Hati yang kotor dan licik.
Pekerjaan halal dan haram tentu tidak bisa kita nilai dari jenis pekerjaan tersebut. Untuk menilai suatu pekerjaan kita harus melihat proses dan tujuan dari pekerjaan tersebut. Pekerjaan yang merugikan sesama demi keuntungan pribadi bisa dikatagorikan sebagai pekerjaan haram. Lalu apakah kita pernah mengerjakan hal serupa tersebut?
Dalam dunia bisnis, memang agak sulit untuk benar-benar menerapkan prinsip-prinsip kekristenan. Semua orang yang berbisnis tentunya mengharapkan keuntungan dan tidak ada yang ingin mengalami kerugian. Permasalahanya justru terletak pada keuntungan tersebut. Terkadang manusia tidak puas dengan keuntungan yang sedikit, dan selalu mengharapkan keuntungan yang lebih besar. Demi mencapai hal tersebut, maka cara apapun dihalalkan. Bayangkanlah apa yang terjadi apabila mereka yang sudah untung saja masih merasa kurang, apalagi bagi mereka yang bisnisnya masih sepi?
Pekerjaan yang tidak dikerjakan dengan hati yang kotor dan licik pasti akan mendapatkan balasan setimpal. Jadi janganlah mengejar untung dari kerugian pihak lain!
“Betapa liciknya hati, lebih licik dari segala sesuatu
Hatinya sudah membatu
Siapakah yang dapat mengetahuinya?
Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin
Untuk memberi balasan kepada setiap orang
Setimpal denagn tingkah lakunya, setimpal dengan hasil perbuatanya”
Yeremia 17:9-10
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment