Kemarahan
yang tidak diperlukan!
Jaman
sekarang anak – anak balita saja sudah terbiasa meluapkan emosi yang
berlebihan. Gambar di atas adalah salah
satu contohnya. Anak balita tersebut
mungkin merasa lebih besar dari kucing tersebut, jadi bisa dengan semena-mena
melampiaskan kekesalan dengan kemarahan.
Kesombongan
kerap kali membuat seseorang menjadi mudah marah. Seseorang yang merasa memiliki sesuatu hal
yang lebih, kerap kali mudah melampiaskan amarahnya ataupun menekan pihak lain
yang dianggap “lemah”. Jadi sudah bukan
hal baru lagi bahwa seseorang bisa memanfaatkan apa saja(kekayaan, nama baik, ataupun jabatan) untuk menekan dengan semena – mena terhadap pihak yang lemah dan serba
kekurangan. Apakah kita termasuk orang
yang sering bertindak semena – mena?
Kehidupan
ini selalu menyimpan dua wajah. Ada yang
kaya, ada juga yang miskin, ada yang cantik menawan , ada juga yang buruk rupa,
ada yang terlahir menjadi anak raja, ada juga yang terlahir menjadi petani
miskin, namun demikian semuanya adalah rancangan Tuhan dengan maksud dan tujuan
tertentu. Apabila saat ini kita hidup
di lingkungan yang serba berkelebihan, dihormati dan mempunyai banyak talenta
khusus, bukan berarti kita merasa lebih “special”
dari orang – orang miskin yang berkekurangan.
Apalagi sampai harus menekan ataupun bertindak semena – mena yang sebenarnya tidak diperlukan kepada
mereka. Tuhan yang dengan segala
kebesaran-Nya saja tidak melakukan hal demikian di kala kita umat-Nya rajin
berbuat dosa! Ikutilah teladan Kristus
yang dengan segala Kebesaran-Nya justru tidak pernah meninggikan diri
maupun hidup semena-mena! Belajarlah
untuk tetap rendah hati, dalam keadaan apapun, termasuk saat kita berhadapan
dengan orang kecil yang bersalah!
Kemarahan
yang timbul dari sikap sombong akan sangat menyenangkan hati iblis, sebab hal
tersebut meringankan tugas iblis untuk menanam benih dosa!
“………
Sebab amarah orang –
orang
Yang gagah sombong
seperti itu
Seperti angin ribut
di musim dingin”
Yesaya 25:4
GOD
Bless u
No comments:
Post a Comment