Tidak kekurangan dan tidak berlebihan
Kata cukup terkadang terdengar membawa ketenangan serta kebahagian, namun banyak yang tidak suka akan kata tersebut. Mereka yang berurusan dengan masalah kekayaan tentu tidak akan pernah mengenal rasa cukup. Mereka hanya mengenal kata kurang dan ingin lebih lagi.
Kitab Amsal terutama pasal 30 menjelaska sebuah fakta duniuawi yang cukup rasional dan dapat diterima oleh logika manusia manapun. Dalam ayat ke – 8, manusia menyadari akan konsekuensi dari “kurang” dan “lebih” dalam hal keunangan. Mereka yang lebih dan juga kurang ternyata juga mempunyai kesamaan, yaitu sama – sama bisa melupakan ataupun mengecewakan hati Tuhan. Jikalau lebih, manusia menjadi sombong, jiakalau kurang manusia malahan mencari pihak tertentu untuk dikorbankan.
Jadi kata cukup begitu diinginkan oleh penulis Amsal. Kecukupan akan menimbulkan rasa Syukur yang tulus kepada Tuhan Allah. Ketika semua terasa cukup maka aka nada satu kelebihan, yaitu kelebihan waktu yang bisa digunakan untuk memikirkan kehendak Tuhan dan juga mensyukuri kehendak Tuhan. Ketika kita cukup juga, maka kita akan kurang memikirkan diri sendiri dan masalah dunia ini. Jadi mintalah Tuhan agar kehidupan kita dicukupi- Nya! Sebab kecukupan dari Tuhan berarti kebahagian sejati dalam hidup ini!
Semakin kita merasa kurang, maka akan semakin kurang juga keyakinan kita terhadap- Nya, dan semakin kita merasa lebih dari sesama, kita juga akan berlebihan juga dalam berbuat dosa! Jadi cukup saja sudah cukup!
“Jauhkanlah dari padauk kecurangan dan kebohongan
Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan.
Biarlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku”
Amsal 30 : 8
GOD Bless You






