Sibuk memadamkan diri sendiri.
Bagaimana mungkin mobil pemadam kebakaran yang berfungsi memadamkan kebakaran malah sibuk memadamkan diri sendiri? Bayangkanlah jika itu terjadi saat orang-orang membutuhkan bantuan mobil pemadam kebakaran?
Api kecil memang bisa dijadikan sahabat, namun api besar adalah penjahat yang siap menghanguskan apa saja. Amarah kemarahanpun sama dengan api besar yang jahat, bukan hanya dapat merugikan orang lain, namun juga bisa menghanguskan diri sendiri. Lalu bagaimana kita bisa menenangkan atau menjadi penengah bagi orang yang sedang berselisih? Sedangkan kita sendiri mudah terbakar api amarah?
Menyimpan amarah dalam hati sama saja dengan membiarkan api kecil tertiup oleh angin. Memang dampaknya tidak langsung kelihatan, namun lama kelamaan api amarah tersebut pastilah membesar dan akan memberikan dampak yang lebih buruk. Padamkanlah api amarah dalam hati, sejak dari awal! Jangan memupuk amarah dalam hati, namun secepatnya kita harus menyiram amarah tersebut dengan air kasih dan pengampunan yang berasal dari Kristus! Coba bayangkan bagaimana kita bisa menjadi sumber air perdamaian yang mampu memadamkan api pertikaian ataupun peperangan, di kala diri kita sendiripun dikuasai api kemarahan, dendam dan kebencian?
Sebelum memadamkan kebakaran besar, pastikanlah tangki air kita dalam keadaan penuh dan belum terpakai setetespun! Jadi pastikanlah diri kita tidak terbakar sebelum membantu memadamkan kebakaran!
“……….
Janganlah matahari terbenam
Sebelum padam amarahmu!”
Efesus 4:26
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment