Friday, September 30, 2011

(LAguBERkat)Dia tak pernah gagal


DIA TAK PERNAH GAGAL
JUSUF LEONARD



E C#m F#m B

DIA TAK PERNAH GAGAL, KAR’NA DIA ALLAH

E C#m F#m B

DIA TAK PERNAH LALAI, DIA JAMIN FIRMAN-NYA

A B G#m C#m

S’BAB DIA ALLAH, RAJA S’GALA RAJA

F#m B E Bm E7

KEKUATANKU, PERISAIKU DAN GUNUNG BATUKU

A B G#m C#m

BERSORAKLAH, PUJI SEMBAH DIA

F#m B

YESUSKU, RAJA MULIA

F#m B

YESUSKU, ALLAH PERKASA

F#m B

YESUSKU, ALLAH PEMENANG

E

YESUS RAJA


"Dan mereka menyanyikan nyanyian
Musa
hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya:
Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu
Ya Tuhan, Allah,
Yang Mahakuasa!
Adil dan benar segala jalan-Mu
Ya Raja segala bangsa!"

Wahyu 15:3


GOD Bless u

Thursday, September 29, 2011

(ArBer)Pura - pura ramah.


Pura – pura ramah.


Walaupun hanya guyonan semata, namun gambar diatas tersebut memang menyadarkan kita akan pentingnya bersikap ramah kepada orang lain.


Dengan anggota keluarga, saudara ataupun kerabat yang lebih tua, mungkin kita masih bisa bersikap ramah, tetapi dengan orang yang tak dikenal? Belum tentu! Walaupun tidak banyak, tapi tetap saja ada orang-orang yang bersikap ramah kepada orang lain. Lalu apakah diri kita termasuk dalam orang-orang yang bersikap ramah tersebut? Jika kita termasuk dalam orang-orang yang ramah, kemudian pertanyaanya selanjutnya adalah, apakah kita benar-benar ramah? Ataukah keramahan kita hanya demi maksud tertentu?


Kita wajib untuk bersikap ramah kepada siapa saja! Sikap ramah kita akan semakin sempurna apabila kita menunjukkan sikap tersebut dengan sepenuh hati tanpa maksud tertentu. Firman Tuhan bahkan mencatat perumpamaan Yesus yang lebih ekstrim yaitu bukan saja ramah tetapi juga menolong dengan sepenuh hati sampai tuntas. Lebih mencenangkan lagi yang memberikan pertolongan adalah seorang yang tidak disukai(orang samaria) bahkan dianggap musuh. Mulai saat ini bersikaplah ramah antara yang satu dengan lainnya! Janganlah menghitung-hitung lagi keuntungan yang bisa kita dapatkan dari orang yang kita perlakukan ramah! Mungkin kita tak mendapatkan keuntungan dari sikap ramah kita terhadap orang lain bahkan terhadap orang yang kita benci sekalipun! Namun Allah yang di sorga, tentunya tidak akan melupakan sikap tulus kita yang murni(tidak munafik), sampai waktu-Nya kita pasti akan mendapatkan balasan setimpal, bahkan lebih dari sikap ramah kita yang didasari ketulusan hati.


Sikap ramah yang tulus kita terhadap orang lain bukan hanya akan membuat orang lain ramah juga kepada kita, akan tetapi pastinya juga akan membuat Tuhan ramah kepada kehidupan kita!


“Tetapi hikmat yang dari atas adalah

Pertama-tama murni

Selanjutnya pendamai, peramah, penurut

Penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik

Tidak memihak dan tidak munafik”

Yakobus 3:17


GOD Bless u

Wednesday, September 28, 2011

(ArBer)Satu visi dua misi.


Satu visi dua misi.


Gajah-gajah dalam gambar di atas sepertinya mempunyai tujuan yang serupa, yaitu menarik sebuah mobil yang tidak bergerak(mungkin rusak/mogok). Satu hal yang membedakan mereka adalah arah mereka menarik mobil tersebut yang berlawanan. Jika hal tersebut terus berlanjut, maka dipastikan mobil bukan saja tetap di tempat, namun mobil tersebut akan mengalami kerusakan yang lebih parah.


Kejadian di atas bukanlah hal baru dalam kehidupan sehari-hari. Dalam lingkungan sosial terkecil seperti keluarga terkadang kitapun mengalami hal serupa. Mempunyai visi yang sama dalam satu keluarga terkadang sulit untuk diwujudkan oleh karena misi yang berbeda bahkan bertentangan antara satu dengan lainnya. Misalnya saat memutuskan kegiatan ekstrakulikuler yang akan diambil anak-anak. Sang Ayah menginginkan anaknya mengambil ekstrakulikuler berlari, sedangkan sang Ibu menginginkan menari. Akhirnya yang menjadi korban adalah sang anak, sebab kedua ekstrakulikuler pilihan orang tuanya tersebut sangat bertolak belakang.


Sikap yang egois dari diri kita sendiri kerap kali menimbulkan korban bagi pihak lain. Sebagai anak Tuhan, seharusnya kita menjadi saluran kasih dan sukacita kepada sesama, dan bukannya justru menjadi sumber dukacita bagi pihak lain! Mulai saat ini kita harus membiasakan diri untuk mencocokkan terlebih dahulu misi-misi kita untuk mencapai satu visi yang sama. Mempersatukan persepsi atau pandangan kita akan tujuan bersama pasti akan membawa kita semua dalam kesamaan misi. Misi-misi yang telah dicocokan pastilah akan membuahkan hasil yang lebih baik dan cepat dalam mencapai tujuan akhir! Jadi berjalanlah “beriringan” dan jangan berjalan “sendiri-sendiri ke arah yang berlawanan”!


Misi kita bolehlah berbeda-beda, namun jangan sampai misi kita justru menghalangi misi orang lain untuk mencapai visi bersama!


“Karena itu sempurnalah sukacitaku dengan ini:

Hendaklah kamu sehati sepikir

Dalam satu kasih,

Satu jiwa, satu tujuan”

Filipi 2:2


GOD Bless u

Tuesday, September 27, 2011

(ArBer)Jangan sampai kalap!


Jangan sampai kalap!


Kata kalap mempunyai definisi: “lupa diri atau suatu keadaan yang tidak terkendali/bingung akibat putus asa dan marah yang teramat sangat.” Seseorang yang sudah kalap kemudian akan “gelap mata”. Dikatakan gelap mata sebab dalam keadaan ini seseorang sudah tidak tertahankan lagi untuk meluapkan kemarahannya. Siapapun dapat menjadi korbanya, meskipun orang terdekat sekalipun.


Banyak sekali kasus kejahatan berupa pembunuhan terjadi hanya karena faktor kalap ataupun gelap mata. Ironisnya terkadang pembunuh dan korban justru sering kali adalah mereka yang mempunyai hubungan saudara, teman dekat/sahabat bahkan keluarga. Secara logika sepertinya hal tersebut tidak mungkin, karena melukai orang yang kita kenal saja sudah menimbulkan penyesalan, apalagi sampai membunuh anggota keluarga yang tinggal di satu atap? Namun apabila kemarahan sudah menguasai hati dan pikiran, maka hal tersebut mungkin saja terjadi, bahkan hukuman dosa yaitu mautpun sudah tidak membuat kita takut.


Tariklah nafas dalam-dalam sebelum kita bereaksi dengan keadaan marah di dalam diri kita! Tenangkanlah pikiran kita, dahulu sebelum mengambil tindakan! Kemarahan yang sudah terlampiaskan tidak akan mudah dikendalikan, oleh karena itu sebaiknya kita mengendalikan kemarahan dalam diri kita agar tidak keluar dan menimbulkan kejahatan yang mendatangkan korban. Datanglah kepada Tuhan dan mintalah penyertaan-Nya dalam setiap tindakan dan perbuatan kita! Berdoalah agar Roh Kudus bisa menguasai hati kita sepenuhnya , dan jangan memberi kesempatan pada si iblis yang dapat dengan mudah memanfaatkan kekesalan atau kemarahan kita! Nabi besar seperti Musa saja pernah kalap dan menimbulkan korban dari bangsa Israel!, jadi jangan main-main dengan rasa kesal, pahit, kegeraman atau kemarahan!


Sebelum kemarahan membesar dan menimbulkan dosa, maka jinakkanlah terlebih dahulu dengan doa!


“Segala kepahitan, kegeraman,

Kemarahan, pertikaian dan fitnah,

Hendaklah dibuang,

Diantara kamu

Demikian pula segala kejahatan”

Efesus 4:31


GOD Bless u

Monday, September 26, 2011

(ArBer)Bidik yang benar, jangan sampai meleset!


Bidik yang benar, jangan sampai meleset!


Meleset dari target, wajar saja terjadi pada saat seorang atlet memanah ataupun menembak berlatih. Namun dalam pertandingan resmi, hal tersebut harus dihindari, jika sang atlet ingin pulang sebagai juara.


Sama seperti seorang atlet yang harus tetap fokus dengan target yang akan dicapainya, dalam hidup ini kita juga harus senantiasa tertuju pada target yang ingin dicapai dalam kehidupan ini. Selain target di dalam dunia ini, kita juga tidak boleh lupa akan target rohani. Percuma saja jika target duniawi kita tercapai, namun hal tersebut justru membuat kita menyimpang dari target atau sasaran utama kita dalam iman serta kehidupan kerohanian.


Target utama dalam hidup ini tentu adalah menjadi orang yang berhasil dan dapat hidup berbahagia. Target tersebut wajar, namun janganlah hal tersebut menjadi prioritas utama kita! Sebagai orang yang beriman, prioritas hidup kita tentulah kerajaan Allah. Jadi itulah target utama serta sasaran kita yang harus terus kita “bidik”. Target-target duniawi juga memang harus kita tentukan agar kita termotivasi untuk bisa bekerja dan berkarya untuk sesama, namun jagalah selalu hati dan pikiran kita agar tidak menyimpang dari target utama orang-orang beriman yang telah diselamatkan-Nya! Jika saat ini Anda merasa telah menyimpang dari target utama keimanan anda, maka datanglah kepada-Nya! Tuhan akan membantu anda mengarahkan bidikan anda tepat pada sasaran!


Seperti seorang atlet menembak yang tidak akan menjadi juara apabila bidikannya meleset, maka kita juga tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah, jika bidikan kita meleset dari apa yang Ia kehendaki dalam hidup kita! Jadi bidiklah dengan benar!


“Janganlah menyimpang

Ke kanan atau ke kiri

……”

Amsal 4:27


GOD Bless u

Sunday, September 25, 2011

(ArBer)Belum siap mati.


Belum siap mati.


Siapkah anda untuk meninggal atau dipanggil Tuhan? Sebagian besar diantara kita tentu saja akan menjawab belum siap. Alasan yang beragam bisa kita ungkapkan untuk membuktikan bahwa kita masih layak hidup dalam dunia ini, akan tetapi sebuah film Hollywood berjudul Final Destination menceritakan ilustrasi yang tentunya akan membuat kita pasrah apabila kematian tersebut datang.


Dalam film tersebuat dikatakan bahwa :“kita tidak bisa mencurangi kematian”. Maksudnya adalah, kematian seseorang sudah ditentukan kapan waktunya oleh Sang Empunya kehidupan. Apapun cara kita untuk menghindari kematian tersebut tidak akan berhasil. Meskipun begitu, tetap saja diantara kita terkadang merasa bahwa kita masih layak berada di dalam dunia ini, sehingga berusaha untuk hidup lebih lama lagi dari waktu yang sudah ditentukan-Nya(seperti ilustrasi pada gambar diatas)


Semua makhluk hidup pada saatnya nanti pasti akan mati, jadi mengapa kita harus melawan kematian tersebut? Kematian bukanlah sesuatu yang menakutkan apabila kita sudah menerima Tuhan sebagai Juruselamat serta hidup kudus sesuai kehendak-Nya. Kehidupan dunia memang terkadang sangat nikmat dan mendatangkan sukacita serta kebahagian, namun kehidupan kita setelah kita bertatap muka dengan DIA tentu jauh lebih nikmat. Bahkan sebenarnya tidak ada kebahagian di bumi ini yang sebanding dengan sukacita dalam kerajaan-Nya. Mulai saat ini hiduplah sesuai dengan kehnda-Nya, dan turutilah perintah-Nya untuk ikut ambil serta dalam penyebaran kabar keselamatan serta injil. Setelah kita melakukan hal tersebut, maka seperti Rasul Paulus, kita pasti akan mengatakan bahwa “mati adalah sebuah keuntungan”


Alangkah baiknya selama kita masih bernafas kita seturut dengan segala perintah-Nya! dengan demikian kita akan selalu siap kapanpun kematian datang menjemput, karena kita akan menuju kehidupan yang lebih baik. Jadi apakah anda sudah siap mati?


