Saturday, July 31, 2010

(ArBer)Perlakuan yang setara.


Perlakuan yang setara.


Gambar diatas mungkin hanya suatu imajinasi semata, seandainya terjadipun, mungkin perbandingannya adalah 1:1000. Jangankan perlakuan penuh hormat kepada binatang, kepada sesama manusia saja kita masih sering membeda-bedakan sesuai dengan status masing-masing. Ada yang diperlakukan dengan penuh hormat, ada juga yang disepelekan, intinya tidak semuanya diperlakukan sama atau setara.


Bukan hanya dilingkungan masyarakat saja, terkadang di tempat kita bekerja ataupun beraktivitas, kita juga masih membeda-bedakan sesama kita, bahkan sampai di lingkungan gereja ataupun persekutan kita, hal tersebut juga bisa terjadi. Perlakuan kita terhadap pimpinan biasanya berbeda dengan perlakuan kita terhadap bawahan kita. Perkataan yang sopan biasanya kita tunjukkan kepada atasan kita, akan tetapi terhadap bawahan kita, biasanya kita cenderung berkata-kata apa adanya dan terkesan suka memeirntah dengan nada tinggi. Itu baru melalui kata-kata belum lagi tindakan dan sikap kita dalam menghadapi mereka.


Tuhan Yesus sebenarnya sudah dengan jelas memberikan contoh praktis dalam menghargai dan tidak membeda-bedakan sesama. Bukan saja dia mengasihi orang-orang miskin, orang kayapun dikasihinya, anak kecil, orang tua bahakan orang yang paling hina(pelacur) juga diperlakukan sama dengan yang lainnya. Sebagai pengikut Kristus kita juga wajib menerapkan hal demikian. Sikap serta tutur kata yang baik dan penuh dengan rasa hormat berhak diterima siapa saja tanpa terkecuali. Kita sendiripun akan senang apabila orang yang kita kagumi memperlakukan kita dengan baik, oleh karena itu kita juga wajib memperlakukan orang lain, terutama orang-orang “kecil” sebaik kita memperlakukan diri sendiri.


Tuhan Yesus memperlakukan manusia berdosa setara dengan para nabi-nabi-Nya terdahulu, lalu apakah alasan kita memperlakukan sesama kita berbeda-beda?


“Kemudian tuan itu menyuruh pula

Hamba-hamba yang lain

Lebih banyak dai pada yang semula

Tetapi merekapun diperlakukan sama seperti

Kawan-kawan mereka”

Matius 21:36


GOD Bless U

Friday, July 30, 2010

(ArBer)Jangan Lengah


Jangan Lengah


Gambar diatas menunjukkan kelengahan pilot dan co pilot dalam sebuah pesawat. Tapi, tenang itu tentulah bukan gambar sebenarnya. Pelajaran yan dapat dipetik adalah, agar kita tidak lengah pada saat mengerjakan sesuatu atau pada saat menjankan misi tertentu. Janganlah hanya demi sebuah dokumentasi(di foto/di potret), kita lengah dan menyebabkan kecelakaan yang memakan koban jiwa!


Lengah sesaat saja, hasilnya akan berubah. Walaupun menyakitkan tapi itulah kenyataan yang harus kita terima. Dunia professional dalam pekerjaan pastilah akan selalu menutut konsenterasi dan fokus lebih dari 100%, lengah sedikit saja, bukan saja pendapatan kita yang akan berkurang akan tetapi, bisa jadi kita kehilangan pekerjaan kita. Oleh karenanya pada negara-negara mauju seperti di Jepang, tingkat stress akibat pekerjaan sangatlah tinggi, bahkan banyak yang meninggal akibat tuntutan pekerjaan yang terasa berat dari hari ke hari. Jika demi pekerjaan kita rela fokus dan memberikan segala yang terbaik, lalu apakah kita juga memberikan yang terbaik untuk Tuhan yang kita percaya dan imani?


Sepertinya pertanyaan tersebut memang sulit untuk dijawab. Jangankan untuk ikut serta dalam pelayanan, terkadang di hari minggu saja, masih banyak hal yang dapat”mengalahkan” keinginan kita untuk mengkuduskan hari sabat. Belum lagi hal-hal kecil yang setiap hari kita lakukan(seperti malas berdoa, suka meremehkan sesama, mudah emosi dll), menandakan kita tidak pernah untuk fokus 100% untuk hidup berkenan dihadapan-Nya. Mulai saat ini berdoalah, dan minta penyertaan-Nya, agar kita mampunyai tekad untuk memberikan yang terbaik bagi-Nya! Berusahalah agar kita tidak lengah sedikitpun, karena kelengahan kita tentunya akan membawa dampak besar bagi kehidupan kita selanjutnya setelah meninggalkan dunia ini.


Godaan bisa datang dari mana saja, akan tetapi untuk tetap fokus dan tetap berkonsenterasi penuh datangnya pasti hanya dari dalam diri sendiri!


“Marilah kita melakukannya

Dengan mata yang tertuju kepada Yesus,

Yang memimpin kita dalam iman

……….”

Ibrani 12:2


GOD Bless U

Thursday, July 29, 2010

(ArBer)Melepaskan diri dari ikatan belenggu.


Melepaskan diri dari ikatan belenggu.


Bagi seorang pesulap mungkin sudah bisa dan sanagt mudah untuk melepasakan diri dari ikatan rantai besi yang kuat. Walaupun demikina tentunya mereka punya trik-trik sendiri untuk melepasakan ikatan rantai yang kuat tersebut, karena jika mengandalkann kekuatan sendiri, pastinya hal tersebut akan sulit terwujud.


Permasalahan – permasalahan hidup yang datang tanpa diundang juga sama halnya dengan belenggu ikatan yang melilit kencang tubuh kiita. Rasanya anggota tubuh ini sulit bergerak jika belenggu permasalahan tersebut”mengikat” dengan kencang hidup kita. Sama halnya dengan apa yang dilakukan para pesulap, kita memerlukan “trik-trik” khusus. Jangan memaksakan mengandalakan kemamupan atau kekuatan diri sendiri! karena belum tentu akan berhasil, malahan bisa jadi malah menguras seluruh energi dan tenaga kita. Lalu apa “trik” yang pas untuk kita lakukan agar terbebas dari ikatan belenggu permasalahan?


Sebagai seorang yang beriman, tentunya kita punya satu sumber pengharapan yang kuat dalam melepaskan diri dari belenggu permasalahan, yaitu Yesus Kristus. Jika beriman dan berpengharapan pada-Nya , maka kita akan hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Dengan mengandlakan firman-Nya, kita pastinya akan menemukan “trik-trik” khusus dalam menghadapi permasalah dalam kehidupan ini. Satu yang tentunya juga banyak membantu adalah kehidupan persekutruan yang erat dengan saudara-saudara seiman. Iman yang kuat serta kehidupan peersekutuan yang penuhdengan kasih antar sesama saudara se-iman, bisa menjadi jaminan kita dalam melepaskan ikatan belenggu permasalahan hidup.


Di dalam nama-Nya tidak ada ikatan belenggu permasalahan yang tak bisa dilepasakan, permasalahannya hanya terletak pada diri sendiri, apakah kita mengandalakan kekuatan diri sendri, ataukah kita mengandalkan-Nya serta mau berbagi dengan sesama saudara se-iman lainnya.


“Maka sekarang, lihatlah

aku melepaskan engkau hari ini

Dari belenggu yang ada pada tanganmu itu.

…………………………”

Yeremia 40:4


GOD Bless U

Wednesday, July 28, 2010


Just smile!!!


Semakin berat permasalahan yang dialami, biasanya membuat murung wajah seseorang. Wajah yang murung akan membuat kaku saraf wajah, dan apabila hal tersebut berlanjut, maka proses penuan akan terjadi lebih cepat pada kulit wajah. Ekspresi muka yang murung dan tidak ceria juga akan membawa dampak buruk bagi orang lain, karena akan membuat mereka mudah berpikiran negatif terhadap orang yang murung tersebut.


Setiap hari kita beraktivitas, pastinya kita bertemu atau bertatapan muka dengan orang lain. Pada saat kita menatap wajah orang yang penuh dengan senyum ceria, pastinya ada rasa bahagia juga yang mengalir dalam diri kita, namun jika wajah orang yang kita tatap adaqlah wajah yang murung, maka kitapun tentunya akkan merasa sebal. Ekspresi wajah memang bisa sangat mempengaruhi atau menularkannya keadaan kita kepada orang lain yang menatap kita. Wajah kita memancarkan suasana hati kita, pancaran wajah seperti apapun akan mempengaruhi orang-orang disekitar kita, senang ataupun murung dampaknya sangat besar bagi orang-orang disekeliling kita.


Sebagai anak-anak terang kita mempunyai tugas untuk menerangi dunia yang penuh kegelapan ini. Kita sebagaiorang beriman harus memancarkan cahaya terang kita di tempat tinggi agar terang kita menjadi sempurna. Banyak hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk memberikan pengaruh positif kepada orang-orang sekitar kita. Kita tidak perlu hafal firman Tuhan ataupun pandai berdoa untuk memberikan pengaruh positif bagi orang-orang sekitar kita. Hal sederhana yang bisa kita lakukan adalah hanya dengan senyum. Senyum bahagia kita dalam segala situasi dan kondisi akan membawa pengaruh positif bagi siapapun yang menatap wajah kita. Walaupun kita sedang mengalami masalah berat, usahakanlah untuk tetap tersenyum, karena selain membuat hati kita tenang dan bahagia, senyum tersebut juga akan membuat orang penasaran dan ingin mengetahui apa yang menjadi penyebab kita tetap memiliki muka berseri-seri di tengah permasalah berat? Saat itulah terbuka kesempatan bagi kita untuk mengenalkan Sang sumber sukacita dalam hidup kia.


Tersenyumlah karena dengan senyum hati akan merasakan bahagia! Serta satu hal yang pasti adalah, pikiran negatif juga tidak akan mudah masuk ke dalam hati yang bahagia serta gembira.


“Hati yang gembira

Membuat muka berseri-seri

Tetapi kepedihan hati

Mematahkan semangat”

Amsal 15:13


GOD Bless u

Monday, July 26, 2010

(ArBer)Coba lihat jalan lain!


Coba lihat jalan lain!


Tidak selamanya jalan buntu adalah akhir dari segalanya. Jangan terlau cepat kecewa, jika apa yang coba kita jalani ternyata mentok dan sudah buntu, cobalah untuk tenang sejenak. Hati serta pikiran yang tenang mungkin akan membuat mata kita terbuka bhwa ternyata ada jalan lain yang telah disediakan serta tidak harus melewati jalan buntu tersebut!


Untuk mencapai tujuan tertentu setiap dari kita memang harus berusaha dengan maksimal serta optimal. Fokuslah selalu kepada jalan yang akan kita lalui agar apa yang kita lakukan tidak melebar ke kiri ataupun ke kanan apalagi sampai keluar dari jalur yang sudah kita tentukan dari awal. Akan tetapi kita juga sebaiknya menyadari satu hal, tidak selamanya jalan yang kita tempuh sesuai dengan kehendak-Nya, walaupun sebenarnya menurut kita jalan tersebut sudah tepat menuju cita-cita hidup kita. Terkadang kita memaksakan diri, walupun kita telah menemui jalan buntu, bukannya kita berbalik arah, kita malah terus ngotot untuk melalui jalan buntu tersebut, bahkan kalau perlu “menerobos” jalan buntu tersebut.


Sebagai orang yang beriman kita harus memiliki hikmat dalam melihat suatu permasalahan. Tidak selamanya solusi kita menghadapi permasalahan selalu bisa berhasil. Jika Tuhan berkehendak lain, seharusnya kita juga harus rela meninggalkan cara yang menurut kita benar. Tuhan bisa saja menujukkan jalan lain yang lebih mudah kita lewati jika kita tidak “ngotot” menembus jalan buntu dihadapan kita. Intinya jangan pernah kecewa jika usaha kita menemui jalan buntu, tenangkanlah sejenak hati dan pikiran, serta berdoalah! Setelah kita membuka mata kita, mungkin kita akan mampu melihat jalan lain yang terbuka untuk kita lalui.


Jalan buntu benar-benar akan menjadi akhir perjalanan kita apabila kita terfokus untk mengandalkan pemikiran kita sendiri! Andalkanlah Tuhan, maka jalan buntu sekalipun tidak akan menghentikan langkah kita, Karena DIA pasti akan menujukkan jalan lain.


“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu

Dan jalanmu bukanlah jalan-Ku,

Demikianlah firman TUHAN.

Seperti tingginya langit dari bumi

Demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu

Dan rancangan-Ku dari rancanganmu”

Yesaya 55:8-9


GOD Bless u

Sunday, July 25, 2010

(ArBer)Motornya atau buburnya?


Motornya atau buburnya?


Pedagang bubur keliling tersebut pastilah sangat populer. Rata – rata orang pasti sangat mengenalnya, namun apa yangmembuat pedagang ini terkenal, masih dipertanyakan. Apakah rasa bubur dari pedagang tersebut yang lezat, ataukuah justru penampilan dagangannya tersebut. Berbeda dengan rata-rata pedagang bubur lain yang menggunakan gerobak dorong, atau motor bebek, pedagang bubur keliling ini justru menggunakan motor mahal dengan kekuatan 125 cc(sejenis motor balap)


Banyak diantara kita yang dikenal justru bukan karena apa yang bisa kita hasilkan, melainkan apa yang kita bawa. Banyak sekali hal-hal lain yang bisa mengalahkan kualitas atau kemampuan seseorang. Misalnya nama baik keluarga, link/chanel (relasi) yang luas, penampilan fisik ataupun materi – matari bernilai tinggi. Kesemuanya itu terkadang menutupi kemampuan ataupun kualitas individu. Jika demikian maka yang terjadi adalah penurunan kualitas di berbagai bidang kehidupan, terutama dalam dunia kerja professional. Bayangkan saja seorang wakil rakyat yang memiliki ijazah palsu bisa terus menjabat, hanya karena sifatnya yang royal kepada pendukungnya. Apa yang akan terjadi apabila seperuh dewan rakyat kita berisikan orang-orang seperti itu?


Sebagai orang yang beriman, kita juga harus selalu waspada, terkadang godaan untuk menggunakan “embel-embel” dibelakang kita bisa saja terjadi. Misalnya karena orang tua kita adalah majelis sebuah gereja, maka kita menggunakannya untuk meraih posisi tertentu yang kita ingini di dalam komisi pelayanan gereja. Terkadang kita juga, dengan mudah mendapatkan pekerjaan hanya karena kita anak dari si “anu”, padahal banyak orang lain bekerja keras untuk mengikuti bermacam test agar mendapatkan pekerjaan tersebut. Mulai hari ini belajarlah untuk mengandalkan kekuatan diri sendiri dan tentunya kuasa Tuhan. Selama kita masih bisa berupaya maksima, sebisa mungkin kita tidak terlalu mengandalkan segala “embel-embel” yang berasal dari luar diri kita.


Jika kita mengandalkan segala potensi diri sendiri dengan sungguh-sungguh sambil berserah kepada Tuhan, hasilnya pasti akan lebih baik dari pada mengandalakan penampilan fisik, nama baik ataupun hal lain diluar kemampuan diri sendiri.


“Justru karena itu kamu harus

dengan sungguh-sungguh berusaha

….

………..

Sebab apabila semuanya itu ada padamu

dengan berlimpah-limpah

kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil

dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita”

2 Petrus 1:5-8


GOD Bless u

Friday, July 23, 2010

(ArBer)saatnya mandiri.


Saatnya mandiri.


Hari ini bertepatan dengan hari anak nasional. Banyak acara atau kegiatan yang dilakukan untuk memperingati hari anak nasional. Kegiatan – kegiatan tersebut bukan saja banyak diikuti anak-anak, akan tetapi sebagian besar juga oleh orang tua mereka. Orang tua ternyata lebih antusias dalam mengikuti kegiatan-kegiatan untuk memperingati hari anak nasional, apalagi jika kegiatan tersebut menjanjikan hadiah atau bingkisan tertentu. Kewajiban orang tua memnag adalah mengawasi anak-naka mereka terutama anak yang msih dibawah umur, akan tetapi bukan berarti orang tua mendominasi segala kegiatan mereka dengan aturan-aturan serta perintah-perintah tertentu.


Anak – anak memang perlu diberikan perngarahan karena mereka masih rentan dalam berbuat atau bertingkah laku. Akan tetapi pengawasan serta tuntunan yang berlebihan juga bisa mematikan kreativitas mereka. Selain itu mereka juga akan terlatih untuk manja ataupun “cengeng” dalam menghadapi kehidupan mereka. Kondisi seperti itu nantinya akan berlanjut sampai seorang anak mencapai tahap kedewasaan. Saat mereka semua dewasa maka akan mudah terlihat mana anak-anak yang bermental mandiri yang pantang menyerah dengan anak-anak yang gampang putus asa, dan banyak mengandalkan namabaik, kekayaan atau pengaruh orang tua mereka.


Orang tua dikatakan berhasil apabila generasi anak-anak mereka mencapai keberhasilan yang lebih dari mereka. Oleh karenanya mendidik anak adalah sauatu kewajiban bagi orang tua. Untuk anak-anak, kita juga tidak harus mulai membiasakan diri untuk mandiri, jangan selalu merasa “nyaman” apabila ke dua orang tua kita selalu membantu segala kesulitan kita. Sudah saatnya anak-anak Indonesia bisa hidup lebih kreatif, bagi orangtua bukalah kesempatan seluas-luasnya ruang bagi anak-anak untuk berkreatifitas, atau paling tidak berusaha mandiri dahulu, sebelum meminta bantuan. Sebagai seorang anak, kita harus berdoa agar Tuhan memberikan kita semangat dan kekuatan untuk berani melakukan hal-hal baru yang sebisa mungkin tidak mengandalkan kedua orang tua kita.


Anak – anak yang terbiasa mengandalkan orang tua, hanya akan membuat orang tua bertambah kesibukannya, akan tetapi anak – anak yang terbiasa mandiri akan membahagiakan orang tua mereka, walaupun usaha mereka belum berhasil sepenuhnya. Jadi bahagikanlah orang tua dengan sikap mandiri kita!


“Biarlah ayahmu dan ibumu bersukacita

Biarlah beria-ria dia

Yang melahirkan engkau”

Amsal 23:25


GOD Bless u

Thursday, July 22, 2010

(ArBer)Beda sendiri, siapa takut?


Beda sendiri, siapa takut?


Tidak selamanya mayoritas dianggap benar. Walaupun banyak orang memilih hal tertentu, akan tetapi belumm tentu hal tersebut bearti adalah yang terbaik yang harus kita pilih. :Permasalahannya mungkin terletak pada diri sendiri, yang terbiasa mengambil jalan “aman” dengan memilih atau mengikuti pilihan yang sudah banyak dipilih banyakm orang. Dengan demikian andai kata terjadi resiko pun, kita tidak menanggungnya sendiri karena banyak orang juga yang pastinya akan salah.


Pada kitab Daniel, ada tiga orang sahabat yang memilih hal ekstreem pada saat itu. Mereka Sadrakh, Mesakh, dan Abednego memilih untuk tidak mengikuti apa yang dilakukan banyak orang pada saat itu(menyembah dan berdoa kepada berhala). Mereka tau resiko yang akan dihadapi sangatlah berat, dan tidak dapat ditanggung bersama penduduk lainnya. Dengan kata lain mereka harus menanggung sendiri resiko dari pilihan mereka tersebut. Walaupun demikina mereka tetap berani untuk “tampil beda”, karena mereka mengetahui dengan jelas pilihan mereka adalah pilihan yang benar, walaupun tidak berbeda serta bertentangan dengan orang-orang pada negeri tersebut.


Berani tampil beda bukanlah suatu keharusan ataupun hal yang membanggakan. Janganlah kita cepat mengambil kesimpulan berani tampil beda berarti selalu benar. Tampil beda haruslah kita lakukan tentunya apabila didasari dengan dasar dan manfaat yang jelas dalam hidup kita. Segala sesuatunya haruslah kita pertimbangkan dengan matang serta tentunya atas dasar firman dan kasih Tuhan. Jika pilihan kita bertentangan dengan iman kita kepada Tuhan, maka beranilah untuk tampil beda, walaupun kita seorang diri. Bisa jadi resiko yang kita hadapi juga akan sangat besar(misalnya di kucilkan, atau dicapsok suci), akan tetapi pandanglah selalu kepada janji Tuhan, yaitu kehidupan yang kekal bersama-Nya dalam kerajaan Sorga.


Jangan takut untuk beda sendiri! apabila perbedaan tersebut justru bisa memberikan dampak positif serta mampu menyelamatkan kebanyakan mereka yang ternyata telah salah memilih.


“Berfirmanlah TUHAN:

Oleh karena mereka meninggalkan Taurat-Ku

…..

Oleh karena mereka tidak

mendengarkan suara-Ku dan mengikutinya

melainkan mengikuti kedegilan hatinya dan mengikuti para baal

seperti yang diajarkan nenek moyang mereka”

Yeremia 9:13-14


GOD Bless U

Wednesday, July 21, 2010

(ArBer)Masih cocok dengan cara trdisional.


Masih cocok dengan cara trdisional.


Apabila anda mengalami masuk angin, maka cara paling efektif untuk menyembuhkannya adalah dengan di “kerok”. Selain biaya yang murah, cara ini juga dianggap sangat ampuh, karena setelah selesai dikerok, hanya membutuhkan tidur/istirahat sejenak, maka angin dalam tubuh akan keluar serta badan akan kembali fit. Setidaknya itulah salah satu cara penyembuhan penyakit secara tradisional yang sudah dipercaya masyarakat kita secara turun menurun.


Cara-cara tradisional memang masih banyak diandalkan masyarakat kita saat ini, walaupun perkembangan jaman sebenarnya telah mengikisnya sedikit demi sedikit. Begitu juga halnya dengan pengkabaran injil ataupun pelayanan kepada mereka yang belum diselamatkan. Biasanya banyak pelayan Tuhan masih menggunakan cara-cara tradisional seperti mendatangi rumah pe rumah, menelpon atau tatap muka langsung. Cara tersebut memang bagus akan tetapi kita masih bisa mengoptimalkan beberapa cara yang memanfaatkan teknologi moderen. Misalnya, apabila kita sulit bertemu untuk mengundang seseorang untuk ke Gereja, karena kesibukan mereka, kita bisa mengundang melalui e-mail. Dari e-mail tersebut kita bisa memasukkan kata-kata pembangkit semangat atau bahkan cuplikan film yang menyentuh hati mereka, intinya kita bisa memanfaatkan teknologi untuk memodifikasi secara kreatif ajakan ataupun undangan kepada mereka untuk menghadiri sebuah kegiatan yang diadakan Gereja.


Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mengajak atau mengenalkan jalan keselamatan bagi mereka yang belum percaya. Cara tradisional maupun modern boleh-boleh saja kita kerjakan, selama dasar dan fokus kita adalah satu yaitu terang kasih Yesus. Apapun cara yang kita lakukan, kita harus ingat untuk mendoakannya terlebih dahulu! Minta Tuhan menyertai segala cara kita agar tujuan kita tetap terfokus pada-Nya dan bukan pada kesombongan atau kepuasan diri sendiri.


Cara-cara tradisional ataupun modern tidak bisa menjamin akan tercapainya suatu keberhasilan, apabila tidak disertai dengan kesungguhan didalam iman dan tindakan serta fokus yang jelas yaitu kasih Kristus!


“Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu

Dalam iman, dalam perkataan, dalam kesungguhan untuk membantu

Dan dalam kasihmu terhadap kami

Demikianlah juga hendaknya kamu kaya

Dalam pelayanan kasih ini”

2 Korintus 8:7


GOD Bless U

Tuesday, July 20, 2010

(ArBer)Masih sanggup sabar?


Masih sanggup sabar?


Coba bayangkanlah sejenak, apabila di Jakarta nbanyak lampu merah seperti gambar diatas? Bisa dibayangkan bunyi klakson akan terus berbunyi sambung menyambung dan membuat suasana menjadi bising. Mungkin banyak orang yang bisa bersabar, namun belum tentu mereka sanggup untuk sabar dalam jangka waktu tertentu.


Lampu lalulintas memang tujuan utamannya adalah untuk kelancaran bersama. Disaat kita berhenti(lampu merah), kita memberikan kesempatan untuk kendaraan lain bergerak. Jika berhenti sekitar 1 sampai 2 menit mungkin kita masih bisa sabar dalam antrian, akan tetapi jika harus bersabar 10 sampai 20 menit, mungkin kita tidak sanggup bersabar lebih lama. Begitu juga dengan kehidupan kita sehari-hari, untuk bersabar mungkin tidaklah terlalu sulit, tapi untuk bisa bersabar terus, mungkin masih sulit untuk dapat dilakukan.


Tuhan Yesus sendiri berkali – kali mengajarkan tentang kesabaran, baik melalui perumpamaan – perumpamaan, maupun praktek secara langsung. Bahkan sampai meninggal di kayu salib, Tuhan Yesus masih mempraktekkan kesabaran diri-Nya, termasuk mendoakan mereka yang menyiksa diri-Nya. Kesabaran sebenarnya tidak ada batasnya, akan tetapi kemampuan untuk bersabar setiap manusia tidaklah selalu sama. Ada yang bisa bertahan dan bersabar dalam jangka waktu yang lama, ada yang tidak. Lalu bagaimanakah dengan kita? Jika kita mengikuti teladan Tuhan Yesus, ada harapan yang besar dalam kehidupan ini bagi kita untuk sanggup lebih bersabar lagi. Apapun yang terjadi haruslah kita pandang sebagai penguji iman kita selama didunia ini. Percayalah akan satu hal bahwa kesabaran kita pastinya akan mendapatkan upah yang lebih besar dalam kerajaan-Nya.


Semakin kita sanggup untuk bersabar didalam dunia ini, maka akan semakin besar peluang kita untuk menempati kerajaan-Nya serta mendapatkan mahkota kemuliaan-Nya.


“Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan

Kesungguhan yang sama untuk menjadikan

Pengharapanmu suatu yang pasti, sampai pada akhirnya

Agar kamu jangan menjadi lamban

Tetapi menjadi penurut-penurut mereka yang

Oleh iman dan kesabaran mendapat

Bagian dalam apa yang dijanjikan Allah”

Ibrani 6:11-12


GOD Bless U

Monday, July 19, 2010

(ArBer)Jangan hanya karena demi persahabatan!


Jangan hanya karena demi persahabatan!


Saat ini mungkin akan sangat mudahuntyuk mendapatkan seorang teman, apalagi dengan berkembangnya dunia teknologi. Banyak situs atau jaringan sosial yang memungkinkan kita berkenalan dengan banyak orang dimanapun mereka berada. Intinya tidak sulit mendapatkan teman, namun untuk bisa mendapatkan seorang teman yang mempunyai ikatan lebih erat(persahabatan/seorang sahabat) mungkin diperlukan syarat dan kondisi tertentu.


Untuk mendapatkan seorang sahabat, biasanya memerlukan waktu yang tidak cepat. Bisa juga persahabatan terjalin oleh karena sama-sama menyukai atau membenci sesuatu hal. Ada lagi karena perasaan iba atau karena hutang budi. Satu hal yang kurang baik dan sering terjadi adalah, karena ingin lebih terkenal atau bisa lebih dihargai. Biasanya gensi dan kebanggaan sudah menjadi impiaan kita jika bersahabat dengan orang-orang tertentu, maka kita akan mudah terseret ke dalam tindakan-tindakan yang melampaui akal sehat. Contoh sederhananya adalah banyak pemuda ingin masuk/menjadi anggota genk-genk motor. Seeprtinya mereka merasa bangga jika mereka diterima masuk dan bergaul dengan genk motor. Ada kebanggan saat ramai-ramai konvoi dengan jaket genk yang sama. Sayang sekali mereka banyak melakukan aksi kebrutlan dan kriminalitas, seperti merusak toko atau menjarahnya, ironis setiap anggota yang baru ditrimalah yang biasanya “diwajibkan” melakukan tindakan tersebut. Atas maka kesetiaan dan persahabatan antar sesama anggota genk, maka “anak-anak bawang” tersebut mau tidak mau akhirnya rela juga melakukan tindakan buruk tersebut.


Persahabatan yang sejati seharusnya adalah persahabatan yang dilandasi oleh kasih serta kerelaan menerima apa adanya. Tidak perlu persyaratan khusus untuk melakukan ini atau itu, apalagi hal – hal buruk yang harus dilakukan demi diterimanya sebagai seorang sahabat. Persahabatan yang baik seharusnya mencerminkan terang kasih Tuhan, serta yang terpenting kedua pihak rela salaing membantu dan menanggung beban bersama dan bukannya saling memanfaatkan demi kepntingan tertentu.


Untuk menjalin sebuah ikatan persahabatan sejati tidak dibutuhkan syarat khusus selain kerelaan hati untuk saling berbagi, menghargai dan mengasihi!


Ada teman yang mendatangkan kecelakaan,

Tetapi ada juga sahabat yang karib

Dari pada seorang saudara”

Amsal 18:24


GOD Bless U

Saturday, July 17, 2010

(ArBer)Terlalu gampang


Terlalu gampang

Rubiks adalah permainan yang sudah lama dikenal sebagai permainan yang memerlukan konsenterasi tinggi. Permainan ini juga dapat mengasah otak kita untuk bisa berpikir cepat, efeektif dan efisien. Barang berbentuk kotak ini mempunyai sisi yang berwarna sama dan terdiri dari kotak-kotak kecil yang bisa diputar. Intinya semua kotak kecil yang berwarna bisa diacak, dan setiap orang yang memainkannya harus mengembalikan kotak – kotak kecil tersebut menjadi sebuah kotak besar dengan satu warna tertentu. Memang tidak mudah untuk mengembalikan semua kotak kecil tersebit menjadi sebuah satau kesatuan warna, namun apabila rubiks yang dimainkan sama seperti gambar diatas, maka sama sekali permainan tersebut tidak ada tantangannya.(karena semua berwarna sama)


Coba bayangkan sejenak jika kehidupan kita selalu “lurus-lurus”! bisa menempuh penddidikan setinggi mungkin, mempunyai keluarga dan anak-anak yang sehat, serta materi yang berkelimpahan. Lalu bagaimanakah kita bisa memahami arti hidup ini? Sesaat kondisi tersebut emmang kondisi ideal yang banyak dicari orang. Akan tetapi untuk meraih semuanya itu, tidaklah mudah. Perlu perjuangan, pembelajaran bahkan pengorbanan baik waktu, materi atau energi fisik. Proses perjuangan tersebutlah yang nantinya akan membawa kita kepada kebahagian pada saat kita mendapatkan hasil akhir, terlepas dari apapun hasilnya.


Seorang yang dilahirkan sebagai keturunan raja yang memiliki segalanya pastilah akan mudah sekali merasa bosan, bahkan tak jarang mereka depresi dan berusaha keluar dari “sangkar emas”. Hidup ini bisa dikatakan “hidup” apabila ada usaha kita untuk berjuang dalam menghadapi berbagai permasalahan dan tantangan hidup. Ingatlah akan satu hal, bahwa Tuhan juga mengasaihi mereka yang mau berusaha dengan maksimal dalam melewati segala cobaan hidup(tidak gampang menyerah). Setiap dari kita wajib berusaha sekeras-kerasnya demi memaknai kehidupan didalam dunia ini, setelah itu serahkanlah segala jerih payah kita ke dalam tangan-Nya dan bersiaplah menerima hasil yang Dia berikan.


Rubiks pada gambar diatas hanya akan membuat kita menjadi “anak-anak gampangan”, karena tidak memerlukan usaha ataupun perjuangan untuk menyelesaikan permainan rubiks tersebut.


“Tetapi jika kamu bebas dari ganjaran

Yang harus diderita setiap orang,

Maka kamu bukanlah anak,

Tetapi anak-anak gampang”

Ibrani 12:8


GOD Bless U

(ArBer)Lepas dari rutinitas


Lepas dari rutinitas

Kegiatan pelayanan memang tidak akan pernah ada batas akhir. Selama kita masih mempunyai kesampatan hidup di dalam dunia ini, akan selalu ada ladang-ladang yang siap di tuai. Banyak hal yang bisa dikerjakan, dan dibutuhkan lebih bannyak lagi pelayan – pelayan Tuhan untuk memenangi jiwa – jiwa yang belum terselamatkan. Sesibuk apapun pelayanan yang kita kerjakan, tetap saja kita adalah manusia yang terbatas, ada saatnya kita memerlukan waktu untuk menenangkan pikiran dan hati kita, dan mengembalikan semangat serta tenaga kita untuk pelayanan.


Dalam musim liburan kemarin, mungkin semua bidang komisi banyak mengadakan kegiatan-kegiatan. Hal tersebut berkaitan dengan liburan sekolah anak-anak, sehingga biasanya orang tua mereka juga lebih banyak menyediakan waktu demi anak-anak mereka. Dengan demikian hampir semua komisi dari anak-anak sampai komisi dewasa dan keluarga, rata-rata mengadakan acara kebersamaan untuk memanfaatkan moment tersebut. Setelah melewati masa liburan, para pelayan Tuhan bisa sedikit bernafas lega, karena kegiatan cenderung akan semakin berkurang. Saat – saat seperti itulah sebenarnya para pelayan Tuhan bisa mengambil waktu sejenak untuk berlibur bersama.


Tujuan berlibur bersama tentunya bukan buat menghabiskan anggaran komisi tertentu, akan tetapi liburan bersama berguna untuk memperkuat tali kasih antar sesama pelayan yang sudah bekerja sama melayani jemaat dalam kegiatan –kegiatan sebelumnya. Kegiatan berlibur bersama juga bisa memulihkan semangat kita untuk dapt terus melayani bersama. Satu hal yang juga penting adalah liburan bersama akan membawa sukacita dan kebahagian bersama, sehingga beban pelayanan ke depannya pastinya akan menjadi ringan. Hati serta pikiran yang sudah terlepas dari beban kepenatan pastinya akan membuat kita lebih berenergi dan kreatif lagi dalam melayani.


Manfaatkanlah waktu berlibur dengan sebaik-baiknya! lepaskanlah segala beban pelayanan sejenak untuk digantikan dengan teriakan, canda tawa serta kebahagian bersama anata sesama pelayan Tuhan.


“Lepaskanlah dirimu seperti kijang

Dari pada tangkapan,

Seperti burung

Dari pada tangan pemikat”

Amsal 6:5


GOD Bless U

Friday, July 16, 2010

(ArBer)Nasib para veteran


Nasib para veteran


“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para Pahlawannya”, itulah pribahasa yang sepertinya sudah tidak relevan lagi dengan kenyataan. Di Jakarta beberapa janda dari para pejuang sedang menghadapi sidang pengadilan. Tidak perduli umurnya yang sudah tua, tetap saja jaksa menuntut mereka layaknya para penjahat, padahal dilihat dari sumbangsihnya, suami-suami mereka sudah mengorbankan hidupnya demi kemerdekaan Indonesia. Apakah sudah begitu lunturkah penghormatan kita akan mereka, para pejuang yang sudah rela berkorban demi negara ini?atau jangan-jangan bukan terhadap mereka saja, akan tetapi terhadap semua orang yang sudah berumur atau tua?


Jaman memang sudah berubah pergeseran kultur dan budaya terlihat sangat jelas. Di kota-kota besar, rasa hormat bukan lagi terletak pada usia yang lebih tua, melainkan lebih pada materi, penampilan atau jabatan. Semuda apapun seseorang, apabila dia menggunakan mobil mewah dan memakai jas, maka orang lain akan lebih mudah menghormati atau menunduk untuk memberikan salam. Akan tetapi jika ada seorang tua yang berpakian lusuh, menanyakan jalan pada kita, belum tentu kita menjawabnya, atau bahakn menjawab pun mungkin perkataan kita tidak sesopan memberi salam pada orang muda yang kaya. Itulah kenyataan yang terjadi, penampilan sudah membuat orientasi rasa hormat kita berubah, bukan lagi mereka yang berumur yang berpengalaman, melainkan mereka yang muda dan suskses.


Suatu saat setiap manusia juga akan sampai pada fase kehidupan itu, semua orang pastinya akan menjadi tua. Saat kita muda mungkin kita angkuh dan mengangap orang tua sudah tidak mampu berbuat apa-apa, jadi tak perlu dihitaukan. Namun ada pada saat kita tua nanti barulah kita merasa sakit hati apabila kita juga diperlakukan demikian oleh mereka yang muda, bahkan oleh anak atau cucu kita sendiri. Mulai saat ini tunjukkanlah sikap hormat bagi mereka yang sudah lanjut usia! Bagaimanapun juga kita bisa sehabat saat ini, semua adalah karena sumbangsih mereka baik melalui doa atau ttindakan-tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.


Para veteran(orang tua/lanjut usia) adalah mereka yang telah banyak memberi tanpa mengharapkan timbal baik, oleh karena itu kita sebagai generasi muda, janganlah memandang sebelah mata terhadap sumbangsih mereka, tanpa mereka, kita tidak akan bisa menjadi manusia seutuhnya.


“Konon hikmat ada pada

Orang yang tua,

Dan pengertian pada

Orang yang lanjut umurnya”

Ayub 12:12


GOD Bless U