(ArBer)
Tidur di atas awan
Andi dipanggil wali kelasnya hari ini ke ruang guru. “Andi kenapa akhir – akhir ini kamu selalu telat masuk sekolah?” tanya bu Rani. “Iya bu, semenjak jam sekolah dimajukan, saya kesulitan bangun pagi” jawab Andi. “Mengapa kamu tidak menyalakan alarm lebih pagi lagi agar bisa bangun” tanya bu Rani lagi, “sudah bu, biasanya saya bangun pas alarm berbunyi tapi karena saya baru mendapatkan tempat tidur baru, ya saya tidur lagi deh, habis tempat tidurnya empuk seperti tidur di atas awan” jawab Andi dengan semangat.
Cerita sederhna diatas masih sering terjadi pada kita semua. Setiap hari mungkin kita bisa bangun pagi karena harus bekerja karena tuntutan profesionalisme serta mengngat berapa banyakmateri yang akan hilang apabila kita tidak cepat – cepat bekerja. Namun pada hari libur seperti sabtu dan minggu kita selalu “balas dendam” terhadap waktu tidur kita. Menjelang weekend biasanya rencana pertama dalam hidup kita adalah hidup bermalas – malasan(sebab kita sudah rajin setiap hari kerja) serta memperpanjang waktu tidur, bahkan tempat tidur seperti apapun akan terasa nyaman bagaikan tidur di atas awan. Memang tidak ada larangan untuk beristirahat atau tidur, tapi jika itu berlebihan pastilah ada dampak negatifnya. Bahkan kadang – kadang kita juga malas mengikuti kebaktian pagi yang diadakan Gereja pada hari minggu, dan kita cenderung dating pada kebaktian siang ataupun petang. Untuk menjaga fisik sebaiknya kita tidak menambah jam tidur kita sewaktu weekend , bangun di jam yang sama lalu biasakan diri berolah raga, dengan demikian fisik kita akan lebih bugar dan siap berktivitas kembali di awal pekan setiap minggu. Jika hari minggu sebaiknya ikutlah kebaktian pagi hari jika memungkinkan, karena pada pagi hari pikiran kita masih segar, dan itulah waktu yang terbaik untuk menghadap Tuhan di rumah-Nya. Pertimbangan lainnya juga agar pikiran kita tidak terfokus ke hal- hal lainnya seperti rekreasi atau tempat makan yang akan kita kunjungi bersama keluarga di hari minggu. Kita perlu memanjakan tubuh kita dengan beristirahat agar kita mendapatkan kesegaran jasmani, namun jangan lupa kita juga memerlukan kesehatan rohani.
Tidur memang akan menyegarkan tubuh, namun Tuhanlah yang menyegarkan jiwa kita.
“Seperti pintu berputar pada engselnya,
demikianlah
si pemalas di tempat tidurnya.”
Amsal 26:14
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment