Mewariskan kemalangan.
Hari-hari ini akan menajdi hari yang semaikin panas. Suhu udara semakin meningkat setiap bulannya, bahkan mencapai 1 derajat per bulannya. Atmosfer bumi sudah semakin tipis, akibatnya sinar matahari langsung menembus ozon yang mulai tipis ini. Tidak heran es pada kutub utara juga sudah mulai mencair, seta pemanasan global terjadi hampir diseluruh belahan dunia.
Manusia menjadi aktor utama, yang meneyebabkan keadaan dunia menjadi seperti ini. Melakukan eksploitasi besar-besaran terhadap alam memang tidak akan berdampak langsung pada kehidupan kita saat ini. Setelah puluhan tahun berikutnya maka akan mulai dampak buruknya, dan semakin bertambah usia bumi, maka bumi nini akan semakin tidak bersahabat, dan akhirnya setiap makhluk dibumi ini akan merasakan dampaknya bahkan akan punah. Bila keadaan seperti itu terjadi sebenarnya kita sedang mewarisikan kemalangan kepada generasi penerus kita.
Kebebasan untuk menaklukan alam ini, bukan berarti harus “menghabiskannya” dalam sekejap segala potensi dan kekayaan alam ini. Kita harus sadar bahwa alam ini juga milik penerus kita yang akan datang, dan bukan sepenuhnya milik kita. Mulailah untuk berpikir realistis bahwa kita tak akan mungkin selamanya menempati dunia ini, ada saatnya kita harus merelakan bumi ini dimiliki penerus kita, oleh karena itu janganlah kita meninggalkan sesuatu yang sudah rusak untuk generasi penerus kita. Lakukanlah hal-hal kecil yang bisa berdampak besar dimasa yang akan datang! seperti menanam sebuah pohon kecil, demi mencegah rusaknya hutan didalam buni ini. Merusak paru-paru dunia sama saja dengan merusak paru-paru generasi penerus yang akan datang.
Mereka yang mengasihi serta melestarikan alam ini, pasilah orang-orang yang sangat mengasihi keturunan-keturunan mereka selanjutnya.
“Orang itu sendiri akan menetap dalam kebahagian
dan anak cucunya akan
mewarisi bumi”
Mazmur 25:13
GOD Bless u