam” akan keberhasilan – keberhasilan kita, kareana pasti si Iblis tidak senang dengan keberhasilan-keberhasilan kita. Bisa jadi iblis memanfaatkan keberhasilan kita untuk membuat kita jatuh didalam dosa.


Mintalah hikmat dan kebijaksanaan dari Tuhan untuk menggunakan akal budi secara optimal, agar kita dapat selalu peka dengan ancaman bahaya disekeliling kita.


“Sebab itu siapkanlah akal budimu,

Waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu

Seluruhnya atas kasih karunia yang

Dianugerahkan kepadamu pada waktu

Penyataan Yesus Kristus”

1 Petrus 1:13


GOD Bless u

Wednesday, April 28, 2010

(ArBer)Melatih kebiasaan baik.


Melatih kebiasaan baik.


Anak-anak adalah bagaikan sebuah gelas kosong, apapun yang dimasukkan ke dalamnya akan menempati ruang gelas tersebut sampai penuh. Jika diisi air yang bening maka gelas tersebut akan terlihat bening, namun jika dimasukkan air susu ataupun kopi, maka warna asli minuman tersebut akan mendominasi ruang gelas tersebut. Intinya apapun yang kita masukkan ke dalam sebuah gelas kosong maka itulah yang terlihat.


Mendidik anak-anak bukanlah hal yang mudah. Anak-anak balita biasanya menirukan apa yang mereka lihat maupu dengar. Perkembangan sel otak mereka akan membuat mereka semakin peka menggunakan panca indera mereka. Walaupun sepertinya panca indera anak balita belum berfungsi optimal, namun sebenarnya saat-saat itulah otak memproses semua rangsangan yang diterima panca indera mereka. Segala rangsangan yang masuk dari panca indera mereka itulah yang nanti akan membentuk karakter berpikir serta mental anak-anak tersebut.


Sebagai orang dewasa kita seharusnya memberikan contoh yang baik dihadapan mereka(anak balita). Jangan pernah menganggap remeh anak-anak! walaupu mereka terlihat belum bisa bicara, akan tetapi pendengaran mereka menangkap dengan jelas setiap kata-kata kita. Kata-kata kasar yang keluar dari mulutkita mungkin tidak bisa langsung diikuti mereka, namun semuanya hanya masalah waktu, pada saatnya nanti kita akan melihat cerminan sikap buruk kita pada diri mereka.


Didik serta Ajarilah segala hal yang baik, dan berilah contoh terlebih dahulu sebelum kita memerintahkan mereka berbuat sesuatu. Perihalah perkataan kita dan emosi kita saat berhadapan dengan mereka! Apa yang baik yang kita contohkan kepada mereka mungkin tidak akan langsung kita rasakan manfaatnya, namun seiring waktu serta penyertaan Tuhan maka anak-anak kita akan tumbuh dewasa menjadi manusia – manusia yang lebih baik dibandingkan kita.


Latihlah anak-anak kita dengan kebiasan baik, maka pada saat mereka dewasa mereka akan menjadi orang terlatih kebiasaan baiknya.


“Didiklah anakmu

Maka ia akan memberikan

Ketentraman kepadamu

Dan mendatangkan sukacita kepadamu”

Amsal 29:17


GOD Bless u

Tuesday, April 27, 2010

(ArBer) Semua sudah ditentukan jalannya.


Semua sudah ditentukan jalannya.


Kenapa saya sudah berusaha, namun tetap saja saya tidak lulus? Atau kenapa saya samapaisaat ini belummendapatkan pekerjaan? Kira-kira itulah pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya tidak puas atas apa yang dialami. Kebanyakan dari kita terbiasa mengeluh saat menerima hasil yang tidak sesuai dengan apa yang sudah kita bayangkan. Kita terbiasa mengeluh karena selalu beranggapan apa yang kita lakukan pasti akan terwujud.


Manusia adalah makhluk paling sempurna ciptaan Tuhan semesta alam. Dengan akal budi manusia mampu beradaptasi serta mampu menaklukan alam. Jika binatang hidup hanya mengandalakan instingnya, maka manusia diberikan kelebihan bukan saja untuk bertahan hidup akan tetapi mengusahakan kehidupan yang lebih baik. Ironisnya dengan segala kemampuan manusia tersebut, manusia mulai ccenderung sombong dan hanya mengandalakan rasio pikirannya sendiri. Padahal usaha manusia untuk mencapai segala sesuatu tetaplah tergantung oleh kuasa Tuhan.


Melakukan atau mengerjakan segala sesuatu dengan maksimal memang harus jadi prioritas utama dalam hidup, namun mendapatkan hasil yang sesuai dengan kerja keras kita belum tentu sesuai dengan kehendak Tuhan. Janganlah kita mengandalakan segala kemampuan yang kita miliki tanpa berserah kepada Tuhan! Dan Jangan pula kita selalu melihat orang – orang sekiar kita, yang terkadang tanpa usaha maksimal namun mendapatkan hasil yang lebih! Percayalah setiap langkah kita sudah ditentukan jalannya oleh Tuhan sesuai dengan cara dan waktu-Nya!


Satu jalur kereta hanya bisa dilewati satu kereta saja, oleh karena itu janganlah iri hati dan ingin masuk ke jalur kereta yang lain! Tetap setialah dengan jalur yang sudah ditetepkan-Nya untuk kita.


“Langkah orang ditentukan oleh Tuhan

tetapi bagaimanakah manusia

dapat mengerti jalan hidupnya?”

Amsal 20:24


GOD Bless u

Monday, April 26, 2010

(ArBer)Kebiasaan dalam sistem birokrasi.


Kebiasaan sistem birokrasi yang salah.


Jabatan bukan saja memberikan pemasukan materi yang lebih, akan tetapi jabatan juga menyangkut gengsi serta kebanggaan. Tidak heran dewasa ini, banyak orang yang rela melakukan apa saja, hanya demi suatu jabatan ataupun kedudukan tertentu. Pengorbanan apapun akan dilakukan demi ambisi mendapatkan posisi/jabatan tertentu, atau paling tidak bisa mempertahankan posisi atau jabatan saat ini. Celakanya lagi cara-cara yang tidak baik seperti “menjilat” sudah biasa dilakukan secara sistemik didalam birokrasi perusahaan.


Hampir semua pekerja salalu menunjukkan kerja kerasnya hanya ketika diawasi oleh pimpinan. Ada juga yang selalu banyak memberikan ide-ide cemerlang kepada pimpinan, ataupun selalu memuji apapun pernyataan yang keluar dari mulut pimpinan. Entah pernyataan itu membangun ataupun merugikan perusahaan, para pekerja – pekerja tersebut selalu berusaha”mencari muka” dengan memberikan pujian setinggi-tingginya kepada pimpinannya tersebut. Ironisnya lagi terkadang para pekerja saling berkompetisi dengan cara-cara tidak sehat untuk meraih ambisi mereka. Jika secara individu mereka merasa sulit, maka mereka akan melakukakannya secara berkelompok dan apabila salah satunya sudah meraih kedudukan tertentu, maka selanjutnya sudah dapat dipastikan pekerja tersebut akan memilih “kelompok” yang telah berandil membantunya meraih kedudukan tersebut untuk menempati posisi-posisi strategis. Inilah gambaran nyata, kebiasaan buruk dalam sistem birokrasi kita.


Apabila jabatan dan kedudukan sudah menjadi fokus dalam pekerjaan, maka sebenarnya kita telah kehilangan esensi dalam bekerja. Bekerja merupakan pengabdian, sedangkan pengabdian dilakukan menurut kerelaan bukan demi suatu kepentingan diri sendiri. Apapun yang kita lakukan alangkah baiknya kita lakukan sebaiknya seperti untuk Tuhan dan buman untuk demi manusia, apalagi demi kepentingan diri sendiri. Tuhan selalu menilai kesungguhan kita bekerja atau berkarya, bukan cara-cara “khusus” kita “mempercepat” dianaikkannya gaji serta kedudukan kita di tempat kita bekerja. Tuhan tidak akan pernah berhutang kepada orang yang benar kelakuannya, apapun yang dikerjakan pastilah suatu saat akan dinikmati hasilnya, dan saat itu hanyalah Tuhan yang tahu waktunya, jadi janganlah memaksakan diri mendapatkan rejeki atau jabatan yang belum saatnya kita terima.


Berdoa dan mintalah kepada Tuhan agar kebiasaan baik kita tidak dipengaruhi oleh pergaulan buruk orang-orang yang sudah terpengaruh oleh sistem birokrasi yang salah!


“Jangan kamu sesat:

Pergaulan yang buruk

merusak kebiasaan yang baik”

1 Korintus 15:33


GOD Bless u

Friday, April 23, 2010

(ArBer)Apa isi kepalamu?


Apa isi kepalamu?


Setiap manusia mempunyai kemampuan dan daya berpikir yang berbeda. Ada yang dilaharikan sebagai seorang yang jenius atau mempunyai daya pikir diatas rata-rata(IQ), namun ada juga yang terlahir sebagai seseorang yang mempunyai daya pikir dibawah rata-rata atau dengan kata lain mengalami penyakit keterbelakanagan mental(down sindrom). Lalu bagaimana kita sebagai manusia yang terlahir normal dalam menyikapi kemampuan daya berpikir kita?


Kemampuan berpikir seseorang memang diciptakan berbeda-beda, namun cara berpikir atau memaksimalkan pikirang kita bisa disetarakan atau disamakan. Kemampuan berpikir kita juga ada batasnya, namun tetrdapat cara juga untuk tidak membatasi pemikiran pemikiran positif yang masuk. Sebagian besar kesalahan manusia dalam berpikir adalah dengan memaksimalkan kemampuan otak untuk memikirkan sesuatu yang sebenarnya bukan menjadi prioritas utamanya(tidak konsisten dan serakah). Lalu kenudian menutup pemikiran – pemikiran atau ide lain yang akan masuk kedalam pikirannya(cenderung egois dan sombong). Hal – hal seperti itulah yang nantinya justru merusak kemampuan otak dan daya pikir kita, jika kemampuan otak sudah tidak maksimal, maka cepat atau lambat pasti akan berdampak terhadap organ tubuh lainnya.


Janganlah membiasakan diri berpikir atau memaksakan diri untuk berpikir melebihi batas kemampuan kita! Sangat manusiawi sekali apabila terkadang kita merasa kuatir, atau ketakutan dalam menghadapi suatu permsalahan. Pada saat seperti itu, sebenarnya kemampuan kita sudah sama sekali tidak berguna, oleh karenanya datanglah kepada TUHAN. Hanya kepada DIAlah kita akan beroleh ketenangan. Janganlah memperbanyak beban di kepalamu! Berserah kepada TUHAN, dan ringankanlah beban dalam kepalamu!,


Isi kepalamu sangatlah berharga, oleh karenanya jangan mengisinya dengan hal-hal yang tidak berguna seperti ketakutan, keegoisan, keserakahan serta kekuatiran


“Janganlah hendaknya kamu kuatir

Tentang apapun juga,

Tetapi nyatakanlah dalam segala hal

Keinginanmu kepada Allah dalam doa

Dan permohonan dengan ucapan syukur”

Filipi 4:6


GOD Bless u

(ArBer)Tidak ada tempat untuk stress


Tidak ada tempat untuk stress


Stress sebisa mungkin dihindari karena stress akan menimbulkan berbagai macam penyakit mematikan. Stress bukan penyakit turunan, tidak menular dan tidak disebabkan oleh virus atau bakteri. Stress adalah fenomena pada bagian otak manusia yang bisa mempengaruhi fungsi organ tubuh lainnya secara keseluruhan. Lalu apakah stress bisa dihindari? Ataukah justru sebenarnya stress sendiri sudah ada dalam pikirian setiap manusia sejak manusia mulai aktif berpikir?


Pertanyaan tersebut sepertinya wajib kita tanyakan kepada psikiater, ataupun therapis-therapis pikiran. Yang jelas kita tidak perlu memikirkannya lebih detail lagi. Jika kita terus memikirkannya, bisa jadi kita sudah terkena stress. Sebagain besar stress datang menghampiri kita memang terjadi oleh karena banyaknya hal yang membingungkan atau banyaknya pertanyaan yang timbul dalam pikiran kita. Mengapa begini?mengapa harus begitu?, apa ini, kenapa saya tidak bisa ini, atau kenapa dia bisa?, pertanyaan – pertanyaan seperti itulah yang kerap memaksa otak kita bekerja melebihi kemampuannya. Jika sudah demikian, funsi otak untuk mengendalikan organ lain akan melemah, dan kemudian tubuh ini akan mudah terserang disfungsi organ yang merupakan asal muasal penyakit – penyakit kronis.


Pikiran kita pasti ada batasnya, janganlah kita memaksakan oatak kita untuk berpikir melebihi batasnya. Pikirkanlah perkara – perkara ringan yang mampu kita kerjakan, untuk maslah – masalah berat yang perlu kita lakukan hanyalah berserah kepada Tuhan. Berserah kepada Tuhan secara tidak langsung berarti menujukkan bahwa secara manusiawi kita sudah melakakan dengan maksimal apa yang bisa kita lakukan. Berserah kepada Tuhan juga mengandung arti bahwa kita menempatkan Tuhan lebih tinggi dari kemampuan rasional(cara berpikir) kita. Muloai saat ini belajarlah untuk tidak menciptakan stress, karena penyakit stress adalah astu-satunya penyakit yang bisa diciptakan manusia baik sengaja ataupun tidak.


Jika ruang dalam pikiran kita sudah terisi penuh oleh suka cita dalam Tuhan, maka stress tidak akan mendapat tempat lagi dalam pikiran kita.


“Jadi akhirnya, saudara-daudara, semua yang benar, semua yang mulia,

Semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis,

Semua yang sedap didengar, semua yang sisebut kebajikan

Dan patut dipuji, pikirkanlah semua itu”

Filipi 4:8


GOD Bless u

Thursday, April 22, 2010

(ArBer)Melindungi biji mata.


Melindungi biji mata.


Tanpa mata yang bisa melihat, sepertinya sia – sai saja alam ini tercipta. Segala bentuk, warna dan ruang bisa dinikmati oleh karena Tuhan mengkaruniakan indera penglihatan kepada kita dan makhluk ciptaan-Nya yang lain. Indera penglihatan perlu dirawat dengan baik, karena jika kita hanya mamanfaatkannya lambat laun kemampuan serta fungsinya pasti akan berkurang/menurun.


Biji mata kita dalah yang terpenting, makanya Tuhan juga menciptakan kulit untuk melindungi mata biji mata kita. Selain itu bagian kulit yang menutupi mata kita juga diberikan saraf untuk bergerak secara reflek apabila ada benda yang mendekati arah mata kita. Tuhan juga menciptakan kelanjar air mata yang berfungsi untuk membasahi lensa mata agar tidak kering, atau pada saat terkena debu atau kotoran. Intinya biji mata kita sangatlah berharga sehingga Tuhan menciptakan berbagai kelengkapan tubuh untuk melindunginya.


Tuhan menciptakan setiap makhluknya dengan rencana-rencananya yang unik.. Kita sebagai manusia diumpamakan seperti biji mata oleh Tuhan Sang pencipta alam semesata. Dia melindungi kita seperti biji mata-Nya sendiri. Sungguh luar biasa anugerah yang kita dapatkan itu. Sebagai individu yang telah dianugrahkan kesematan, sudah sepatutnya kita memaksimalkan kasih anugrah Tuhan. Permasalahan apapun yang kita hadapi, janganlah membuat kita kecut hati ataupun tawar hati dan ingatlah selalu akan janji-Nya yang akan selalu melindungi kita seperti biji mata-Nya sendiri.


Manusia saja menggunakan berbagai cara untuk bisa melindungi biji mata mereka, apa lagi Tuhan yang telah menganggap kita sebagai biji mata-Nya.


“…Dikelilingi-Nya dia

Dan diawasi-Nya, dijaga-Nya

Sebagai biji mata-Nya”

Ulangan 32:10


GOD Bless u

Wednesday, April 21, 2010

(ArBer)Metamorfasa kaum Hawa


Metamorfasa kaum Hawa


Kaum Hawa selalu di generalisasikan sebagai kaum pelengkap. Maksudnya adalah tanpa wanita dunia ini, tidaklah lengkap. Wanita identik dengan keindahan, ketenangan serta kelamah lembutan. Walaupun demikian dunia memandag sebelah mata kemampuan – kemapuan seperti itu, untuk menaklukan dunia ini justru yang dibutuhkan adalah ketegasan, keberanian mengambil resiko serta kerja keras. Oleh sebab itu dunia tetap “memilih” kaum Adam untuk menjadi kaum yang pantas menaklukan tantangan kehidupan dalam dunia ini.


Kaum Adam atau para pria selalu dianggap lebih tinggi derajatnya dibandingkandengan wanita. Wanita dianggap hanya sebagai pelengkap dalam keluarga. Namun seiing perkembangan jalan, “tembok” pembatas antara pria dan wanita sudah mulai dirobohkan. Saat ini banyak sekali wanita yang lebih tangguh, cerdas, dan lebih bertanggung jawab dibandingkan para pria. Posisi-posisi penting dalam berbagai organisasi pun sudah diduduki oleh para wanita modern tersebut, bahkana da yang meramalkan, suatu saat akan terjadi pergantian fungsi antara pria dan wanita. Pria yang lebih mengandalkan otot dibandingkan otak suatu saat akan menjadi “bawahan” para wanita yang lebih mampu memaksimalkan kemampuat otak.


Pria dan Wanita diciptakan Tuhan dengan maksud dan tujuannya masing-masing. Keduanya harus bekerja sama dalam menaklukan bumi ini. Siapa yang lebih tinggi derajatnya sebenarnya bukan sesuatu yang harus dibuktikan. Keduanya mempunyai fungsi masing-masing, jadi dalam menjalankan fungsinya sebagai wanita, wanita harus diposisikan paling tinggi karma hanya mereka yang bisa melakukannya(seperti hamil mengandung, melahirkan dan menyusui). Begitu juga sebaliknya pada peran tertentu seorang Pria juga harus ditempatkan pada posisi sebagai kepala atau pemimpin.(misalnya dalam pengambil keputusan dan bertanggung jawab dalam sebuah keluarga). Wanita bagaimanapun sangat diperlukan oleh kaum Adam, oleh karena itu hormatilah wanita seperti kita menghormati diri sendiri. Sedangkan Wanita seharusnya juga bisa meneirma keadaan dirinya masing-masing dan janganlah ingin menyaingi atau mengantikan peran yang hanya cocok untuk para kaum Pria.


Metamorfasa adalah perubahan bentuk sesuai dengan karakter dasar, dan bukan perubahan bentuk sesuai dengan keinginan hati dan pikiran.


“Sebab denikianlah caranya permpuan-perempuan kudus

….

Yaitu perempuan yang menaruh pengharapannya

kepada Allah

Mereka tunduk kepada suaminya.”

1 Petrus 3:5


GOD Bless u

Tuesday, April 20, 2010

(ArBer) Dilarang cerewet!


Dilarang cerewet!


Suasana seperti gambar diatas memang sedikit ekstrim, tapi hal tersebut sering terjadi anatr pasangan suami isteri. Biasanya seorang Isteri lebih banyak berbicara dibandigkan dengan suami. Wanita sudah diberi label cerewet, oleh karena seringnya menggunakan bahasa secara verbal. Sedangkan Pria, lebih sedikit menggunakan basa verbal, sehingga kata-kata yang keluar dari mulutnya pun lebih sedikit.


Sebenarnya banyaknya kata-kata yang keluar bukanlah masalah utama, selama kata-kata yang keluar tersebut bermanfaat(tepat serta sesuai dengan situasi dan kondisi). Permasalahan utamanya kebanyakan orang justru banyak mengeluarkan kata-kata yang kosong atau sembrono. Contoh nyatanya adalah pada saat wanita atau isteri-isteri berkumpul, pastilah hal yang dibicarakan adalah seputar gossip. Membicarakan orang lain sepertinya adalah hal yang menyenangkan, bahkan saat ini banyak juga para pria yang juga melakukan hal serupa. Lidah kita memang tidak akan pernah merasa capai dalam berbicara karena lidah adalah daging elastis yang tak bertulang, seandainya capai pun, itu hanya terjadi pada bagian rahang mulut kita.


Banyak mengeluarkan kata-kata belum tentu banyak bermanfaat, oleh karenanya kata-kata yang keluar harus kita saring seefektif dan efisien mungkin. Telinga juga biasanya akan merasa “terganggu” apabila suara-suara yang masuk selalu sama nadanya dan seputar itu-itu saja(misalnya terlalu sering gossip, marah, atau membuat janji). Lama-kelamaan telinga akan menjadi terlatih apabila seorang sudah mulai mengeluarkan kata-kata tidak penting, mood untuk mendengarkannya pun jadi menghilang. Mulai saat ini belajarlah menghargai setiap kata-kata yang keluar dari mulut kita, karena suatu saat kita harus mempertanggung jawabkannya dihadapan Tuhan.


Janganlah berbicara dengan cerewet, jika kita memerlukan seorang pendengar yang baik!


“Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya

Adalah seperti buah apel emas

Di pinggan perak”

Amsal 25:11


GOD Bless u

Sunday, April 18, 2010

(ArBer)Jangan mengantar nyawa!


Jangan mengantar nyawa!


Jangan salah menafsirkan pada saat Daud muda maju ke medan perang untuk berhadapan dengan Goliath. Daud bukannya tanpa persiapan, dan maju begitu saja atas dasar perlindungan Tuhan semesta alam. Daud sebenarnya sudah merencanakan bagaimana mengalahkan sang raksasa yang dilengkapi peralatan perang dan pelindung diri. Tanpa perencanaan yang matang, mungkin Daud hanya datang mengantar nyawa kepada raksasa dari bangsa Filistin tersebut.


Sebelumnya Daud dipakaikan pedang, namun karena merasa berat akhirnya dia melepaskan pedang tersebut. Kemudian Daud memilih membawa tongkat, umban dan lima batu licin. Batu licin tersebut juga tidak sembarangan diambil, dia memilih batu licin tersebut dari dasar sungai(1 samuel 17:40). Segala hal tersebut membuktikan bahwa Daud telah memikirkan dengan matang sebelum dia memutuskan untuk maju berhadapan satu lawan satu dengan Goliath. Bahkan tanpa latihan yang berkala, mungkin lemparan batu yang diumbat Daud tidak akan mengenai tepat di dahi raksasa tersebut. Pastinya setiap harinya Daud sudah berlatih dengan keras, sehingga saat genting datang dia sudah mahir dalam melemparkan batu melalui umbannya. Sebelum majupun, sebenarnya Daud sudah memikirkan cara membunuh raksasa tersebut yaitu dengan memenggal kepala lawannya itu..


Permasalahan hidup memang suatu tantangan, namun bukan berarti kita sengaja melibatkan diri dalam permasalahan yang berat dengan tujuan ingin “naik kelas” dalam menjalani kehidupan. Tanpa persiapan yang matang kita sebenarnya hanya mengantar nyawa kita terhadap permasalahan yang sebenarnya bisa kita hindari. Kita memang harus yakin Tuhan selalu menyertai kita setiap saat, akan tetapi bukan berarti Tuhan mau turut campur tangan tanpa kita berusaha secara optimal. Yakin akan penyertaan Tuhan adalah dasar kita dalam bertindak, lalu perencanaan serta persiapan matanglah yang akan memungkinkan suatu keberhasilan.


Dalam suatu pertempuran yang menjadi permaslahan bukanlah siapa lawan dan perlengkapan apa yang kita bawa, melainkan siapa yang memihak kita, serta bagaimana strategi kita dalam mengahadapi lawan.


“…

Tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam

Allah segala barisan Israel yang kau tantang itu.

Hari ini juga TUHAN akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku

Dan aku akan mengalahkan engkau

dan memenggal kepalamu dari tubuhmu

……”

1 Samuel 17:45-46


GOD Bless u

Friday, April 16, 2010

(ArBer) Mengagumi karyanya-Nya.



Mengagumi karyanya-Nya.

Fotografer diatas bukanlah seseorang yang sengaja untuk menantang maut. Pastinya dia punya alasan tersendiri, sehingga memilih tempat tersebut untuk memotret. Dalam menghasilkan foto-foto alam yang indah, dia menentukan angle yang pas dalam mengambil keindahan – keindahan alam tersebut. Hal itulah yang menjadi alasannya mengapa fotogrfer tersebut agak sedikit nekat dalam memimilh tempat untuk memotret.


Alam ciptaan ini memang terlalu Indah untuk dinikmati seluruh makhluk hidup. Tak akan habisnya alam ini menunjukkan pesona keindahannya. Dari berbagai sudut kita dapat menyaksikan keindahan alam ini, bahkan dari sudut-sudut sempit dan tertentu, alam ini bisa terlihat lebih sempurna keindahannya. Tidak heran banyak sekali mereka yang memburu “keindahan alam” ini walaupun harus berhadapan dengan medan yang sulit dan berbahaya. Bagi para fotografer, memyaksikan dan mengabadikan keindahan alam ini adalah sesuatu kepuasan tersendiri, walaupun tidak semua orang merasakan hal seperti itu. Lalu bagaimana dengan kita? Apakah yang kita rasakan pada saat kita memandang luas alam ciptaan Tuhan ini?


Keindahan alam memang ada dimana-mana, tidak perlu kita memaksakan diri untuk pergi ke suatu tempatnya yang alamnya masih asri. Jika kita peka, keindahan ala mini selalu berada disekitar kita. Kita mungkin merasa bosan, dan suntuk akan pemandangan kota besar, yang setiap hari macet dan dipenuhi berbagai macam polusi. Akan tetapi jika kita memandang ke atas dan melihat langit masih berwarna biru, maka sepatutnya kita harus bersyukur. Langit biru yang disertai awan menunjukkan Tuhan melindungi makhluk hidup dengan atmosfer bumi. Mameng cakrawala biru tidak menandingi keindahan gunung, laut ataupun bukit batu, namun bukan berarti keindahan tersebut tidak perlu kita syukuri. Belajarlan mengucap syukur senantiasa akan alam yang Tuhan sediakan ini, tidak perduli dimana kita berada, karya-Nya selalu nyata untuk kita nikmati, jadi bersyukurlah selalu terhadap alam disekitar kita.


Tidak perlu menggunakan cara- cara khusus yang nekad, untuk menggagumi karya Tuhan melalui keindahan alam ini, tutplah mata sejenak dan bukalah lagi, jika cakrawala masih ada dia atas kita maka ucapkanlah syukur.


“Punya-Mulah langit, punya-Mulah juga bumi

Dunia serta isinya Engkaulah yang mendasarkannya.

Utara dan Selatan Engkaulah yang menciptakannya

Tabor dan Hermon bersorak-sorai

Karena nama-Mu”

Mazmur 89:11-12


GOD Bless u

Thursday, April 15, 2010

(ArBer)Bimbang dalam memilih


Bimbang dalam memilih


Dalam kehidupan ini, ada saatnya kita berada dipersimpangan jalan. Persimpangan jalan memberikan lebih dari satu pilihan. Untuk memilih dengan tepat terkadang kita merasa bimbang, karena jika kita sudah menetukan jalan mana yang akan kita pilih, sulit rasanya untuk kembali jika kita salah memilih jalan tersebut. Pertimbangan – pertimbangan tersebutlah yang akhirnya membuat langkah kita berhenti dipersimpangan karena hati yang galau dan bimbang dalam memilih.


Setelah tamat dari sekolah menengah umum, lalu ingin lanjutkan ke perguran tinggi atau lansung bekerja? Jika melanjutkan ke perguruan tinggi, fakultas apa yang nanti akan dipilih? Setelah memilih fakltas yang kita minati, lalu universitas mana yang harus kita pilih? Beribu macam pertanyaan akan datang terus menerus memasuki pikiran kita, di saat kita berada di persimpangan jalan untuk menentukan jalan hidup kita. Semakin banyak pertanyaan yang muncul, maka hati kita akan semakin bimbang. Hati yang bimbang akan menambah rasa kuatir kita, dan jika sudah demikian pikiran kita tak akan bisa berpikir lagi secara rasional.


Memang butuh pertimbangan yang matang dalam menentukan jalan hidup masa depan kita. Kita perlu membuka hati dan pikiran kita seluas-luasnya dalam memilihnya. Seraplah segala masukan dari orang tua, atau orang – orang yang mengasihi kita. Satu hal yang paling utama adalah mintalah kepada Tuhan agar dibukakan hati dan pikiran kita agar bisa menetukan jalan mana yang terbaik yang harus kita tempuh. Memikirkan sendiri hanya akan membuat kita bertambah bimbang, oleh karenanya datanglah dan mintalah pertolongan-Nya, lalu percayalah dengan Iman bahwa Ia pasti akan menunjukkan jalan yang harus kita tempuh!


Rasa bimbang membuat langkah kita terhenti, maka janganlah bimbang, karena kita memiliki Tuhan yang selalu siap mendengar permintaan kita.


Hendaklah Ia memintanya dalam iman

Dan sama sekali jangan bimbang

Sebab orang yang bimbang

Sama dengan gelombang laut yang

Diombang-ambingkan kian kemari oleh angin”

Yakobus 1:6


GOD Bless u

Wednesday, April 14, 2010

(ArBer)Tulisan yang rontok


Tulisan yang rontok


Setiap huruf yang terbaca dalam sebuah buku, biasanya selalu terekam pada otak kita, paling tidak selama beberpa jam kita masih bisa mengingatnya. Tulisan atau kalimat – kalimat yang kita baca sejatinya akan membentuk suatu pemikiran, fantasi atau imajinasi dalam pikiran kita, namun apabila bacaan tersebut atau kalimat tersebut tidak dapat diingat, lalu adakah faedah dari membaca?


Banyak sekali bacaan – bacaan yang bermanfaat bagi kehidupan kita, misalnyabacaan yang berisi informasi, motivasi bahakan sampai pada bacaan yang meninkatkan inovasi dalam berpikir dan bertindak. Tidak kalah banyaknya, bacaan yang tidak menguntungkan juga banyak, bahkan lebih banyak lagi. Bacaan tentang rumor atau gossip, cerita-cerita fiksi, ramalan - ramalan palsu, sampai hal – hal yang berbau pornografi dan lain sebagainya saat ini lebih banyak beredar. Ironisnya bacaan- bacaan yang memaparkan hiburan serta kenimtan dunia ini, lebih disukai anak-anak remaja, bahkan orang – orang dewasa. Bacaan yang mendidik tentang ilmu pengetahuan sudah mulai ditinggalkan, justru bacaan yang menghibur seperti membuka aib seorang artis(gossip) yang kini menjadi bacaan favorit.


Memang tidak ada salahnya untuk membaca novel, komik, majalah, ataupun tabloid gossip, akan tetapi lebih baik lagi apabila kita bisa membatasi diri dalam mengkonsumsi bacaan – bacaan tersebut. Jika bacaan tersebut membawa dampak buruk, tentunya bacaan tersebut sudah dilarang penerbitannya, namun kenyataannya, dengan adanya majalah tersebut, persainagan didunia jurnalis justru membuka kesempatan kerja dan l;apangan pekerjaan yang besar bagi masyarakat luas. Intinya adalah bukan kalimat – kaliamt yang tersusun dalam sebuah buku yang mempengaruhi pikiran kita, namun hal yang lebih penting adalah iman yang ada didalam hati yang memperngaruhi pikiran kita lebih kuat dari apa bacaan yang masuk kedalam pikiran kita. Yang jelas Injil/Alkitab adalah satu-satunya bacaan yang akan memperkuat Iman kita, dengan membaca Alkitab setiap hari, kita sebenarnya sudah tidak membutuhkan bacaan – bacaan tidak berguna lainnya.


Bacaan yang tidak berguna adalah layaknya tulisan-tulisan yang rontok berjatuhan setelah dibaca, karena tulisan-tulisan tersebut tidak akan pernah masuk dalam pikiran kita, jadi bacalah tulisan yang tak akan “rontok”!


“Semuanya itu terdapat dalam tulisan

Yang diilhamkan kepadaku oleh TUHAN

Yang berisi petunjuk tentang segala

Pelaksanaan rencana itu”

1 Tawarikh 28:19


GOD Bless u