Berbicaralah
jika bermanfaat!
Era
demokrasi seperti saat ini sangat mengutamakan kebebasan berbicara. Untuk menjadi seorang pemimpin, biasanya
diberikan batas waktu tertentu untuk memaparkan visi dan misi. Semakin banyak calon yang akan dipilih, maka
waktu untuk berkampenya akan semaikin dipersempit. Akhirnya waktu yang sempit tersebut harus
dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.
Celakanya banyak sekali calon pemimpin yang memanfaatkan waktu tersebut
bukan untuk mendengar harapan para rakyat yang akan memilihnya, namun berbicara
“nonstop” tentang janji-janjinya, yang kelak belum tentu dipenuhinya.
Semakin
banyak pidato atau pemaparan janji mereka, biasanya akan semakin membuat kita bosan. Walaupu para calon pemimpin tersebut
berbicara dengan penuh keyakinan dan ber api-api, tetap saja katanya hanya bagai
angin lalu bagi telinga kita. Kita boleh
saja malas mendengar janji-janji ideal yang belum tentu nyata dari para calon
pemimpin, namun kerap kali kita juga sering mengucapkan janji – janji kosong. Celakanya bukan hanya kepada sesama manusia,
kepada Tuhan sekalipun kita sering berdusta terhadap penepatan janji – janji kita.
Mengolah
setiap kata – kata yang keluar dari bibir serta lidah kita bukanlah perkara
yang mudah, namun demikian juga bukan perkara yang sulit. Pikirkanlah dahulu apa yang ingin kita
katakan sebelum kita mengatakan apa yang kita pikirkan! Pikiran kita cenderung mengarahkan hati kita
kepada ke egoisan sesaat. Akhirnya
setiap kata – kata yang keluar juga hanya seputar untuk memuaskan ke egoisan
semata. Misalnya dalam pikiran kita
sudah tergambar keuntungan menjadi seorang yang kaya, maka hati kitapun akan
dengan mudah meninggalkan kebenaran Firman Tuhan, dan seluruh organ tubuh
termasuk mulut kitapun akan menjadi senjata untuk menjadikan kita kaya raya,
meskipun kita harus mengeluarkan kata-kata menipu, ataupun janji – janji
palsu. Mulai saat ini pergunakanlah
seluruh bagian tubuh ini untuk melakukan kehendak Tuhan, jangan biarkan iblis
berkuasa dalam tubuh ini untuk mengendalikan hati pikiran, ataupun mulut serta
lidah kita!
Datanglah
kepada Tuhan, dan mohonkanlah hikmat serta kebijaksanaan dalam mengeluarkan kata
– kata, sehingga setiap kata-kata kita bermanfaat bagi sesama dan juga bagi
kemuliaan nama Tuhan!
“Ya TUHAN
Lepaskanlah aku dari
pada bibir dusta
Dari pada lidah
penipu”
Mazmur 120:2
GOD
Bless u
No comments:
Post a Comment