Dua
gelas masih kurang?
Minuman
yang disajikan sang empunya pesta (pada gambar di atas) sepertinya sangat
nikmat, setidaknya untuk tamu yang mengambil lebih dari dua gelas
tersebvut. Uniknya lagi sang tamu
tersebut sepertinya telah merencanakan dengan matang untuk emngambil lebih dari
dua gelas minuman tersebut, yaitu dengan memakai kemeja yang dilengkapi oleh 4
kantong didepan yang ukurannya pas untuk menyimpan gelas berisi minuman
tersebut. Entah merasa haus ataupun
memang rakus(memuaskan keinginan hati) yang jelas sikap tersebut sebaiknya
tidak terjadi di tengah – tngah sebuah pesta.
Kata
puas memang tidak pernah akan menjadi seragam bagi umat manusia. Antara satu pribadi dengan pribadi lainnya
mempunyai ukuran yang berbeda mengenai kepuasan. Satu hal yang pasti biasanya manusia akan
selalu berusaha mendapatkan lebih setelah merasa cukup terpuaskan, jadi
kepuasan selamanya akan menjadi buruan utama manusia diberbagai bidang
kehidupan. Ironisnya kepuasan yang ingin
selalu dicapai manusia hanyalah sebatas kepuasan ragawi semata.
Orang
– orang beriman tidak luput dari hal semacam itu, yaitu berusaha sekuat tenaga
hanya untuk kenikmatan duniawi yang sebenarnya tidak akan pernah memuaskan
keinginan hati manusia. Pengkotbah
menyadari bahwa segala usahahanya untuk mendapatkan segala sesuatu di muka bumi
ini, akhirnya akan menjadi sia – sia.
Bahak sebenarnya dikatakan tidak berfaedah, oleh karena apabila Tuhan
tidak campur tangan, segala usaha kita benar – benar tidak akan menghasilkan
apapun! Sudah saatnya bagi kita semua
untuk mengkoreksi diri lebih dalam lagi apakah kepuasan bisa kita dapatkan dari
segala pencapaian kita saat ini? atau justru kepuasan bisa kita dapatkan pada
saat kita dekat dan bersekutu dengan Tuhan Sang Maha pemberi?
Manusia sulit menjadi puas jika mengingini segala hal yang
berada di dalam dunia ini, namun cepat berpuas diri di dalam berhubungan dengan
Tuhan Allah. Apakah kita juga demikian?
“Apakah faedahnya yang diperoleh
Manusia dari segala
usaha yang dilakukannya
Dengan jerih payah di
bawah matahari
Dan keinginan
hatinya?”
Pengkotbah 2:22
GOD
Bless u
No comments:
Post a Comment