Siapa yang benar?
Saling menyalahkan dan melempar tanggung jawab tampaknya sudah menjadi “kebudayaan” baru bangsa ini. Entah berasal dari suku mana, “kebudayaan” ini berkembak pesat dengan cepat. Dari lembaga formil, kelompok masyarakat tertentu, atau bahkan hubungan antar individu sering mempraktekkan “budaya” ini. Batasan umur juga tidak berlaku, semua orang dari anak kecil sampai para manula pun sering mengadaptasi “budaya” buruk ini. Pada akhirnya “budaya” ini merusak mental, moral bahkan jiwa bangsa ini.
Semakin banyak kita menyalahkan orang lain, sepertinya akan semakin tenang juga perasaan kita. Beban bersalahpun lenyap seketika. Alangkah nikmatnya sikap menyalahkan dan melempar tanggung jawab. Akan tetapi tentu kita tidak mau menjadi korban dari orang yang bersikap seperti itu, bahkan bukan hanya kita semua orang juga tidak mau menjadi koban “budaya” buruk ini. Sebagai contohnyatanya adalah pada saat terjadi bencana alam di negara ini, berbagai pihak saling tuding-menuding serta melempar tanggung jawab atas keterlambatan mereka dalam mengevakuasi atau menyelamatkan korban bencana. Sebenarnya mereka mengetahui kekurang siapan mereka, namun yang terjadi para pihak tersebut enggan mengakuinya dan lebih suka memilih menyalahkan dan melempar tanggung jawab kepada pihak lainnya.
Saling menyalahkan tidak akan pernah menyelesaikan suatu permasalahan. Saling menyalahkan hanya akan menimbulkan suatu permasalahn yang baru yaitu perpecahan dan kedengkian. Mulai saat ini belajarlah untuk jujur jika kita memang bersalah! Dan apabila kita merasa benar dan tetap dipersalahkan, maka kita harus dengan sabar membuktikan bahwa kita memang benar, hal ini lebih baik dibandingkan kita harus mencari”kambiing hitam” agar kita bebas dari tuduhan yang keliru. Kasih Kristus mengajari kita untuk rendah hati, oleh karena itu kasihilah sesama kita dengan tidak meninggikan hati. Tunjukkanlah kebaikan serta anggaplah semua orang ingin melakukan yang baik dan benar sehinngga kita tidak dengan mudah menyalahkan orang yang ingin berbuat benar!
Saling menyalahkan antar ke dua belah pihak hanya akan menimbulkan masalah baru yaitu ke tidak percayaan pihak lain kepada keduanya, oleh karena pihak lain tidak tahu siapa yang benar diantara mereka yang masing-masing mengaku dirinya benar.
“Orang bodoh mencemooh korban tebusan
Tetapi orang jujur
Saling menunjukkan kebaikan”
Amsal 14:9
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment