“Cuci tangan”
Istilah “cuci tangan” diartikan sebagai suatu cara untuk membebaskan diri dari sebuah tanggung jawab. Sederhananya adalah seseorang yang berpura – pura tidak tahu atau lepas tangan dari segala tanggung jawab yang harus dia pikul.(mencari jalan aman/jalan tengah).
Apabila kita kaitkan dalam Injil Firman Tuhan, kita pasti mendapatkan seseorang yang juga melakukan “cuci tangan”, yaitu seorang yang bernama Pilatus. Pilatus yang sebenarnya bertanggung jawab atas hidup atau matinnya Yesus Kristus, memilih untuk mencuci tanganya agar tanggung jawab tersebut bisa terlepas dari dalam dirinya. Akhirnya keputusan untuk menyalibkan Yesus diserahkan kepada para Iman yang memang sudah merencanakan untuk membunuh Yesus. Apakah Pilatus menyesal atas apa yang dia lakukan? Kita tidak tahu secara jelas, namun satu hal yang pasti dia tidak mempunyai prinsip hidup, sebab dia tidak berani memutuskan pada saat dia bertanggung jawab untuk memutuskan!
Menjelang perayaan jum’at Agung, setiap dari kita orang – orang beriman harus hidup berdasarkan prinsip-prinsip kasih sesuai dengan firman- Nya. Keberadaan Kristus yang singkat di dalam dunia ini, telah memberikan perbedaan sudaut pandang kasih yang sempurna dibandingkan segala peraturan, hukum, adat istiadat ataupun hukum Taurat yang berlaku di saat itu. Kita semua tahu bahwa Yesus menanggung dosa kita di kayu salib atas dasar kasih-Nya yang sempurna bagi kita semua orang berdosa, jadi jikalau saat ini kita masih sering “cuci tangan” ketika melihat banyak sanak saudara, kerabat ataupun , keluarga yang belum mengenal Yesus sang Juruselamat, maka kita tidak ada bedanya dengan Pontius Pilatus. Mulai saat ini hiduplah dengan prinsip kasih serta ajaran firman Tuhan, janganlah sekali – kali kita lari dari tanggung jawab kita untuk menjadi saksi Kristus serta terang dalam dunia ini!
Orang yang senang melarikan diri dari tanggung jawab yang sudah dipercayakan kepadanya adalah orang yang pengecut, bahkan bisa dikatakan dia lebih jahat dari pada pembunuh!
“Ketika Pilatus melihat segala usaha akan sia-sia
Malah sudah mulai timbul kekacauan
Ia mengambil air dan membasuh tanganya
Di hadapan orang banyak dan berkata:
Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini;
Itu urusan kamu sendiri”
Matius 27:24
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment