Beberapa hari ini, rakyat Indonesia sedang diberi “tontonan sinetron demokrasi” oleh para wakil rakyat serta para pengurus negeri ini(pemerintah).Dengan sebuah kasus, rakyat Indonesia sepertinya diajak untuk mengetahui sedikit dasar demokrasi Negara ini, dimana kepentingan menjadi kunci kebenaran serta keadilan.Tidak ada lagi kebenaran atau keadilan mutlak, yang ada hanya cara-cara untuk menyatukan kepentingan, dengan cara apapun.
Sebenarnya apa yang terjadi dalam negeri ini masih dibatas kewajaran.Di Negara lain proses demokrasi juga bayak yang tidak berjalan dengan baik, bahkan tidak jarang untuk mempertahankan kepentingan tertentu, mereka(wakil rakyat atau pun petinggi politik) bisa saling adu jotos.Segala martabat, dan intregitas diri sepertinya sudah ditanggalkan hanya demi kepentingan tertentu, kelompok ataupun kepentingan pihak yang berkuasa.Walaupun tingkah laku kekanak-kanakan mereka bisa dikonsumsi oleh semua orang, mereka sepertinya sudah tidak perduli, karena kepentingan dan ambisi mereka lebih kuat dari harga diri mereka.
Ada kalanya integritas dan prinsip hidup kita diuji.Sebagai manusia biasa, kita bisa saja masuk dalam jebakan dunia, oleh karena itu sebaiknya kita mempertebal iman dan keyakinan kita dengan membaca serta mengerti akan firman Tuhan.Belajarlah juga untuk mencukupkan diri kita dengan apa yang sudah kita miliki.Keinginan untuk lebih biasanya menimbulkan hal buruk jika hal tersebut dipaksakan.Janganlah kita juga terpengaruh ajakan – ajakan kelompok tertentu untuk menjadikan kelompok tersebut berkuasa sehingga kepentingannya akan mudah tercapai!Pada saat kita menjadi pemimpin teladan kitalah yang perlu kita tunjukkan dan bukan aktivitas kita yang mengorbankan segalanya demi ke[pentingan atau kekuasaan tertentu.
Di saat kekuasaan menjadi hal terpenting dalam hidup ini, maka manusia akan tersesat serta tidak memperdulikan lagi kuasa Tuhan.Bangunlah prinsip hidup yang berdasarkan kuasa dan kehendak Tuhan, maka kita akan terhindar dari “gila kuasa”
No comments:
Post a Comment