Kebiasaan
mengulang kesalahan.
Kesalahan
adalah anak tangga menuju kebenaran.
Kesalahan – kesalahan dalam hidup ini, pastilah mengandung banyak makna
positif yang bisa dijadikan bekal untuk pencapaian kebenaran. Orang yang berbuat salah sekali bisa
diibaratkan sebagai seorang yang sedang berada dalam proses menuju kebanaran,
akan tetapi seorang yang salah berkali – kali dengan hal yang selalu sama,
adalah seseorang yang tidak mengalami proses menuju kebenaran.
Kesalahan
sekali selalu bisa dimaklumi oleh karena memang benar kita belum mengetahui
ataupun belum mengerti tentang akibat serta resiko yang kan ditimbulkan. Setelah mengetahui resiko tersebut, biasanya
kita akan belajar untuk tidak melakukan kesalahan tersebut oleh karena resiko
yang ditimbulkan telah membekas dalam pikiran kita. Celakanya terdapat beberapa orang tertentu
yang sudah berbuat salah dan mengetahui resikonya, namun tetap tidak
berubah. Keslahan yang dibuat selalu
sama, sehingga seakan – akan mereka menikmati resiko buruk yang timbul akibat
kesalahannya tersebut.
Cintoh
sederhananya adalah seseorang yang telah dibebaskan dari penjara akibat
merampok, saat berada di lingkungan masyarakat, mereka cenderung untuk merampok
lagi. Bukannya berubah oleh karena
pengalaman memalukan dan buruk saat dipenjara, akan tetapi mereka justru
kembali mengasah kemampuannya untuk merampok kembali. Apabila hukuman penjara sudah tidak membuat
jera maka hukuman apalagi yang ditakutkan resedivis tersebut? Ironisnya kita sebagai orang – orang yang
telah diselamatkan Tuhan Yesus, kerap juga bertindak seperti residivis, yaitu
mengulang – ulangi dosa yang sama. Kita
mengathui hukumannya, akan tetapi tetap saja kita tergoda untuk mengulangi
kesalahan tersebut! Jadi mulai hari ini
akuilah dosa – dosa favorit kita yang masih saja kita lakukan! Mintahlah pengampunan dari pada- Nya, serta
serahkan diri kita secara total pada pimpinan Roh Kudus- Nya di dalam hati
kita! Janganlah lagi kita memaksakan
diri untuk berbuat dosa, kala hati nurani kita sudah menolaknya! Percayalah segala keraguan ataupun kegentaran saat akan bertindak untuk berbuat
kesalahan ataupun dosa yang sama, itu adalah pekerjaan Roh Kudus! Jadi relakanlah hati serta pikiran kita
untuk dibimbing- Nya!
Kesalahan
pertama mungkin terjadi bukan karena pilihan kita, namun kesalahan sama yang terulang, sudah pasti terjadi oleh karena
pilihan kita!
“Seperti anjing
kembali ke muntahnya
Demikianlah orang
bebal
Yang mengulangi
kebodohannya”
Amsal 26:11
GOD
Bless u
No comments:
Post a Comment