Tidak selamanya lemah.
Gambar diatas mungkin bukanlah kejadian sebenarnya, akan tetapi hal tersebut mungkin saja terjadi. Seorang wanita yang sedang kesal atau marah, bisa saja melakukan hal demikian atau lebih parah lagi. Walaupun wanita dikatan kaum yang lemah secara fisik, bukan berarti mereka tidak bisa melakukan apa yang laki-laki bisa lakukan.
Satu pelajaran yang bisa diambil adalah, tidak selamahnya mereka yang kita anggap “lemah” selamanya akan diam saja bila terus kita tindas. Terkadang di rumah kita biasa menyalahkan pembantu kita, supir ataupun penjaga keamanan kita apabila ada hal yang tidak sesuai dengan kehendak kita. Padahal belum tentu itu kesalahan mereka, bisa jadi kita salah mengintruksikannya, akan tetapi kita merasa “kuat” karena kita yang menggaji mereka. Jika sudah demikian maka kita harus berhati – hati, mungkin mereka diam saja pada saat dimaahi, akan tetapi akar pahit yang terkumpul di hati mereka suatu saat pasti akan diluapkannya.
Tuhan Yesus memberikan taladan yang bagus, pada saat dia mengetahui Petrus akan menyangkal-Nya, dia tidak menekannya akan tetapi Petrus malah didoakan-Nya. Sebenarnya tekeanan-tekanan bagi mereka yang lemah sangat bertentangan dengan hukum kasih Tuhan. Hal – hal buruk tersebut nantinya bukan saja membuat mereka(orang yang merasa kita tekan) jauh dari kita, akan tetapi bisa membuat kita juga jauh dari kasih perlindungan Tuhan.
Tidak selamanya diam itu berarti setuju/menerima, bisa jadi dengan diam seseorang menunggu kesempatan yang tepat untuk membalas segala perbuatan kita, oleh karena itu waspadalah dalam bertindak dan berkata!
“Janganlah memandang rendah
Saudaramu…”
Obaja 1:12
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment