Terlalu kaya
Hanya orang yang sangat – sangat kaya sajalah yang menggunakan uang untuk dijadikan toilet tissue. Adakah orang sekaya itu, jawabanya adalah mungkin saja ada. Orang dengan kekayaan berlimpah biasanya sudah tidak mempedulikan lagi uang apalagi yang bernilai kecil.(gambar di atas)
Harta berlimpah dan kekayaan adalah tujuan dari sebagian besar orang yang hidup di muka bumi ini. Apapun dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, dari kerja keras sampai dengan memeras. Dari yang halal sampai dengan haram, semuanya demi kekayaan berlimpah. Lalu apakah harta yang berlimpah menjamin kebahagian seseorang? Ataukah menjamin kehidupan yang lebih baik setelah meninggalkan dunia ini?
Yesus mengatakan bahwa “hidup seseorang tidak tergantung pada kekayaannya”. Sebuah paradoks namun merupakan kenyataan sebenarnya. Dikatakan paradoks karena dalam dunia ini orang dengan harta berlimpah sebenarnya bisa melakukan apa saja, memutar balikan fakta, membeli hukum ataupun menindas kaum lemah. Akan tetapi kenyataannya tetap saja kehidupan orang tersebut tergantung kepada Sang pencipta kehidupan. Kapan saja Sang pencipta ingin mencabut nyawanya, maka hal itu akan terjadi dengan mudahnya. Lebih ironisnya lagi terkadang setelah kematian, harta yang berlimpah justru terkadang menimbulkan permasalahan baru ataupun perpecahan(perebutan warisan anatar anggota keluarga). Mulai saat ini, kita wajib meningkatkan kadar keimanan kita terlebih dahulu sebelum bersusah payah menjadi seorang ynag kaya, sebab kekayaan harta duniawi tidak akan berguna dan bermanfaat apabila tidak didasari kehidupan yang taat serta takut akan Tuhan!
Terlalu kaya bisa menyebabkan kita kehilangan iman kita, namun iman yang kuat dapat meluruskan jalan kita untuk menjadi seorang yang bukan saja kaya dalam materi, akan tetapi kaya juga dalam kasih Kristus!
“Kata- Nya kepada mereka:
Berjaga-jagalah dan waspadalah
Terhadap segala ketamakan
Sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya
Hidupnya tidaklah tergantung
Dari pada kekayaannya itu”
Lukas 12:15
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment