Nyak...minyak...
Teriakan nyak ...minyak memang sudah cukup familiar dengan telinga kita. Hampir setiap hari kita pasti mendengarnya. Suatu hari ada seorang tukang minyak yang sangat rajin. Tukang minyak tersebut bukan hanya pagi hari saja kelilinya, namun pada siang hari bahkan sampai sore hari dia tetap keliling - keliling. Suara tukang minyak tersebut juga selalu konsisten pada saat meneriakan "nyak...minyak...". Setelah berjalan dan berkeliling sejak pagi sampai sore hari, akhirnya tukan minyak tersebut jatuh pingsan. Entah karena kecapaian atau akibat kelaparan karena belum makan sejak pagi, si tukang tersebut tergeletak begitu saja di jalan. Sesaat kemudian warga mulai berkerumun, mereka memanggil2 si tukang minyak sambil menggoyangkan badanya. Beberapa dari merekamenepuk pipi si tukang minya sambil berkata "nyebut...nyebut". Antara sadar dan tidak si tukang minyak mendengar suara warga yang berkata "nyebut...nyebut", kemudian tukang minyak yang masih setengah sadar tersebut langsung menyebut "nyak....minyak...."
Cerita tersebut mengandung beberapa pesan yang baik. Kita melihat si tukang bekerja dengan konsisten dan terfokos bahkan walaupun dia sudah kelelahan dia tetap konsisten(berteriak nyak...minyak). Bahkan setelah sadar dari pingsannya kata pertama yang dia ingat adalah kata minyak yang biasa dia sebutkan dengan suara keras dan nada yang khas.
Sebagai seorang kristiani sebaiknya kita juga menamakan pola hidup yang konsisten dan berfokus kepada Tuhan. Apapun kegiatan kita di dunia ini sebaiknya tidak mempengaruhi fokus kita kepada-Nya. Masalah pekerjaan, pendidikan, keluarga atau karir sebaiknya kita tempatkan sesuai dengan proporsinya masing - masing, yang tentunya tidak merebut prioritas utama kita untuk hidup sesuai dengan kehendak - Nya.
Tukang miyak adalah orang selalu dekat dengan minyak, sehingga minyak selalu ada dalam pikiranya. Kita sebagai anak - anak terang tentunya juga harus hidup menjadi terang sehingga segala kehendak - Nya selalu ada dalam hati dan pikiran kita.
Teriakan nyak ...minyak memang sudah cukup familiar dengan telinga kita. Hampir setiap hari kita pasti mendengarnya. Suatu hari ada seorang tukang minyak yang sangat rajin. Tukang minyak tersebut bukan hanya pagi hari saja kelilinya, namun pada siang hari bahkan sampai sore hari dia tetap keliling - keliling. Suara tukang minyak tersebut juga selalu konsisten pada saat meneriakan "nyak...minyak...". Setelah berjalan dan berkeliling sejak pagi sampai sore hari, akhirnya tukan minyak tersebut jatuh pingsan. Entah karena kecapaian atau akibat kelaparan karena belum makan sejak pagi, si tukang tersebut tergeletak begitu saja di jalan. Sesaat kemudian warga mulai berkerumun, mereka memanggil2 si tukang minyak sambil menggoyangkan badanya. Beberapa dari merekamenepuk pipi si tukang minya sambil berkata "nyebut...nyebut". Antara sadar dan tidak si tukang minyak mendengar suara warga yang berkata "nyebut...nyebut", kemudian tukang minyak yang masih setengah sadar tersebut langsung menyebut "nyak....minyak...."
Cerita tersebut mengandung beberapa pesan yang baik. Kita melihat si tukang bekerja dengan konsisten dan terfokos bahkan walaupun dia sudah kelelahan dia tetap konsisten(berteriak nyak...minyak). Bahkan setelah sadar dari pingsannya kata pertama yang dia ingat adalah kata minyak yang biasa dia sebutkan dengan suara keras dan nada yang khas.
Sebagai seorang kristiani sebaiknya kita juga menamakan pola hidup yang konsisten dan berfokus kepada Tuhan. Apapun kegiatan kita di dunia ini sebaiknya tidak mempengaruhi fokus kita kepada-Nya. Masalah pekerjaan, pendidikan, keluarga atau karir sebaiknya kita tempatkan sesuai dengan proporsinya masing - masing, yang tentunya tidak merebut prioritas utama kita untuk hidup sesuai dengan kehendak - Nya.
Tukang miyak adalah orang selalu dekat dengan minyak, sehingga minyak selalu ada dalam pikiranya. Kita sebagai anak - anak terang tentunya juga harus hidup menjadi terang sehingga segala kehendak - Nya selalu ada dalam hati dan pikiran kita.
"Pikirkanlah perkara yang di atas
bukan yang di bumi"
Kolese 3:2
GOD Bless u
bukan yang di bumi"
Kolese 3:2
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment