(ArBer)
Gak kelihatan…
Suatu hari di sekolah minggu pada suatu Gereja. “Tuhan Yesus memang sudah naik ke sorga tapi bukan berarti kita sekarang sendiri, Tuhan masih menyertai kita melalui Roh Kudus” jelas seorang guru sekolah minggu pada saat ada anak yang bertanya mengapa Tuhan meninggalkan manusia untuk naik ke Sorga seorang diri. “hah siapa roh kudus itu bu?kaya Tuhan juga? Kok ga keliatan?ga pernah di foto kaya Tuhan Yesus ya?” tanya anak itu lagi bertubi – tubi. Guru sekolah minggu itu hanya tersenyum lalu mendekat k sang anak dan menjelaskannya dengan penuh kesabaran.
Anak – anak sekolah minggu memang cenderung memusatkan segala hal melalui penangkapan panca indera mereka. Apa yang dilihat biasanya itu yang mereka percaya, mereka masih belum bisa menerima sesuatu yang berhubungan dengan perasaan, logika ataupun penalaran. Kita sebagai orang – orang dewasa juga tidak jarang memiliki pandangan seorang anak kecil. Terkadang kita harus melihat bukti dahulu baru percaya. Kualitas keimanan kita justru dilihat dari kemampuan kita dalam menerima hal – hal yang diluar logika serta penalaran kita, makanya Yesus sendiri berkata bahwa jika saja ukuran Iman kita sebesar biji sesawi, maka sebenarnya gunungpun mampu kita pindahkan(Matius 17:20) Yesus tahu akan kelamahan manusia pada umumnya, yaitu selalu ingin merasakan atau meihat sesuatu yang nyata, oleh karena itu pengukuran iman terhadap manusia hanya sebesar biji sesawi. Kita memang harus menguji segala sesuatu dan jangan dengan mudah menerima atau mempercayai suatu hal. Pengujian memang diperlukan tapi hasil pengujian tersebut tidaklah harus sesuatu yang bisa kita lihat atau terima melalui panca indera kita. Percaya kepada Yesus adalah sebuah hasil dari pengujian kita terhadap Yesus itu sendiri, karena tidak mungkin kita beribadah dan percaya kalau kita tidak mengetahui serta mencari tahu siapa Dia. Jika demikian seharusnya hasil pengujiannya yaitu berupa percaya kepada-Nya serta hidup menurut ajaran-Nya, dan bukan percaya tapi mengharapkan hasil seperti hidup berkecukupan karena Yesus sumber berkat, hidup sehat karena Yesus Maha penyembuh, dan lain sebagainya yang intinya suatu kepuasan kedagingan.
Lalu masikah kita percaya kepada-Nya, jika kebahagian serta kepuasan hidup kita tidak kita rasakan atau tidak kelihatan sekarang ini???
Anak – anak sekolah minggu memang cenderung memusatkan segala hal melalui penangkapan panca indera mereka. Apa yang dilihat biasanya itu yang mereka percaya, mereka masih belum bisa menerima sesuatu yang berhubungan dengan perasaan, logika ataupun penalaran. Kita sebagai orang – orang dewasa juga tidak jarang memiliki pandangan seorang anak kecil. Terkadang kita harus melihat bukti dahulu baru percaya. Kualitas keimanan kita justru dilihat dari kemampuan kita dalam menerima hal – hal yang diluar logika serta penalaran kita, makanya Yesus sendiri berkata bahwa jika saja ukuran Iman kita sebesar biji sesawi, maka sebenarnya gunungpun mampu kita pindahkan(Matius 17:20) Yesus tahu akan kelamahan manusia pada umumnya, yaitu selalu ingin merasakan atau meihat sesuatu yang nyata, oleh karena itu pengukuran iman terhadap manusia hanya sebesar biji sesawi. Kita memang harus menguji segala sesuatu dan jangan dengan mudah menerima atau mempercayai suatu hal. Pengujian memang diperlukan tapi hasil pengujian tersebut tidaklah harus sesuatu yang bisa kita lihat atau terima melalui panca indera kita. Percaya kepada Yesus adalah sebuah hasil dari pengujian kita terhadap Yesus itu sendiri, karena tidak mungkin kita beribadah dan percaya kalau kita tidak mengetahui serta mencari tahu siapa Dia. Jika demikian seharusnya hasil pengujiannya yaitu berupa percaya kepada-Nya serta hidup menurut ajaran-Nya, dan bukan percaya tapi mengharapkan hasil seperti hidup berkecukupan karena Yesus sumber berkat, hidup sehat karena Yesus Maha penyembuh, dan lain sebagainya yang intinya suatu kepuasan kedagingan.
Lalu masikah kita percaya kepada-Nya, jika kebahagian serta kepuasan hidup kita tidak kita rasakan atau tidak kelihatan sekarang ini???
“sebab hidup kami ini adalah
hidup karena percaya,
bukan karena melihat”
II Korintus 5:7
hidup karena percaya,
bukan karena melihat”
II Korintus 5:7
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment