Diamlah,
jangan merengek lagi!
Setiap
orang tua pasti akan melakukan cara apapun saat anak balitanya terus
menerus menangis dan menimbulkan kebisingan. Salah satu caranya adalah dengan memberikan sesuatu yang bisa dihisap/ dimainkan atau bisa juga memberikannya makanan. Intinya hanyalah satu yaitu menjadikan bayi
tersebut diam sejenak.
Layaknya
seorang balita, permasalahan hidup yang selalu datang silih berganti terkadang
membuat kita juga meringis, menangis,
mengeluh ataupun “ngoceh” sembarangan.
Tidak peduli siang ataupun malam, kapan dan dimanapun kita senantiasa
mengeluh dan melancarkan protes. Satu
hal yang paling sering kita lakukan adalah mengeluh serta merengek kepada
Tuhan. Kemudian pertanyaannya adalah
apakah dengan merengek-rengek, kita mampu membuat Tuhan menunjukkan
keajaiban mukjizat- Nya untuk mengatasi segala permasalahan kita?
Ayub
sendiri pernah mengeluh dan merengek-rengek akan nasib sial yang
dialaminya. Namun demikian Ayub sadar
kapan harus berhenti mengeluh (karena nasehat dari teman-temannya). Ayub sadar ada waktunya dimana dia harus
mengandalkan keimanan di atas kemampuan nalarnya dalam menilai segala
sesuatu. Banyak hal di dunia ini yang
tidak mungkin bisa dimengerti, namun demikian bukan berarti kita harus selalu
merengek – rengek kepada Tuhan layaknya seorang anak kecil. Mulai hari ini belajarlah untuk berdiam
sejenak sambil melihat sekeliling kita.
Dengan demikian kita akan sadar dan terheran – heran bahwa Tuhan Allah
sungguh ajaib. Dan jika Dia sungguh
ajaib, pastilah itu merupakan jaminan bagi kita untuk terus berpengharapan
kepadanya tanpa harus terus menerus mengeluh!
Tuhan
tidak perlu melakukan keajaiban apapun untuk membuat kita terdiam, sebab dengan
diam saja kita sudah dapat mengalami keajaiban Tuhan yang berada di sekeliling
kita.
“……………………
Hai Ayub,
Diamlah, dan
perhatikanlah
keajaiban - keajaiban
Allah”
Ayub 37:14
GOD
Bless u
No comments:
Post a Comment