Akar yang bermasalah.
Pohon pada gambar diatas tentu saja tidak akan di tebang, apabila tidak ditebang atau dicabut, maka akan berdampak buruk bagi sekitarnya. Permasalahan utama pohon besar tersebut ternyata adalah pertumbuhan akarnya yang merusak pipa didalam tanah. Jika dibiarkan terus, bisa jadi juga akan merusak permukaan tanah dan jalan.
Tidak semua akar pohon membawa dampak buruk. Pada pohon umbi-umbian, akar pohon justru nantinya yang menjadi cikal bakal buah(seperti ubi, singkong, kentang dan lain-lain). Akan tetapi dalam kasus-kasus tertentu akar pohon juga dapat menyebabkan kerusakan, oleh karena pertumbuhannya yang terus menjalar dan tertanam kuat sehingga merusak bebatuan ataupun pipa-pipa yang ditanam manusia. Sama halnya dengan akar-akar pohon yang merusak dari dalam tanah, dendam yang terpendam dalam waktu lama juga akan merusak hidup kita dari dalam!
Kesalahan yang tidak pernah mau kita maafkan, akan bertumbuh menjadi dendam. Dendam yang terus bertumbuh semakin kuat akan menjalar ke dalam seluruh hati dan pikiran kita. Akibatnya dendam akan merusak sukacita kita dengan perasaan benci, dengki, iri ataupun kecewa. Sudah saatnya kita mencabut “akar” kepahitan dalam hati kita! Jangan biarkan akar pahit tersebut bertumbuh dan merusak kasih dalam hati kita! Datanglah kepada Tuhan dan curahkan segala kekesalan kita terhadap sesama kita! Mintalah anugerah-Nya untuk “mencabut” segala akar kepahitan ataupun dendam dalam diri kita! Setelah itu kita juga harus secepatnya mencegah akar pahit tersebut tumbuh kembali! Yaitu dengan cara memaafkan mereka yang bersalah kepada kita serta tentunya melupakan segala kesalahan mereka!
Akar pohon yang bermasalah harus secepatnya dicabut sebelum menimbulkan kerusakan, begitu juga akar pahit dan dendam kita harus dibuang sebelum menjadi sumber dosa!
“Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain
Dan ampunilah seorang akan yang lain apabila seorang
menaruh dendam terhadap yang lain
sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu
Kamu perbuatlah demikian.”
Kolese 3:13
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment