Harus mirip dengan Bapa.
“Buah
jatuh tidak jauh dari pohonya” itulah
pepatah yang memang ada benarnya juga.
Anak – anak biasanya bukan hanya menurunkan sekedar ciri – ciri fisik
orang tua saja, namun karakter orang tua juga melekat dalam diri anak – anak.
Kita
semua juga memiliki Bapa Rohani yaitu Dia yang menciptakan alam semesta
ini. Kita secara sadar juga telah
memilih beriman serta percaya kepada- Nya(saat kita bertobat dan memberi diri
untuk dibaptis dalam nama- Nya), namun kemudian pertanyannya adalah, apakah
dengan bertobat dan menerima Dia sebagai Jururselamat secara otomatis, kita
sudah dapat disebut anak-anak Allah? Apakah
di dalam diri kita juga terdapat
karakter kasih yang dari pada Allah Bapa?
Bertobat
dan memberi diri dibaptis dalam nama Tuhan Yesus Kristus, sudah pasti
menjadikan kita sebagai anak – anak Tuhan.
Prinsip dasar itu harus terus kita pegang dalam kehidupan ini. Dengan demikian karakter kasih daripada Dia
akan melekat dalam diri kita. Tanpa
harus diperintah ataupun dipaksa, kita semua pasti kan hidup berdasarkan firman
Tuhan, sebab jika kita merasa kita telah menjadi anak- Nya, maka akan timbul
suatu kebanggan dalam diri. Kebanggaan
tersebut tentunya akan memacu diri kita untuk tidak memalukan nama Tuhan Allah
Bapa kita, dengan demikian sepanjang kehidupan ini, pasti kita akan selalu
berusaha untuk tidak mendekati dosa(walaupun sulit). Jadi tanamkanlah prinsip tersebut! Yaitu kita
semua orang – orang percaya adalah anak-anak Allah! Jadi sudah tidak perlu
ditanya lagi sifat dan karakter diri kita, sebab sudah pasti harus sama dengan
Bapa kita yang di sorga!
Mempunyai
karakter kasih seperti Bapa bukanlah suatu keharusan melainkan suatu kebanggan
yang akan diwujudnyatakan oleh mereka yang mengaku sebagai anak – Nya.
“Saudara – saudaraku yang
kekasih
Sekarang kita adalah
Anak-anak Allah,
……………………………”
1 Yohanes 3:2
No comments:
Post a Comment