Tuesday, May 31, 2011

(ArBer)Cari cara praktis saja!


Cari cara praktis saja!


Dari pada sulit harus membidik dengan tepat burung bangau, agar bisa tertembak, lebih baik pakai cara yang lebih praktis. Gambar diatas menunjukkan bahwa cara yang lebih praktis adalah dengan menggunakan vacuum cleaner. Tidak perlu membidik dengan tepat, hanya menyalakan mesinnya saja maka burung bangau akan tersedot dengan sendirinya.


Walaupun gambar diatas adalah sebuah ilustrasi tentang produk kebersihan tertentu, akan tetapi pesan yang disampaikannya cukup bermanfaat. Terkadang dalam hidup ini kita terlalu memikirkan hal yang terlalu rumit, sehingga banyak memakan waktu dan energi. Dalam pengadaan acara tertentu di gerejapun kita terkadang terlalu memikirkan rencana-rencana detail untuk membuat suatu acara perayaan tampak sempurna(misalnya HUT Gereja, Paskah atau Natal). Memang tidak ada salahnya kita mengusahakan yang terbaik, namun terkadang ego kita menyajikan acara yang terbaik pada jemaat, akhirnya menghilangkan esensi sesungguhnya dari perayaan tesrsebut.


Dalam Firman Tuhan, kita bisa melihat penyertaan Tuhan justru terlihat dari hal-hal sederhana yang praktis. Misalnya saja Daud tidak terlalu banyak memikirkan taktik perang atau alat perang untuk menghadapi Goliath. Dia tampil sederhana dan hanya mengandalkan ketapel dan tentunya nama Tuhan. Teman-teman Daniel yang masuk ke perapianpun tidak kuatir dan memilih tampil apa adanya untuk masuk ke dapur api. Sedangkan nabi Elia sendiri tidak memikirkan bagaimana caranya agar api bisa membakar korban bakarannya yang sebelumnya sudah disirami air, nabi Elia hanya memerlukan doa. Dari contoh-contoh tersebut kita dapat belajar bahwa hanya Iman yang disertai dengan kerendahan hati dan keberserahan sepenuhnyalah yang dibutuhkan untuk mendapatkan berkat dari Tuhan. Tidak selamanya Tuhan hanya berkenan kepada mereka yang semua rencananya tersistem dan tersusun rapi, kepada mereka yang memilih cara-cara praktis yang dijalankan dengan Iman serta tujuan jelaspun pastilah Tuhan berkati!


Mintalah hikmat dari Tuhan, agar pikiran kita terbuka dan tidak menghabiskan energi untuk sesuatu yang bisa kita lakukan dengan mudah secara praktis!


“Tetapi apabila di antara kamu

Ada yang kekurangan hikmat

Hendaklah ia memintakannya kepada Allah

…………..”

Yakobus 1:5


GOD Bless u

Monday, May 30, 2011

(ArBer)Tidak perlu sembunyi lagi.


Tidak perlu sembunyi lagi.


Teknologi kamera berupa face detector / smile detector adalah salah satu fitur yang banyak dicari konsumen. Seperti pada gambar diatas dengan face detector, orang yang tersembunyipun akan terlihat pada saat kamera tersebut mengambil suatu obyek untuk difoto. Dengan fitur tersbut, dipastikan orang-orang tidak dapat bersembunyi lagi atau berpura-pura menjadi pohon.


Saat ini di negara kita banyak sekali orang yang lebih senang sembunyi-sembunyi dalam mengerjakan sesuatu. Tentu saja bukan untuk memberikan kejutan, akan tetapi mereka bersembunyi oleh karena perbuatan mereka yang melanggar hukum. Kejahatan-kejahatan saat ini dilakukan oleh pelaku dengan sangat rapi, tersistem dan terorganisir. Hal tersebut bisa dimaklumi oleh karena para pelaku kejahatan besar seperti korupsi, suap ataupun mark up adalah mereka-mereka yang terpelajar(berpendidikan tinggi). Apakah kita pernah melakukan hal tersebut? Yaitu melakukan hal buruk dengan sembunyi-sembunyi?


Perbuatan yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi biasanya adalah perbuatan buruk yang memalukan serta merugikan orang lain, sehingga sama sekali tidak layak untuk dibanggakan. Sebaliknya apabila perbuatan kita bersih dan menguntungkan banyak orang lain, pastinya kita tidak segan melakukannya secara terbuka. Perhatikan berapa banyak hari ini pejabat-pejabat pemerintahan atau wakil rakyat yang tidak berani secara transparan mengumumkan harta kekayaan mereka? Jika kita juga termasuk salah satu dari mereka, maka sadarlah bahwa kita hanya bisa menyembunyikannya kepada sesama, namun dosa kita sama sekali tidak tersembunyi di hadapan Allah! Mulai saat ini terbukalah dan jujurlah dalam melakukan segala hal! Hindarilah perbuatan sembunyi-sembunyi yang sebenarnya tidak akan menyembunyikan apapun di hadapan Allah.


Untuk apa bersembunyi jika apa yang kita lakukan sudah sesuai dengan kehendak Allah, lagi pula mata Tuhan tentunya lebih hebat dari teknologi face detector pada sebuah kamera, jadi tidak perlulah bersembunyi!


“Tetapi kami menolak segala perbuatan

tersembunyi yang memalukan;

kami tidak berlaku licik

………….”

2 Korintus 4:2


GOD Bless u

Sunday, May 29, 2011

(ArBer)“Introvert” sejenak


“Introvert” sejenak


Apakah disekitar kita, terdapat orang-orang introvert? Biasanya orang yang dikatakan introvert lebih senang menyendiri atau hanya mau berbagi kepada satu atau dua orang yang mereka percaya. Bagi introvert suasana sepi adalah suasana yang nyaman dimana mereka bisa mengisi energi mereka. Selain itu, biasanya para introvert hanya berbicara seperlunya dan hanya berbicara mengenai apa yang memang ingin mereka bicarakan.


Sikap introvert, bukanlah sebuah sikap yang negatif, bahkan terkadang kita memerlukan sikap tersebut. Manusia memang merupakan mahkluk sosial yang suka berkelompok. Akan tetapi sebagai suatu individu, manusia juga memerlukan waktu berkualitas untuk lebih dekat untuk mengenal dirinya. Bukan hanya untuk mengenal diri sendiri, bahkan manusia perlu ber”introvert” agar dapat lebih mendekatkan diri dengan Sang Penciptanya.


Sesibuk apapun pekerjaan kita maupun pelayanan kita, tetap saja kita harus menyediakan waktu khusus untuk Tuhan! Sesaat kita mungkin berpikir saat berdoa dan kebaktian bersama dalam Gereja juga merupakan bentuk komunikasi kita dengan Tuhan, namun sebenarnya hal tersebut belumlah cukup. Tuhan Yesus Kristuspun memberi contoh dengan meluangkan waktu khusus untuk berbicara dengan Bapa di saat Dia sibuk dengan berbagai pelayananNya kepada sesama. Kita sebagai anak-anak Tuhan juga harus mengikuti teladan Kristus! Luangkanlah waktu secara khusus untuk menjalin komunikasi khusus antara kita dengan Tuhan Yesus Kristus! Karena tidak ada cara lain untuk lebih dekat dengan-Nya selain membangun hubungan pribadi secara khusus di waktu dan tempat yang khusus pula.


Tidak ada salahnya kita menjadi”introvert”sejenak dengan mencari tempat dan waktu khusus seorang diri, demi mengenal pribadi Tuhan Allah lebih dalam lagi.


“Tetapi jika engkau berdoa

Masuklah ke dalam kamarmu

Tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu

Yang ada di tempat tersembunyi

Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi

Akan membalasnya kepadamu”

Matius 1:6


GOD Bless u

Friday, May 27, 2011

(ArBer)Menunggu sambil berjaga-jaga


Menunggu sambil berjaga-jaga


Mungkin karena rasanya yang enak, atau mungkin juga karena ada discount/bonus tertentu, yang jelas kedua orang tersebut rela menunggu di depan restoran siap saji tersebut(gambar di atas). Jam buka restoran itu adalah jam 5 pagi, namun kemungkinan keduanya sudah siap di depan restoran sebelum restoran siap saji tersebut dibuka.


Kita juga kerap melakukan hal serupa, apabila sedang menunggu sesuatu yang kita inginkan. Terkadang ingin tidurpun tidak akan nyenyak, oleh karena hati dan pikiran kita ingin secepat mungkin meraih apa yang kita inginkan. Bahkan menunggu satu jam lagi saja terasa lama sekali. Akhirnya kitapun memilih untuk tetap terjaga sampai waktu yang kita tunggu tiba(misalnya menonton sebuah pertandingan bola, atau pergi rekreasi bersama teman-teman lama). Daripada menunggu sambil beristirahat, kita malah memilih menunggu sambil berjaga-jaga dengan sedia menunggu datangnya waktu tersebut. Kemudian pertanyaannya adalah apakah kita juga melakukan hal serupa dalam menunggu kedatangan Yesus yang ke dua kali?


Sudah seharusnya kita juga selalu bersiap sedia pada saat menunggu kedatangan-Nya! Kita jangan sampai tertidur seperti para pengantin yang menunggu mempelai pria datang dan janganlah pelita sampai padam. Persiapan yang harus kita lakukan adalah dengan memperkuat Iman dan pengharapan kita kepada-Nya serta tentunya hidup berkenan di hadapan_Nya. Kedatangan Tuhan Yesus yang ke-dua kali memang tidak pernah bisa diramalkan, oleh karena itu kapanpun saatnya kita harus selalu siap sedia! Mulai saat ini janganlah terlalu berfokus dengan hal-hal duniawi, akan tetapi jalanilah kehidupan sesuai dengan kehendak-Nya, karena fokus utama dalam hidup ini tentu adalah menunggu kemuliaan-Nya dinyatakan dalam dunia ini.


Bila kita mampu menunggu sambil berjaga-jaga untuk hal-hal duniawi, lalu mengapa kita tidak melakukan hal yang sama demi menunggu kedatangan Sang Empunya kerajaan Sorga.


“Lihatlah,

Aku datang seperti pencuri

Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga

……..”

Wahyu 16:15


GOD Bless u

Thursday, May 26, 2011

(PuBer)Diamlah sejenak!


Diamlah sejenak!



Kami tak sabar melihat kenyataan

Semua fakta diputar balik

Orang bebal hidup dengan kekayaan

Kami yang jujur diinjak-injak


Mulut kami tak bisa lagi menahan

Segala kutukan keluar untuk mereka

Tuhan, dimanakah keadilan?

Mengapa orang bebal hidup berkuasa


Kemudian DIA mengingatkan firman-Nya

Ada waktu untuk berdiam diri

Ada waktu untuk bicara

Mengapakah engkau memaksakan diri?


Akhirnya kami tersadar

Bahwa mata-Nya selalu terbuka

Mungkin kami harus sabar

Karena DIA pasti menghukum orang berdosa


“Berdiam dirilah di hadapan TUHAN

Dan nantikanlah Dia

……..

………….

Sebab orang-orang

Yang berbuat jahat akan dilenyapkan

Tetapi orang-orang

Yang menantikan Tuhan akan mewarisi negeri”

Mazmur 37:7-9


GOD Bless U

Wednesday, May 25, 2011

(ArBer)Memang sudah seharusnya mirip!


Memang sudah seharusnya mirip!


Dalam bahasa asing kita mengenal pepatah“Like father like son”. Dalam bahasa kita sehari-hari juga terdapat pepatah ”Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”. Kesamaan dari dua pepatah tersebut adalah, menyatakan adanya hubungan relasi yang kuat antara orang tua dengan anaknya. Bahkan apabila buah tersebut jatuh(umpama anak), maka tetap saja tidak akan jauh dari pohonnya(umpama orang tua)


Sebagai orang yang telah menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat, maka kita selanjutnya akan disebut anak-anak terang. Apabila kita adalah anak-anak terang tentu saja kita mempunyai Bapa yang tentunya adalah sumber terang tersebut. Karena kita semua adalah anak-anak Bapa yang di Sorga, maka kita juga seharusnya mempunyai sifat yang identik dengan Bapa kita. Apakah saat ini kita sadar bahwa kita seharusnya mempunyai sifat yang identik dengan Bapa kita? Lalu apakah kita sudah menunjukkannya kepada dunia ini?


Jika kita sadar bahwa kita semua adalah kepunyaan-Nya, sudah seharusnya kita juga hidup sesuai kehendak-Nya. Sama seperti Bapa yang kudus, kita juga harus hidup kudus, karena bagaimanapun kita yang mengaku anak-anak Bapa, pastinya harus menunjukkan hal yang identik dengan Bapa kita. Memang tidaklah mudah untuk hidup seturut dengan sifat Allah Bapa, namun janganlan takut, oleh karena Dia yang menganggap kita anak-Nya tentu tidak akan membiarkan kita jauh dari pada-Nya. Berdoalah dan mintalah bimbingan-Nya agar dalam kehidupan di dalam dunia ini kita mampu memperlihatkan dengan sempurna bahwa kita adalah anak Allah Bapa, sang pencipta yang maha pengasih, maha kudus dan sempurna.


Saat kita memanggilnya Bapa, maka secara tidak langsung kita sudah memiliki sifat yang identik dengan-Nya, oleh karena itu tunjukkanlah kalau kita adalah benar-benar anak-Nya!


“Karena itu

Haruslah kamu sempurna

Sama seperti Bapamu

Yang di sorga adalah sempurna”

Matius 5:48



GOD Bless u

Tuesday, May 24, 2011

(ArBer)Harus sering latihan!


Harus sering latihan!


Walaupun mengunakan senapan mainan, dan target gambar simulasi, tentara-tentara(gambar diatas) terlihat sangat serius di hadapan mesin game. Mungkin untuk mengisi waktu kosong, mereka memanfaatkanya untuk bermain game. Namun game yang dipilih juga tidak jauh dari kegiatan dan pekerjaan mereka, jadi sambil istirahat mereka juga tidak lupa “latihan” menembak.


Seorang atlit tentu saja wajib untuk latihan setiap harinya. Tanpa latihan rutin secara konsisten, tentu saja mereka(atlit) tidak dapat menjadi yang terbaik di cabang olah raga yang mereka tekuni masing-masing. Sebagai seorang pelayan Tuhan, kita juga wajib untuk terus berlatih mengasah talenta yang kita miliki demi kepentingan pelayanan. Namun kenyataannya, latihan teratur justru dipandang sebagai kegiatan yang membuang-buang waktu.


Banyak di antara kita yang senang sekali dengan pelayanan ke luar kota atau daerah untuk mengunjungi korban bencana alam. Namun terkadang kita sendiri masih sering cuek dan tidak mempedulikan orang-orang di lingkungan terdekat kita. Pembantu rumah tangga kita yang sakit saja tidak kita perhatikan, lalu bagaimana mungkin kita bisa membantu meringankan korban bencana alam di pelosok desa terpencil? Jika kita benar-benar ingin berempati pada korban bencana alam, alangkah baiknya kita melatih diri kita dahulu bersimpati dan mengasihi orang-orang sekitar kita. Dengan latihan mengasihi yang rutin di lingkungan sekitar kita, maka niscaya saat kita melayani orang lain dalam kondisi apapun kita akan lebih siap dan sigap! bukan hanya itu saja, pelayanan apapun,baik paduan suara, pemimpin pujian, penyambut tamu, sampai berkotbah/mengabarkan injil semua butuh latihan rutin!


Tanpa latihan rutin, segala sesuatu yang biasa kita kerjakan pasti hasilnya tidak akan sempurna, oleh karena itu berlatihlah secara rutin demi hasil yang lebih baik!


“Tetapi aku melatih tubuhku

Dan menguasainya seluruhnya

Supaya sesudah memberitakan injil

Kepada orang lain

Jangan aku sendiri ditolak”

1 Korintus 9:27


GOD Bless u

Monday, May 23, 2011

(ArBer)Percuma, bila tak didengar!


Percuma, bila tak didengar!


Suatu saat seorang ibu datang kepada Gembala Gereja. Sang ibu berkonsultasi dengan Pendeta tentang anaknya yang malas untuk membaca buku pelajaran. Ibu tersebut mengeluh, sepertinya mulut sudah”kering” untuk memberitahukan pentingnya membaca, dari nasihat halus sampai perintah keras, akan tetapi tetap saja sang anak tidak mau mendengar. Setelah mendengar keluh kesah ibu itu, kemudian Pendeta tersebut menanyakan sebuah pertanyaan : “apakah ibu pernah membaca buku di depan mereka?”, ibu tersebut kemudian terdiam karena menyadari kesalahannya.


Dalam kehidupan sehari-hari kita kerap menemui orang-orang yang keras kepala apabila dinasihati. Dari kata-kata manis yang dirangkai sedemikian rupa sampai pada kata-kata perintah keras, tetap saja tidak didengarkan. Walaupun terkadang demi kebaikan mereka, tapi kerap kali saran kita tidak didengarkan. Dengan demikian, orang-orang keras kepala tersebut bisa dikatakan sebagai orang bebal. Lalu bagaimanakah cara yang tepat untuk menyadarkan mereka dari kebebalannya?


Tidak semua orang bisa “disadarkan” melalui kata-kata. Kata-kata bagi orang bebal bisa jadi hanya dianggap angin lalu saja, secepat mereka mendengar, maka secepat itu pula dilupakannya. Cara efektif untuk menasihati mereka adalah dengan tindakan nyata! Tindakan nyata akan menjadi contoh jelas bagi mereka. Keuntungan memberikan contoh nyata adalah kita akan menunjukkan dampak secara langsung apabila mereka menuruti nasihat kita, selain itu kita juga pasti akan mendapat perhatian mereka oleh karena kita sendiripun melakukan terlebih dahulu apa yang kita ingin mereka lakukan. Menasihati juga memerlukan kreativitas, mintalah Tuhan agar memberikan hikmat dan kebijaksanaan agar kita bisa memberikan contoh terlebih dahulu sebelum meminta orang lain melakukannya.


Di saat pendengaran tidak “berfungsi” maksimal, maka carilah cara lain agar apa yang kita inginkan bisa diterima dengan baik oleh panca indera lainnya!


“Jangan berbicara di telinga orang bebal

Sebab ia akan meremehkan

Kata-katamu yang bijak”

Amsal 23:9


GOD Bless u

Sunday, May 22, 2011

(ArBer)Silahkan menangis!


Silahkan menangis!


Pada tahun 90 an ada sebuah film yang berjudul “boy’s don’t cry”. Apabila kita mengartikan film tersebut, tentunya kita dapat mengetahui kira-kira apa isi dari film drama tersebut. Dari judulnya saja kita sudah mengetahui bahwa inti dari film drama tersebut menyatakan bahwa seorang laki-laki atau remaja pria pantang untuk menangis. Lalu apakah benar menangis hanya pantas untuk kaum hawa?


Saat menangis mata mengeluarkan air mata, dan biasanya secara otomatis akan berhenti pula saat hati dan pikiran kita sudah tidak terfokus pada apa yang kita lihat atau rasakan. Jadi sebenarnya setiap manusia bisa saja menangis, dan sebenarnya tidak ada sama sekali larangan bagi siapa saja untuk menangis. Masyarakat modern, menilai bahwa seorang pria dewasa tidaklah pantas untuk menangis. Pria dipercaya sebagai pemimpin mereka yang lemah(kaum hawa), jadi sangatlah tidak pantas apabila seorang pria menangis.


Yesus Kristus juga sama seperti manusia biasa, sama seperti para pria lainnya, akan tetapi Dia tidak pernah “menahan air matanya”pada saat Dia bersedih. Dia yang Maha segalanyapun menangis sama seperti orang biasa. Dia sama sekali tidak mempertahankan”harga diri”-Nya. Menangis bukanlah hal yang tabu bagi seorang pria. Yang dianggap menyimpang(cengeng) serta tabu adalah, menangis terus menerus, dan atau mudah sekali menangis oleh karena hal sepele. Saat kita benar-benar berempati ataupun bersimpati dengan kesedihan orang lain, pastilah kita juga akan merasakan apa yang mereka rasakan. Pada saat itu biarlah kita menangis, dan janganlah menahan air mata kita! Tunjukkanlah kalau kita benar-benar ingin berbagi beban dengan mereka yang berbeban berat! Jadilah saluran kasih dimanapun kita berada! Dan janganlah sungkan menangis atau tertawa dengan sesama kita, di saat kita berbagi beban serta kebahagiaan bersama!


Menangis dengan maksud tertentu tidak akan membuat seorang pria kehilangan jiwa “laki-laki” mereka, bahkan akan semakin mempertegas, bahwa pria tersebut adalah seorang yang berhati lunak dan penuh kasih.


“Maka menangislah Yesus

Kata orang Yahudi:

Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya!”

Yohanes 11:35-36


GOD Bless u

Friday, May 20, 2011

(LAguBERkat)Kau telah memilihku



KAU TELAH MEMILIHKU



D Bm Em A D Bm G A

Kau telah memilihku sebelum dunia dibentuk

F#m G Em A

Betapa aku bersyukur pada-Mu, ya Tuhan Allahku

D Bm Em A D Bm G A

Kau telah memanggilku sebagai alat k’rajaan-Mu

F#m G Em

Betapa aku bersyukur pada-Mu atas perbuatan-Mu



Reff.
D F#m

Jadikan aku bait suci-Mu

G Bm A

Yang kudus dan yang tiada bercela

D A Bm

Jadikan aku mesbah doa-Mu

G A D

Bagi keselamatan bangsaku


"Mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus
Dan akan Kuberi kesukaandi rumah doa-Ku
....................................
Sebab rumah-Doa ku akan disebut
Rumah doa bagi segala bangsa"
Yesaya 56:7


God Bless u

Thursday, May 19, 2011

(PuBer) Pantaskah kau mengeluh?


Pantaskah kau mengeluh?


Mengapa banyak sekali keluhan?

Seakan kau adalah musuh Tuhan

Mengapa tidak bersyukur?

Dengan semua yang telah Dia atur?


Apabila mata kirimu melihat kekurangan

Maka bukalah juga mata kananmu!

Jangan hanya menutut lebih!

Jika masih banyak orang yang merasa perih!


Tidak ada yang sempurna dalam hidup ini

Kesempurnaan hanya sebatas imajinasi

Lebih baik kita meyakini kenyataan pasti

Yaitu penyertaan Tuhan dalam hidup ini


Beryukurlah senantiasa

Maka berkat akan mudah terasa

Mungkin yang terlihat adalah hal biasa

Akan tetapi itu adalah berkat-Nya yang luar biasa



“Mengucap syukurlah

Dalam segala hal

Sebab itulah yang dikehendaki Allah

Di dalam Kristus Yesus

Bagi kamu”

1 Tesalonika 5:18


GOD Bless U

Wednesday, May 18, 2011

(ArBer)Bebas bergaul atau bergaul dengan bebas?


Bebas bergaul atau bergaul dengan bebas?


Judul film diatas sepertinya adalah suatu realita yang terjadi dalam dunia remaja saat ini. Dengan era komunikasi yang tidak terbatas, siapa saja akan mudah membentuk komunitas persahabatan melalui berbagai cara. Selain di dunia nyata, komunitas pergaulan juga mudah sekali ditemukan dalam dunia maya. Lalu pertanyaannya adalah, komunitas pergaulan seperti apa yang boleh kita ikuti?


Memang tidak ada undang-undang yang mengatur tentang pergaulan / pertemanan. Siapa pun bebas bergaul dengan siapa saja, tanpa adanya batasan. Kebebasan bergaul inilah yang terkadang menyeret seseorang masuk ke dalam lembah dosa. Sebesar apapun peran orang tua, sepertinya tidak akan banyak mempengaruhi, apabila anak-anak merasa mempunyai hak bergaul dengan sebebas-bebasnya.


Satu-satunya yang bisa mengingatkan mereka hanya melalui hati nurani mereka sendiri. Apabila hati nurani mereka berisi prinsip yang didasari iman kokoh, maka sedahsyat apapun godaan pergaulan duniawi, tetap tidak akan membuat mereka bergeming. Oleh karena itu alangkah baiknya iman selalu dipupuk sejak usia dini! Kita harus membebaskan mereka untuk bergaul, namun usahakan mereka tidak bergaul dengan sebebas-bebasnya! Ungkapkanlah secara perlahan batasan-batasan dalam pergaulan! Jangan memberikan larangan, namun berikanlah perumpamaan akan nilai positif dan negatif dalam setiap pergaulan! Satu hal yang penting adalah berilah mereka contoh nyata, bahwa hanya dengan Tuhan Yesuslah, kita boleh bergaul dengan bebas! karena Dia adalah sahabat yang penuh dengan kasih, serta sahabat yang tidak akan membawa kita ke dalam hukuman maut, melainkan hidup yang kekal.


Pergaulan bebas yang buruk pasti akan merusak segala kebiasaan baik yang telah orang tua ajarkan sejak kecil kepada anak mereka, oleh karena itu tanamkanlah terlebih dahulu pengenalan dengan Sang Sahabat sejati yang telah mengorbankan nyawa-Nya, maka anak-anak akan terbebas dari pergaulan yang sebebas-bebasnya (tanpa batasan)!


“Janganlah kamu sesat:

Pergaulan yang buruk merusak

Kebiasaan yang baik”

1 Korintus 15:33


GOD Bless u

Tuesday, May 17, 2011

(ArBer)Siapapun bisa ditolak.


Siapapun bisa ditolak.


Kedatangan presiden Amerika ke Indonesia sempat mendapat penolakan dari beberapa kelompok tertentu. Bahkan seorang yang berpengaruh dalam dunia seperti presiden Amerika saja bisa dibenci kelompok-kelompok tertentu. Tidak peduli sepopuler apapun seseorang, pasti selalu ada saja yang tidak menyukai kehadirannya.


Tuhan Yesus sendiri mendapatkan perlakuan serupa pada saat Dia melayani justru di kampung halamannya sendiri(Markus 6:1-6). Dia yang banyak menyembuhkan banyak orang, mengajar serta melakukan mujizat-mujizat ditolak mereka yang sinis serta tidak percaya bahwa Dialah anak Tuhan. Bisa jadi status anak seorang tukang kayulah yang menjadi diri-Nya di tolak, akan tetapi Dia tidak menghiraukan mereka yang menolak-Nya, oleh karena apapun yang dihadapi Yesus harus tetap menjalani semua yang Allah Bapa tugaskan kepada-Nya.


Kita juga sering mendapat penolakan, oleh karena “status-status” tertentu. Tidak jarang unsur suku, agama, ras atau gologan tertentu membuat kita ditolak, baik di lingkungan pergaulan, pekerjaan atau bahkan lingkungan gereja. Ada gereja tertentu yang sering menolak ide-ide baru seseorang yang “berstatus” baru saja bertobat dan melayani!. Apakah kita juga termasuk dari mereka yang ditolak? Apabila saat ini sedang mengalami penolakan, maka janganlah kita sedih berlarut-larut! Kekesalan sudah pasti akan kita rasakan, namun janganlah kekesalan tersebut menghambat kita untuk tetap berani berekspresi dan berkreativitas! Buktikanlah bahwa status apapun yang telah melekat dalam diri kita tidak menimbulkan kerugian kepada sesama, bahkan lebih dari itu, status-status kita akan mendatangkan sukacita dan kasih kepada sesama kita. Selama apa yang kita lakukan adalah untuk kemuliaan nama Tuhan, maka janganlah takut akan penolakan manusia!


Penolakan akan selalu ada, oleh karena itu jadikanlah penolakan sebagai batu pijakan agar kita bisa tetap fokus kepada tujuan terbaik yang ingin kita capai.


Bukankah Ia ini tukang kayu

Anak Maria, saudara Yakobus, Yoses

Yuda dan Simon?

Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan

Ada bersama kita?

Lalu mereka kecewa dan menolak Dia”

Markus 6:3


GOD Bless u

Sunday, May 15, 2011

(ArBer)Walaupun rumit, tapi tetap terselesaikan


Walaupun rumit, tapi tetap terselesaikan


Tidak semua orang dapat menyelasikan soal di papan tulis tersebut(gambar diatas). Selain terlalu rumit, pemecahan permasalahannya juga harus diurai sedemikian rupa untuk mendapatkan jawaban. Menghadapi soal-soal mudah saja terkadang kita masih menyontek, apalagi harus menguras pikiran untuk mencari jawaban dari persoalan yang rumit?


Banyak sekali diantara kita yang menyerah dengan realita kehidupan. Mungkin kita masih bisa “menang” dalam menghadapi persoalan yang mudah. akan tetapi bisa saatnya datang permasalahan yang rumit, maka tidak sedikit di antara kita yang terkadang memilih “pergi” atau menyerah dari permasalahan tersebut. Daripada dengan bertekun menguraikan sedikit demi sedikit “benang kusut” dari permasalahan, biasanya kita memilih untuk menghindar dan melupakan masalah tersebut.


Permasalahan bukanlah suatu kutukan atau kesialan dalam hidup ini. Tuhan Yesus sendiri saat melayani di dunia ini, juga kerap kali tertimpa masalah(seperti dianggap nabi palsu, orang yang melawan hukum taurat, dicobai iblis dan lain-lain) Akan tetapi Tuhan Yesus tidak pernah “melarikan diri”. Dengan perlahan dan penuh keyakinan akan Bapa-Nya yang mengutus-Nya, Ia menghadapi segala permasalahan tersebut dengan tenang, walaupun tidak semua permaslahan dapat diselesaikan dengan cepat. Bahkan pada saat akan disalibkan, Yesus masih menjalani semua yang harus dilewati-Nya termasuk persidangan, hukuman cambuk sampai harus memikul salib seorang diri. Mulai saat ini, belajarlah dari Yesus yang selalu yakin akan pemeliharaan dan penghiburan dari Allah Bapa! Janganlah cepat menyerah, apabila permasalahan rumit yang banyak datang menghampiri hidup kita! Berusahalah untuk menghadapinya dengan perlahan dan disertai dengan doa kepada-Nya!


Jika kita mau menghadapinya dengan penuh kesabaran, ketelitian serta keberserahan kita kepada Tuhan, maka serumit apapun masalah yang kita pikirkan, pastilah akan ada jalan keluarnya!


“Apabila bertambah banyak

Pikiran dalam batinku

Penghiburan-Mu menyenangkan jiwaku”

Mazmur 94:19


GOD Bless u

Friday, May 13, 2011

(ArBer)Siapa yang paling berperan?


Siapa yang paling berperan?


Kira-kira siapa yang paling berperan dalam gambar tersebut(gambar di atas), apakah si kucing yang menangkap ikan, ataukah kucing satunya lagi yang berhasil memancing ikan? Memang diantara dua pekerjaan, orang awam pasti menebak, bahwa kucing yang memancing ikan tersebutlah yang paling berperan.


Kehidupan pelayanan kita dalam rumah Tuhan juga terkadang mengalami hal seperti itu. Di satu sisi kitalah yang paling banyak berperan, namun tidak banyak yang mengenal kita, bahkan saudara seiman kita yang sedikit “bekerja”lah yang terkadang mendapat sanjungan. Acap kali rasa kecewa menguasai hati kita oleh karena jarangnya “pujian” yang kita terima dari jemaat yang kita layani. Kita merasa talenta yang telah kita sumbangkan demi pelayanan lebih banyak dari orang lain, akan tetapi “pujian” tak kunjung datang. Apakah itu yang kita rasakan saat ini?


Mengharapkan pujian atas segala usaha kita, memang sangat manusiawi, akan tetapi hal tersebut jangan dijadikan fokus kita dalam melayani. Layanilah dengan sepenuh hati dengan segala kemampuan yang kita miliki. Ingatlah bahwa tujuan kita hanya satu yaitu demi kemulaian nama Tuhan. Siapapun dan di posisi apapun kita ditempatkan untuk melayani, pastilah Tuhan melihatnya! Janganlah pernah merasa kita yang berperan lebih banyak sedangkan yang lain sedikit! Karena segala kemampuan dan talenta yang kita miliki adalah tetap pemberian Allah. Seberapa besar talenta yang kita miliki, atau seberapa banyak yang kita kerjakan tidak menjamin hasil yang besar, apabila Tuhan tidak memberkatinya.


Jadi mulai saat ini janganlah memandang kesamping kepada sesama kita saat bekerja atau melayani, akan tetapi pandanglah Tuhan yang diatas, karena Dialah yang menentukan semua hasil pekerjaan/pelayanan kita!


“Karena itu yang penting bukanlah yang menanam

Atau yang menyiram

Melainkan Allah yang memberi pertumbuhan

Baik yang menanam

Maupun yang menyiram adalah sama

Dan masing-masing akan menerima upahnya

Sesuai dengan pekerjaanya sendiri”

1 Korintus 3:7-8


GOD Bless u