“Karena bagiku

Hidup adalah Kristus

Dan mati adalah keuntungan”

Filipi 1:21


GOD Bless u

Friday, September 23, 2011

(LAguBERkat)KASIH


KASIH
Yuda D. Mailo'ol
4/4 Do=A




A Bm
KASIH PASTI LEMAH LEMBUT

E A
KASIH PASTI MEMAAFKAN

A D
KASIH PASTI MURAH HATI

A E A E
KASIH-MU KASIH-MU TUHAN

REFF:
A Bm
AJARILAH KAMI INI SALING MENGASIHI

E D A
AJARILAH KAMI INI SALING MENGAMPUNI

A D Bm
AJARILAH KAMI INI KASIH-MU YA TUHAN

A E A
KASIH-MU KUDUS TIADA BATASNYA

"Karena itu, sebagai orang - orang

Pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya,

Kenakanlah belas kasihan Kemurhan,
kerendahan hati
Kelemah lembutan dan kesabaran"
1 Kolose 3:12


GOD bless u

(ArBer)Badan besar, tidak berarti selalu menang!



Badan besar, bukan berarti selalu menang!


Sebesar apapun badan beruang, sepertinya tidak akan banyak berpengaruh kepada landak yang kecil. Walaupun badannya kecil, landak tidak perlu mengeluarkan tenaga untuk mengusir beruang. Sebaliknya, menggunakan tenaga sebesar apapun beruang tidak akan bisa mengalahkan landak.


Tidak selamanya memiliki badan yang besar pasti akan selalu menang. Dalam dunia hewan kita mengetahui bahwa seekor gajah yang besar, bisa sangat takut kepada hewan kecil seperti tikus. Keadaan tersebut tentu berlaku juga bagi umat manusia, dimana tidak ada jaminan bahwa orang yang berbadan besar dan tinggi selalu bisa menang atas orang-orang yang lebih kurus atau kecil. Contoh nyata yang tercatat dalam firman Tuhan adalah seorang Daud yang berbadan kecil, bahkan tanpa pedang mampu mengalahkan Goliath seorang manusia berbadan besar seperti raksasa.


Ilustrasi di atas juga berlaku untuk setiap masalah besar yang kita hadapi. Masalah sebesar apapun belum tentu bisa benar-benar mengalahkan iman serta keteguhan hati kita. Pertanyaannya adalah, apakah kita juga sering dikalahkan dan menyerah terhadap masalah besar di hadapan kita? Selama kita tahu kelemahan atau titik pusat permasalahan tersebut, maka kita bisa dengan mudah menaklukan dan mengalahkan masalah sebesar apapun. Akan tetapi kita juga harus ingat satu hal, bahwa Daud juga tidak datang tanpa persiapan, sebelum maju perang, Daud tentu sudah datang terlebih dahulu kepada Tuhan. Jadi datanglah terlebih dahulu kepada Tuhan sebelum kita maju untuk menyelesaikan permasalahan kita! Mintalah agar Tuhan membukakan jalan, serta menunjukkan titik lemah dari permasalahan yang sangat besar tersebut!


Walaupun kecil, kita mempunyai pengharapan dan Pelindung yang besar, jadi datanglah kepada Allah yang besar terlebih dahulu! Maka kita dapat dengan mudah mengalahkan permasalahan besar dalam hidup kita!


“………

Sehingga batu itu terbenam ke dalam dahinya

Dan terjerumuslah ia dengan mukanya ke tanah

Demikianlah Daud mengalahkan

Orang Filistin itu dengan umban dan batu

Ia mengalahkan orang Filistin itu dan membunuhnya

Tanpa pedang di tangan”

I Samuel 17:49-50


GOD Bless u

Wednesday, September 21, 2011

(ArBer)Demi balas dendam


Demi balas dendam


Apakah dendam benar-benar akan terbalaskan? Dalam kurun waktu tertentu dendam memang mungkin saja terbalaskan, namun bukan berarti dendam tersebut selesai setelah terbalaskan. Dendam yang terbalaskan sebenarnya hanya akan menimbulkan dendam baru yang lebih besar.


Manusia merasa puas jika sudah berhasil melampiaskan kebencian dengan membalaskan perbuatan kepada orang yang dianggap pantas menerimanya. Akan tetapi tanpa disadari kepuasan mereka hanya bersifat sementara, oleh karena dendam baru dari pihak lawan justru akan timbul setelah pembalasan dendam mereka. Lalu kapankah akhir dari dendam yang saling berbalasan tersebut?


Pembalasan sebenarnya adalah hak Tuhan(Ulangan 32:35). Manusia justru diajarkan untuk bisa mengampuni sesamanya yang bersalah. Dalam perkara kecil hal tersebut bisa saja kita praktekkan, namun dalam perkara besar yang menimbulkan kebencian besar, rasanya sulit untuk dibukakan pintu maaf. Memang sulit, namun bukan berarti itu tidak mungkin dilakukan. Datanglah kepada Tuhan pada saat kita mengalami kebencian dan rasa dendam yang teramat dalam terhadap sesama kita! Janganlah memikirkannya terlalu berlarut apalagi sampai mengambil tindakan sendiri! Kebencian janganlah dipendam tetapi haruslah disiram supaya padam! Satu-satunya air sejuk yang bisa memadamkan kebencian berasal dari Tuhan melalui firman-Nya, jadi carilah “air” tersebut agar kebencian kita berubah menjadi cinta kasih dan pengampunan!


Jangan menghalalkan segala cara demi balas dendam! Lebih baik lakukan segala cara demi memaafkan dan melupakan dendam!


“Janganlah engkau menuntut balas

Dan janganlah manaruh dendam terhadap

Orang-orang sebangsamau,

Melainkan kasihilah sesamamu manusia

Seperti dirimu sendiri;

Akulah TUHAN”

Imamat 19:18


GOD Bless u

Tuesday, September 20, 2011

(ArBer)Tidak masalah, walaupun hanya tipuan!


Tidak masalah, walaupun hanya tipuan!


Binatang anjing adalah salah satu binatang yang mempunyai penciuman tajam, akan tetapi bukan berarti anjing tidak dapat tertipu. Gambar diatas menunjukkan anjing tidak memakai indera penciumannya dengan baik, atau bisa jadi anjing sudah tau, namun tetap mencoba untuk merasakan gambar tulang tersebut, oleh karena merasa lapar.


Sepertinya bukan hanya anjing, manusia kerap kali juga sengaja “terjebak”. Dikatakan sengaja terjebak, karena biasanya kita sudah tahu bahwa hal ini atau hal itu adalah sebuah tipuan, namun kita tetap saja memberanikan diri untuk menikmatinya. Dampak buruknya sudah tidak kita pikirkan, paling tidak kita masih bisa menikmati tipuan nikmat tersebut saat ini, urusan masa depan jangan dipikirkan saat ini. Apakah kita pernah melakukan hal tersebut?


Tipuan dosa dunia ini memang tidak pernah tidak sempurna. Tampilannya yang sempurna kerap membuat kita tidak bisa menolaknya, bahkan ironisnya tipuan dosa justru menjadi tumpuan hidup kita. Setelah berbuat dosa bukannya bertobat, malah perbuatan dosa tersebut membuat kita makin tegar dan kerasan hidup dalam kedagingan. Contohnya seorang yang sudah merasakan narkoba, jarang sekali merasa bersalah, sebaliknya dia akan merasa semakin tegar hidupnya jika terus mengkonsumsi narkoba tersebut. Mulai saat ini, hiduplah lebih peka di dalam Kristus! Agar kita bisa membedakan, mana yang benar dan mana yang tipuan dosa duniawi. Satu hal yang penting adalah jangan sekali-kali kita menggantungkan hidup ini kepada tipuan dosa tersebut, karena kenikmatan memang akan dirasakan disaat tersebut, namun hukuman kekal sudah menanti di masa yang akan datang!


Jangan mengatakan tidak masalah dengan segala tipu daya dosa! Karena kenikmatannya tidak sebanding dengan hukuman yang akan kita terima setelah hidup ini.


“………..

Supaya jangan ada

Diantara kamu yang menjadi

Tegar hatinya karena tipu daya dosa”

Ibrani 3:13


GOD Bless u

Monday, September 19, 2011

(ArBer)Ubahlah dirimu terlebih dahulu!


Ubahlah dirimu terlebih dahulu!


Kejadian seperti gambar di atas kerap kali terjadi dalam kehidupan kita. Di mana saat kita menginginkan atau bahkan mengharuskan orang lain untuk berubah, namun diri kita sendiri enggan untuk berubah.


Kita menginginkan orang lain berubah sesuai dengan apa yang kita ingikan, akan tetapi kita sendiri yang mengharuskan mereka berubah terkadang tidak memberikan contoh nyata. Contoh sederhananya adalah pada saat kita menjadi orang tua, kita mengajarkan anak-anak untuk rajin belajar dan membaca buku, akan tetapi kita sendiri lebih sering terlihat menghabiskan waktu di depan televisi. Bagaimana mungkin anak-anak bisa rajin membaca buku, sedangkan kita yang dicontohnya jarang atau bahkan tidak pernah membaca di hadapan mereka.


Sebelum kita menuntut atau katakanlah menuntun seseorang menuju jalan yang benar, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mempraktekkannya terlebih dahulu! Bagaimana mungkin kita mengajarkan anak-anak saling mengasihi sedangkan kehidupan rumah tangga antara suami dan istri tidak pernah harmonis. Datanglah kepada Tuhan terlebih dahulu agar kita bisa diubah-Nya, sebelum kita berhasrat mengubah orang lain! Tuhan Yesus adalah teladan sempurna yang harus ditiru, oleh karena Dia selalu mencontohkan hal baik terlebih dahulu, sebelum meminta orang lain mengikuti-Nya. Jadi lakukanlah hal baik terlebih dahulu, maka mereka yang melihatnya tidak perlu dituntun lagi untuk melakukan hal baik!


Jika diri kita saja masih hidup dalam kegelapan, bagaimana mungkin kita bisa menuntun seseorang menuju terang-Nya yang ajaib!


“Yesus mengatakan pula

Suatu perumpamaan kepada mereka:

Dapatkah orang buta menuntun orang buta?

Bukankah keduanya akan jatuh

Ke dalam lobang?”

Lukas 6:39


GOD Bless u

(ArBer)Ubahlah dirimu terlebih dahulu

Ubahlah dirimu terlebih dahulu!

Kejadian seperti gambar diatas kerap kali terjadi dalam kehidupan kita. Dimana saat kita menginginkan atau bahkan mengharuskan orang lain untuk berubah, namun diri kita sendiri enggan untuk berubah.

Kita menginginkan orang lain berubah sesuai dengan apa yang kita ingikan, akan tetapi kita sendiri yang mengharuskan mereka berubah terkadang tidak memberikan contoh nyata. Contoh sederhanya adalah pada saat kita menjadi orang tua, kita mengajarkan anak-anak untuk rajin belajar dan membaca buku, akan tetapi kita sendiri lebih sering terlihat menghabiskan waktu di depan televisi. Bagaimana mungkin anak-anak bisa rajin membaca buku, sedangkan kita yang dicontohnya jarang atau bahkan tidak pernah membaca dihadapan mereka.

Sebelum kita menuntut atau katakanlah menutun seseorang menuju jalan yang benar, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mempraktekkanya terlebih dahulu! Bagaimana mungkin kita mengajarkan anak-anak saling mengasihi sedangkan kehidupan rumah tangga anatara suami dan isteri tidak pernah harmonis. Datanglah kepada Tuhan terlebih dahulu agar kita bisa diubah-Nya, sebelum kita berhasrat mengubah orang lain! Tuhan Yesus adalah teladan sempurna yang harus ditiru, oleh karena Dia selalu mencontohkan hal baik terlebih dahulu, sebelum meminta orang lain mengikuti-Nya. Jadi lakukanlah hal baik terlebih dahulu, maka mereka yang melihatnya tidak perlu dituntun lagi untuk melakukan hal baik!

Jika diri kita saja masih hidup dalam kegelapan, bagaimana mungkin kita bisa menuntun seseorang menuju terang-Nya yang ajaib!

“Yesus mengatakan pula

Suatu perumpamaan kepada mereka:

Dapatkah orang buta menuntun orang buta?

Bukankah keduanya akan jatuh

Ke dalam lobang?”

Lukas 6:39

GOD Bless u

Sunday, September 18, 2011

(ArBer)Hati yang kotor dan licik.



Hati yang kotor dan licik.


Pekerjaan halal dan haram tentu tidak bisa kita nilai dari jenis pekerjaan tersebut. Untuk menilai suatu pekerjaan kita harus melihat proses dan tujuan dari pekerjaan tersebut. Pekerjaan yang merugikan sesama demi keuntungan pribadi bisa dikatagorikan sebagai pekerjaan haram. Lalu apakah kita pernah mengerjakan hal serupa tersebut?


Dalam dunia bisnis, memang agak sulit untuk benar-benar menerapkan prinsip-prinsip kekristenan. Semua orang yang berbisnis tentunya mengharapkan keuntungan dan tidak ada yang ingin mengalami kerugian. Permasalahanya justru terletak pada keuntungan tersebut. Terkadang manusia tidak puas dengan keuntungan yang sedikit, dan selalu mengharapkan keuntungan yang lebih besar. Demi mencapai hal tersebut, maka cara apapun dihalalkan. Bayangkanlah apa yang terjadi apabila mereka yang sudah untung saja masih merasa kurang, apalagi bagi mereka yang bisnisnya masih sepi?


Saat ini banyak sekali pengusaha yang sedang mengalami kesulitan dalam berbisnis. Bisa jadi kita adalah salah satunya. Jika memang hal tersebut menimpa bisnis kita, maka janganlah cepat putus asa dan mencari jalan keluar dengan cara-cara licik. Cara-cara kotor dan licik yang kita gunakan sesaat memang terlihat menghasilkan rejeki, akan tetapi rejeki dari cara kotor tersebut tidak akan membuat kehidupan kita lebih baik, sebaliknya kita malah akan jatuh ke dalam dosa. Teruslah berjuang dengan menemukan cara-cara baru yang kreatif dan tentunya disertai dengan doa maupun permohonan kepada Tuhan. Dalam waktu dekat, mungkin hasilnya tidak akan terlihat, namun keteguhan kita untuk tetap hidup kudus dalam kondisi apapun tidak akan pernah dilupakan Tuhan Allah Sang pengasih.


Pekerjaan yang tidak dikerjakan dengan hati yang kotor dan licik pasti akan mendapatkan balasan setimpal. Jadi janganlah mengejar untung dari kerugian pihak lain!


“Betapa liciknya hati, lebih licik dari segala sesuatu

Hatinya sudah membatu

Siapakah yang dapat mengetahuinya?

Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin

Untuk memberi balasan kepada setiap orang

Setimpal denagn tingkah lakunya, setimpal dengan hasil perbuatanya”

Yeremia 17:9-10


GOD Bless u

Friday, September 16, 2011

(LAguBERkat)ALLAH ITU BAIK


ALLAH ITU BAIK
Ir. Welyar Kauntu
Do=A



A Bm E
ALLAH ITU BAIK, SUNGGUH BAIK BAGIKU

A F#m Bm E
DITUNJUKKAN-NYA KASIH SETIA-NYA

A C# F#m
DIA MENYEDIAKAN YANG KUPERLUKAN

Bm7 A D A
MENYATAKAN KEBAIKAN, MENYATAKAN KEBAIKAN

Bm E E7 A
MENYATAKAN KEBAIKAN-NYA PADAKU

REFF:
E E7 A F#m
KASIH SETIA-NYA TAK PERNAH BERUBAH

Bm E A
DULU S'KARANG DAN S'LAMANYA

E E7 A F#m
AJAIBLAH KUASA DALAM NAMA-NYA

Bm7 E A
YESUSKU LUAR BIASA


"Sebab itu haruslah kau ketahui
Bahwa TUHAN< Allahmu, Dialah Allah
Allah yang setia, yang memegang perjanjian
Dan kasih Setian-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya
Dan berpegang pada perintah-perintah-Nya
Sampai kepada beribu-ribu keturunan"
Ulangan 7:9

GOD Bless u

Thursday, September 15, 2011

(ArBer)Tidak disertai dengan keahlian.


Tidak disertai dengan keahlian.


Gambar diatas benar-benar hanya bertujuan untuk menghibur, dan sama sekali jangan dicontoh. Siapapun yang tidak memiliki keahlian khusus alangkah baiknya tidak memukul bata dengan tangan kosong ataupun meletakkannya di kepala. Bata memang berhasil dihancurkan, namun tangan dan kepala juga mengalami pendarahan, jadi apa hebatnya?


Dalam melakukan apapun kita harus memiliki sebuah keahlian, baik yang kita pelajari maupun yang memang sudah melekat dalam diri kita. Begitu pula dalam hal pelayanan di Gereja ataupun di lingkungan masyarakat. Alangkah baiknya kita melayani dengan professional, karena kita tidak melayani secara asal, namun melayani dengan segala kemampuan serta keahlian yang kita miliki. Tapi jangan cepat minder dahulu, tanpa keahlian pun kita masih bisa ikut mengambil bagian dalam pelayanan. Kuncinya adalah niat yang tulus, sungguh-sungguh dan disertai dengan hati yang berserah sepenuhnya kepada Tuhan.


Nabi Musa pernah mengalami pengalaman serupa. Saat Tuhan Allah emnunjuk-Nya untuk menjadi pemimpin pembebasan bangsa Israel, dia menolak karena sadar akan segala kekurangannya. Bahkan bila kita cermati, Musa sampai berkali-kali mengemukakan alasan / kekuranganya untuk dapat dipilih sebagai seseorang yang akan membawa bangsa Israel keluar dari Mesir.(Keluaran 3 – 4). Akan tetapi Tuhan Allah menunjukkan bahwa DIA pasti akan menyertai Musa. Lebih dari itu, Dia juga menyediakan segala kekurangan yang tidak dimiliki oleh Musa. Intinya jika Tuhan telah menunjukkan jalan bagi kita, maka janganlah terlalu khawatir akan segala kekurangan kita, sebab DIA yang memilih kita pasti akan memperlengkapi kita dan selalu menyertai kita samapa pada kesudahannya.


Jadi jangan cepat minder apabila kita tidak mempunyai keahlian khusus untu melayani, namun datanglah kepada-Nya, maka kita yang dipilih-Nya akan dicukupkan oleh penyertaan-Nya!


“Tetapi Musa berkata kepada Allah

Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun

Dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?

Lalu firman-Nya

Bukankah Aku akan menyertai engkau?

………………”

Keluaran 3:11-12


GOD Bless u

Wednesday, September 14, 2011

(ArBer)Apa menu makanan hari ini?


Apa menu makanan hari ini?


Sayur asem memanglah maknan khas Indonesia yang tentunya tidak asing lagi,. Akan tetapi coba bayangkan yang terjadi, apabila kita pulang ke rumah dalam keadaan lapar lalu berkumpul bersama keluarga untuk menikmati santapan diatas meja, lalu yang kita temui hanya sepiring sayur asam? Pasti kekecewaan akan tersirat di benak kita. Mungkin bukan karena sayur asam, akan tetapi karena menu makanan yang tidak berubah sejak sehari bahkan dua hari yang lalu. Karena bosan kita ingin makanan yang lebih dan kalau bisa dagin sapi yang tambun.


Bagi beberapa orang makan bersama merupakan moment bahagia oleh karena bisa bersama- sama menikmati santapan diatas meja. Akan tetapi bagi orang – orang tertentu makan bersama hanya formalitas saja, dan fokus mereka hanya terletak pada menu makanan apa yang disajikan pada saat itu. Contoh nyatanya adalah pada saat sebuah keluarga miskin sedang makan bersama, maka raut muka pasti terlihat penuh dengan kebahagian. Mereka terlihat sangat bahagia bukan hanya karena mereka masih bisa menikmati makanan, namun yang lebih dari itu ialah masih bisa menikmati makanan bersama dengan orang-orang yang dikasihi mereka. Jadi selain proses pencernaan, dalam makan bersama tersebut juga tercipta suatu proses kasih yang didasari dari rasa syukur yang terlepas dari menu apapun yang mereka nikmati.


Rasa syukur bukanlah suatu ungkapan yang keluar pada saat kita diberikan kelebihan saja. Pada saat-saat kita mengalami keterbatasan, justru rasa syukurlah yang akan melebihkan suka cita kita. Mulai saat ini bersyukurlah apapun menu makanan diatas meja kita! Selama kita masih bisa menikmati dan berbagi bersama dengan orang-orang yang kita kasihi, menu makanan janganlah terlalu dipermasalahkan, apalagi sampai membuat kita kehilangan nafsu untuk makan bersama dengan orang-orang yang kita kasihi! Jadi biarlah kasih mengalir pada saat kita menikmati makan bersama, janganlah berfokus pada apa yang terlihat di meja, akan tetapi pada apa yang tidak terlihat dihati!


Apapun menu makananya, apabila disertai dengan kasih pasti rasanya lebih lezat dari makanan paling mahal sekalipun.


“Lebih baik sepiring sayur

Dengan kasih

Daripada lembu tambun

Dengan kebencian”

Amsal 15:17


GOD Bless u