Friday, August 30, 2013

(LaBer)Bapa Lembutkanlah Hatiku

Bapa Lembutkanlah Hatiku
Niko Njotorahardjo
Key = A
Tempo 73

Verse :
A               C#m B C#m
Bapa, lembutkanlah hatiku

     D        E         A
‘Tuk dapat lebih mengasihi-Mu

A           C#m B   C#m
Bapa, bentuklah diriku

   D            E        A
Untuk dapat menjadi saksi-Mu

     Bm6        C#         F#m
Dan mengerti rencana-Mu di dalam hidupku

     B7                    E
Jadikan aku semakin indah di hadapan-Mu

Chorus :

    E7   A                     C#m
T’rima kasih Yesusku, t’rima kasih Yesusku

    D             B7        E
Puji syukur hanya bagi Tuhanku

    E7   A                      C#m
T’rima kasih Yesusku, t’rima kasih Yesusku

    D             E        A
Puji syukur hanya bagi Tuhanku

(sumber:www.kidung.com)

"Aku memuji TUHAN,
Yang telah memeberi nasihat kepadaku,
Ya, pada waktu malam
Hati nuraniku mengajari aku"
Mazmur 16:7

Thursday, August 29, 2013

(ArBer)Taatilah peraturan hukum!


Taatilah peraturan hukum!

Masyarakat umum saat ini sepertinya sudah bersikap apatis ataupun acuh tak acuh terhadap hukum yang berlaku di negeri tercinta ini.  Bisa jadi itu karena hukum yang harusnya mengatur dan memberikan rasa keadilan, sudah tidak berfungsi sebagaimana mustinya.  Peraturan hukum sudah tidak berlaku absolut lagi, namun fleksibel terutama terhadap obyek yang di atur.(masyarakat umum)

Penegakkan hukum selain “memilih kasih”, juga dijadikan ajang untuk tawar menawar hukuman.  Saat ini pelanggaran hukum yang sederhana ataupun berat tidak menjadi masalah, selama hukuman yang akan diterima bisa di negosiasikan dengan penegak hukum.  Ironisnya saat ini justru banyak penegak hukum yang sudah pintar berkelit dari hukuman, sehingga bebas melakukan pelanggaran hukum yang merugikan Negara dan kepentingan orang banyak(seperti korupsi, pencucian uang, pelanggaran pajak dan lain sebagainya)

Hukum yang menjamin keadilan serta keamanan bagi rakyat yang diatusnya kini telah berubah fungsi.  Keadilan sepertinya sulit didapatkan apalagi rasa aman.  Biasanya yang menjadi korban adalah rakyat biasa yang tidak memiliki banyak harta untuk membeli “keadilan”.   Tuhan Yesus mengajarkan banyak orang untuk mentaati hukum yang berlaku di mana kita berada.  Saat Dia mengajar dan melayanipun Dia tidak pernah melanggar hukum yang ebrlaku saat itu, sehingga saat dihdapkan kepada Puntius Pilatus, sama sekali beliau tidak menemukan kesalahan ataupun pelanggaran hukum yang dilakukan Yesus.  Kita sebagai murid – murid- Nya sudah seharusnya mengikuti juga teladan Yesus Kristus.  Terkadang kita memang tergiur untuk emlakukan pelanggaran hukum yang memberikan keuntungan pribadi, oleh karena hukum bisa “dibeli”, namun jangan salah sebab hukuman dari Tuhan tidak bisa ditawar!  Jadi mulai hari ini jauhkanlah diri kita untuk ikut – ikutan melanggar hukum oleh karena penegakkan hukum yang sudah tidak adil lagi!  Percayalah memskipun kita terbebas dari hukuman atas pelanggaran kita didunia ini(oleh karena bisa “dibeli”), bukan berarti kita juga bebas dari hukuman Dia Yang Mahaadil itu!

Apabila peraturan hukum nyata yang tertulis saja tidak mau kita taati, apalagi mentaati peraturan Tuhan yang hukumannya belum tentu langsung kita rasakan dalam kehidupan ini?

 “Beginilah firman TUHAN:
Taatilah hukum
Dan tegakkanlah keadilan,
…………………….”
Yesaya 56:1

GOD Bless u

Wednesday, August 28, 2013

(ArBer)Akibat dari saling membantu.


Akibat dari saling membantu.

Betapa beruntungnya anjing putih tersebut(gambar di atas).  Anjing yang hampir kehabisan tenaga untuk berjuang nnaik dari bendungan yang memiliki permukaan miring tersebut, ternyata bisa selamat naik ke atas oleh karena pertolongan dua bocah yang masih kecil.  Ke dua bocah tersebut juga tidak dengan mudah bisa menarik sang anjing keluar, namun dengan kegigiahan dan kerjasama yang baik, mereka akhirnya berhasil menyelamatkan nyawa si anjing berbulu putih tersebut.

Agak sulit dipercaya melihat gambar di atas, dimana kedua bocah tersebut rela membahayakan diri mereka hanya demi menolong seekor binatang.  Bukan hanya memerlukan kemauan serta keberanian, namun dibutuhkan juga kerjasama yang baik antara ke dua bocah tersebut.  Intinya mereka bertindak bukan hanya dengan niat namun juga dengan berbagai perhitungan serta rencana kerja sama yang matang antar ke duanya. 

Orang – orang percaya dewasa ini dihdapkan dengan tantangan kerukunan antar sesama orrang – orang percaya yang telah dimenangkan dalam Ksitus Yesus.  Aliran – aliran dalam menjalankan ibadah serta kegiatan Gerejawi telah membangun "tembok" pemisah antar sesama orang percaya.  Akhirnya kepentingan Gerejalah yang lebih diutamakan dibandingkan mengerjakan kepentingan Kritus Yesus yang tertuang dalam injil.  Keinginan untuk bergandengan tangan bersama dalam emnjalankan misi yang diperintahkan Kristus Yesus memang dimiliki semua gereja, akan tetapi hal tersebut tidak disertai dengan penerapan strategi yang melibatkan seluruh orang – orang percaya sehingga ada yang merasa tidka dibutuhkan ataupun mereka yang ,merasa lebih banyak mendapatkan “porsi” kerja.  Sebagai anak – anak terang kita sudah seharusnya mampu melebiurkan diri antar saudara – saudara seiman lainya!  Saat mereka membutuhkan, maka kita harus sesegera mungkin mengulurkan tangan kita!  Memang membutuhkan pengorbanan dalam berbagai hal, namun segala usaha yang dikerjakan bersama demi kemulian nama Tuhan, tentunya tidak akan berakhir dengan sia – sia!  Jadi intinya adalah, misi untma Kristus dalam dunia ini tidak akan terwujud apabila orang – orang percaya tidak bersatu serta saling membantu dalam mewujudkannya!

Salah satu bentuk penyaluran kasih Kristus yang nyata dalam dunia ini adalah dalam hal saling membantu!

 “…….
Tunjukkanlah ksihmu
Dalam hal saling membantu”
Efesus 4:2

GOD Bless u

Tuesday, August 27, 2013

(ArBer)Masih bergunakah?


Masih bergunakah?

Keadailan hanya halusinasi
Keseedihan  tertera nyata
Ketentraman merupkan imajinasi
Kehancuran pasti datang melanda

Cahaya hati sudah meredup?
Buluh – buluh sudah berjatuhan
Untuk apalagi jiwa ini hidup?
Jika hanpa yang dirasakan

Saat semua menjadi kacau
Dan pikiran hanya bisa merintih
Hati ini ingin terus  berseru
Masih adakah setetes kasih

Namun Dia yang berjanji
Tetap akan mengenapinya
Tidak akan dihabisi
Manusia yang tidak berguna

Seburuk apapun keadaan kita
Tuhan tetap akan menerima keadaan kita

“Buluh yang patah terkulai
Tidak akan diputuskan- Nya
Dan sumbu yang pudar nyalanya
Tidak akan dipadamkan- Nya
Sampai ia menjadikan
 Hukum itumenang ”
Matius  12:20




GOD Bless U

Monday, August 26, 2013

(ArBer)Rela dikoreksi


Rela dikoreksi

Sudah menjadi sifat alami manusia untuk menolak dipersalahkan.  Dalam keadaan salah saja biasanya kita menolak untuk disalahkan, apalagi dikala kita memang benar.  Permasalahannya sebenarnya hanya terletak pada gengsi dan harga diri seseorang.  Mengaku salah berarti secara tidak lansung mengakui segala kekurangan diri, maka secara otomatis menurunkan gengsi atau harga diri juga.

Sikap penolakan terhadap kenyataan yang terjadi(bersalah) akan membuat kita menjadi keras kepala.  Bukan hanya terhadap sepele saja, lama kelamaan jika kesombongan kita terus berlanjut, maka sudah dipastikan tidak aka nada nasihat lagi yang bisa masuk ke dalam telinga kita.  Penolakan terhadap segala nasihat dan koreksi dari orang – orang sekitar kita adalah indikasi nyata akan penolakan kita terhadap teguran Tuhan.  Apabila sesama kita yang menegur dengan maksud baik saja kita tolak apalagi Tuhan? Yang terkadang menegur dengan cara dan maksud- Nya yang ajaib?

Penyebab banyak orang percaya menjadi murtad salah satunya adalah karena ketidak bersediaanya untuk ditegur ataupun dikoreksi oleh Tuhan.  Sehgala teguran dari Allah selalu dianggap sebagai hukuman ataupun perlakuan tidak adil, sehingga Tuhan dipersalahkan dan dijadikan sumber bencana dalam hidup ini!  Sebagai orang percaya kita harus mengerti bahwa kasih Tuhan sungguh tak terbatas kepada manusia ciptaan- Nya, sampai – sampai Dia menegur dengan cara – cara ajaib agar mansuia tidak jatuh ke dalam kesalahan ataupun dosa yang semaikn dalam.  Tanpa kasih yang mendalam tidak mungkin Tuhan Allah begitu memperdulikan kita agar kita berubah dari segala keburukan ataupun kesalahn terdahulu.  Jadi mulai hari ini berbahagialah apabila Tuhan menegur kita, sebab itu adalah petanda bahwa Dia sangat ingin merubah serta memperbaiki segala kekurangan dan kesalahan kita!

Merelakan diri ditegur dan dikoreksi adalah cirri – cirri seorang yang ingin selalu bertumbuh serta berubah menjadi lebih baik!


 “Sesungguhnya,berbahagialah
Manusia yang ditegur Allah;
Sebab itu jangan engkau menolak
Didikan Yang Mahakuasa”
Ayub 5:17

GOD Bless u