Tetap bahagia.
Siapa yang lebih mudah tersenyum, orang kaya atau orang miskin? Lalu kemudian siapa yang lebih mudah bahagia orang yang berkekurangan atau berkelebihan? Anak kecil pada gambar diatas jelas terlihat bukanlah orang kaya, namun walaupun wajahnya kotor dia tetap saja senyumnya memancarkan rona kebahagian.
Bagi orang yang berkelebihan, sepertinya sulit sekali untuk merasa bahagia, karena hari-harinya justru disii oleh “kekurangan”. Mereka selalu berusaha mencapai kelebihan yang lebih lagi di setiap harinya, dengan kata lain sebenarnya kelebihan mereka masih dianggak mereka sebagai kekurangan. Sedangkan sebaliknya bagi mereka yang berkekurangan, rezeki sekecil apapun selalu mereka syukuri dengan senyum bahagia. Lalu bagaimana dengan kita sendiri?
Pada saat Tuhan memberkati kita, tentu saja sebagai orang – orang beriman kita selalu mengucap syukur. Apabila kita mendapat berkat, syukur selalu kita panjatkan kepada-Nya, baik kita sedang dalam keadaan berkelebihan ataupn berkekurangan. Akan tetapi apabila kita mendapatkan pencobaan, dalam kondisi apapun(baik lebih maupun kurang) pasti kita selalu mengeluh dan menanyakan keadilan-Nya. Lalu mengapkah kita bahagia hanya pada saat diberkati atau dijauhkan permasalahan dalam hidup kita?
Permasalahan dan penderitaan di dalam bumi ini hanyalah sebuah proses. Proses inilah yang nantinya akan menghasilkan akhir yang indah. Berimanlah selalu bahwa rancangan Tuhan pasti akan lebih membahagiakan dibandingkan rencana dalam pikiran kita. Selama kita masih terus bertekun serta berserah kepada-Nya, maka dalam keadaan apapun kita akan tersenyum dan tetap merasakan kebahagian.
Orang-orang yang beriman akan tetap merasa bahagia walaupun kehidupan nyatanya tidak dalam keadaan yang semestinya bahagia.
“Saudara-saudaraku anggaplah sebagai suatu kebahagian
apabila kamu jatuh
dalam berbagai-bagai penobaan
sebab kamu tahu
bahwa ujian terhadap imanmu itu
menghasilkan ketekunan”
Yakobus 1:4-5
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment