Keluarga bencana
Keluarga berencana adalah program pemerintah untuk menekan angka kelahiran. Angka kelahiran yang dapat ditekan akan membawa banyak dampak postif, terutama pada suatu negara yang mempunyai jumlah penduduk yang cukup padat. Keluarga kecil bahagia adalah motto dari keluarga berencana. Akan tetapi keluarga berencana akan berubah menjadi bencana, apabila keluarga tersebut bukan saja mempunyai dua anak, melainkan juga dua istri atau suami.
Dewasa ini perceraian bukan lagi suatu hal yang tabu. Alasan apapun dapat digunakan, apabila pasangan suami isteri sudah merasa tidak cocok lagi. Bahkan biasanya ketidak cocokan muncul setelah hadir orang “ketiga” dalam pasangan pasutri tersebut. Meskipun telah hidup bersama-sama selama puluhan tahun, bahkan anak-anak sudah bertumbuh dewasa, itu bukanlah jaminan untuk tidak berpisah. Saat komunikasi dan cinta kasih tak lagi hangat, maka dengan sekejap saja iblis dapat dengan mudah menggoda mata kita untuk pindah ke lain hati. Jika yang berpisah adalah sepasang suami dan isteri mungkin mereka berdua masih bisa menerimanya, namun bayangkanlah korban-korban lainnya seperti anak-anak maupun keluarga besar mereka?
Mulai saat ini, belajarlah untuk selalu memelihara cinta kasih serta komunikasi yang baik bersama pasangan kita masing-masing! Hiduplah kudus dan takut akan Allah! Tanpa kekudusan, kita akan merasa sah-sah saja untuk berbuat dosa, termasuk mengkhianati pasangan kita masing-masing. Tuhan sangat membenci perceraian, karena Tuhan sendiri tidak akan menceraikan/berpisah dengan kita yang adalah jemaat yang dikasihi-Nya! Ikutilah teladan-Nya, maka keluarga kita tidak akan menjadi keluarga bencana!
Apabila Tuhan telah menyatukan kita dengan pasangan secara resmi dihadapan jemaat dan dalam nama-Nya, maka itulah berkat terindah dalam hidup ini! Janganlah pergi mencari “berkat-berkat” duniawi(nafsu kedagingan) lainnya lagi!
“Diberkatilah sandangmu
Bersukacitalah dengan isteri masa mudamu
……..
Hai anakku, mengapa engkau berahi akan perempuan jalang
Dan mendekap dada perempuan asing?”
Amsal 5:18-20
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment