Tidak pernah lupa mendoakan kerabat dan sahabat!
Dalam
keadaan yang menderita seorang diri, apakah kita masih sempat memikirkan orang
lain? Bisa jadi kita yang ada dipikiran
kita hanyalah secepatnya melewati penderitaan ataupun pergumulan pribadi
tersebut!namun tidak demikian halnya dengan Paulus, ia tetap memikirkan mereka yang menjadi sahabat serta juga kerabat dalam pekerjaan pengabaran injil!
Ketika
berada dalam penjara dalam kondisi yang tidak menyenanhkan, Paulus tidak ernah
lupa akan saudara – saudara sepelayanannya, anak didiknya sampai dengan jemaat
yang pernah didatanginya. Pulus tidak
hentinya mengucap syukur ketika mengingat nama mereka semua. Ia berdoa dan menuliskan surat ke pada mereka
agar mereka yang memang tidak berada di dalam pennara tersebut untuk kuat dan
tetap bertumbuh imannya dalam Kristus Yesus.
Paulus
menderita, namun penderitaan fisik tidaklah mengahlanginya untuk tetap
bersyukur serta berdoa untuk banyak orang yang dikenalnya. Malahan Ia sendiri mendapat kekuatan ketika
mendoakan mereka semua. Akhirnya Pulus
yang sedang menderita akhirnya merasakan sukacita, dan kerabat mereka juga
merasakan sukacita yang sama oleh karena perhatian dari Paulus. Lalu adakah kita mendoakan sesama kita? Atau justru
kita sibuk memohon doa untuk diri sendiri?
Banyaknya
nama yang diucapkan dalam doa kita, menandakan betapa banyaknya kasih yang dicurahkan
kepada sesama kita!
“Aku mengucap syukur
kepada Allahku,
Setiap kali aku
mengingat engkau dalam doaku”
Filemon 1 : 4
God Bless You

No comments:
Post a Comment