(ArBer)
Budaya Imlek
Tanggal 26 Januari tahun ini adalah hari libur nasional. Hari libur tersebut adalah hari yang diberikan pemerintah bagi warga keturunan Cina untuk merayakan Imlek. Imlek merupakan tahun baru cina yang diperingati seluruh warga Cina, maupun keturunan - keturunannya di berbagai belahan dunia. Kebudayaan ini juga merupakan salah satu ajang untuk berkumpulnya angota - anggota keluarga serta membagi - bagikan rejeki ke sanak keluarga masing - masing. Sebagai orang percaya kita yang juga merupakan warga keturunan juga ikut merayakan moment tersebut. Meluangkan waktu untuk berkumpul bersama keluarga, mengunjungi kerabat yang sudha lama tidak bertemu, samapai membagi - bagikan berkat bagi sanak saudara yang masih kecil/belum berpenghasilan adalah hal - hal positif yang dapat kita lakukan berkaitan dari tradisi tersebut. Kebudayaan tidak selamanya bertentangan dengan ajaran Agama, jika kebudayaan trsebut memang berguna dan tidak memperhamba kita, sehingga kita jauh dari Tuhan. Gereja sendiri juga tidak melarang kita mengikuti kegiattan - kegiatan terebut, walaupun kegiatan tersebut tidak memiliki unsur religi, namun justru dengan kegiatan tersebut kita dapat menjadi saksi Tuhan sekaligus saluran berkat-Nya. Cara sederhanannya adalah pada saat, kita berjumpa atau berkumpul bersama anggota keluarga, maka kita bisa mengenalkan Tuhan kepada sanakeluarga yang masih belum diselamatkan, tentunya dengan situasi dan kndisi yang mendukung. Kita jangan sampai salah memanfaatkan momentum, karena bisa - bisa kita yang dianggap kurang ajar karena mengajarkan atau memaksa sanak keluarga di hari yang berbahagia serta pantang untuk berdebat atau marah. Kita juga bisa membagikan berkat bagi mereka yang masih kecil atau belum bekerja, dan satu hal yang paling penting kita bisa mengucapkan salam kepada orang tua kita dan menunjukkan bahwa kita sangat mengasihi mereka oleh karena itu kita juga ingin mereka percaya kepada sang Juruselamat. Dibalik semua itu kita harus berhati - hati juga terhadap beberapa kebiasaan yang dilakukan pada saat Imlek, misalnya pada saat sembahyang kepada leluhur kita. Memang tidak ada salahnya mendoakan mereka yang telah terdahulu meninggalkan kita namun cara sembahyang dan kepada siapa doa kita tujukan harus sesuai dengan ajaran kristen. Kita memang tidak dilarang merayakan kebudayaan - kebudayaan sesuai dengan suku maupun ras kita, namun dibalik semua itu kita tetap harus memegang Injil Tuhan sebagai dasar dari keikiut sertaan kita, dan bukan sebagai kewajiban dari nenek moyang kita terdahulu.
Kepada semua yang merayakan Imlek, turut serta kami mengucapkan Gong Xi Fat Chai, semoga Tuhan selalu memberkati kita sepanjang Tahun baru ini.Amin
"Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna.
Segala sesuatu halal bagiku,
tetapi aku tiak membiarkan diriku
diperhamba oleh sesuatu apapun"
1 Korintus 6:12
Segala sesuatu halal bagiku,
tetapi aku tiak membiarkan diriku
diperhamba oleh sesuatu apapun"
1 Korintus 6:12
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment