Lupa anak…Lupa anak…
“Sayang anak…sayang anak…,jajanan murah…” biasanya itulah teriak para penjual mainan atau jajanan di tempat-tempat rekreasi atau hiburan keluarga. Cara penyampaian yang dilakukan oleh para pedagang tersebut biasanya cukup berhasil menarik minat para orang tua untuk membeli barang atau jajanan yang mereka tawarkan. Apabila diteliti, kemungkinan kata “sayang anaklah” yang menggangu pikiran para orang tua, apabila mereka tidak membelikan jajanan atau mainan bisa jadi mereka dicap tidak sayang anak.
Musim liburan seperti saat ini, alangkah baiknya para orang tua meluangkan waktunya untuk menghabiskan waktu bersama anak-anak. Tidak perlu pergi berlibur, apabila dirasakan waktu dan kondisi yang tidak memungkinkan. Menamani mereka dengan segala kegiatan mereka saja sebenarnya sudah membuat mereka cukup senang. Padahal fakta sebenarnya adalah, anak-anak justru lebih banyak meluangkan waktunya untuk menemani orang tua mereka, atau paling tidak memperhatikan orang tua mereka yang sibuk dengan pekerjaan atau hobi masing-masing. Walaupun terkadang sama sekali tidak mendapat respon dari orang tua mereka.
Apabila para penjual jajanan, ataupun maianan melihat gambar diatas, bukan kalimat “sayang anak…syang anak…melainkan kalimat yang keluar adalah “lupa anak…lupa anak”
“Karena TUHAN memberi ajaran
Kepada yang dikasihi-Nya,
Seperti seorang Ayah
Kepada anak yang disayangi”
Amsal 3:12
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment