Haus akan pujian
Media
sosial bukan hanya berfungsi sebagai media penyampai informasi, akan tetapi juga
bisa menjadi media aktualisasi diri.
Mesia sosial banyak digunakan agar seseorang bisa mengkatualisasikan
dirinya, melalui berbagai hal seperti prestasi, studi, hobi dan lain – lain. Akan tetapi ketika aktualisasi dalam media
tersebut tidak mendapat respon dari khalayak pengguna media sosial lainnya,
maka akan timbul perasaan rendah diri, stress, bahkan sampai depresi.
Singkatnya
adalah kita banyak menggunakan media sosial untuk menunjukkan atau memaerkan
segala kegiatan keseharian. Tujuannya
terkadang memang sebagai tempat penyimpanan momen tersebut, namun tentu ada
juga tujuan agar bisa membanggakan diri atau pamer. Celakanya ketika tidak ada respon dari para
pengikut ataupun teman kita, maka timbulah rasa kecewa yang berlebihan.
Berbeda
dengan itu Rasul Paulus melayani sesama
bukan demi pujian dari mulut manusia.
Paulus bekerja begitu rupa dalam melayani sesama justru demi kemulian
nama Tuhan. Paulus tidak berusaha
dikenal ataupun terkenal. Segala pekerjaan
pelayanannya juga tidak dimaksudkan untuk memuaskan manusia melainkan Tuhan
Allahnya. Jadi apakah kita bisa
mengikuti teladan rasul Paulus? Atau kita termasuk ke dalam mereka yang suka
pamer dan haus akan pujian?
Semakin
kita mencari pujian dari manusia, semakin besar juga kemungkinan kita kehilangan
pujian dari Tuhan Allah!
“Juga tidak pernah
kami mencari pujian dari manusia
Maupun dari orang –
orang lain,
Sekalipun kami dapat
berbuat demikian
sebagai rasul – rasul
Kristus”
1 Tesalonika 2 : 6
God Bless You

No comments:
Post a Comment