Memperebutkan kursi jabatan
Menjelang pemilihan umum, semua
calon legeslatif(DPR) berlomba dengan berbagai cara untuk memperebutkan kursi
anggota dewan. Ada yang melakukannya
dengan cara yang unik dan kreatif, namun lebih banyak lagi yang menggunakan
cara – cara kotor, licik dan picik(membagikan uang, menjelekkan calon lain, dan
perbuatan lain yang melanggar undang – undang PEMILU). Sampai saat ini sudahkah anda temukan praktek
kampanye kotor seperti itu di wilayah anda?
Uniknya sesama calon anggota dewan
tidak segan – segan untuk saling “sikut-menyikut” demi sebuah “kursi” Dewan
Perwakilan Rakyat. Suasana kompetitif sehat
yang seharusnya ditunjukkan, saat ini sudah berubah menjadi arena pertandingan
harga diri, dimana demi harga diri, mereka saling melontarkan serangan untuk
menjatuhkan kredibilitas calon legeslatif lainnya. Ironisnya lagi janji – janji ataupun ikrar palsu
sengaja diucapkan demi mendapat simpati publik untuk sementara waktu. Setelah
terpilih, mereka bukan hanya lupa akan janji serta ikrar mereka, namun mereka
banhkan lupa kepada mereka yang memilihnya. Bayangkanlah apa yang akan terjadi pada negeri
ini! apabila nantinya yang terpilih adalah anggota - anggota dewan yang mempunyai nafsu
berlebihan untuk mempimpin namun sangat rendah moral serta etika!
Kompetisi yang sehat dapat terjadi dimana
setiap pesertanya mampu menunjukkan segala kelebihan yang dimilikinya tanpa
membandingkan dirinya dengan orang lain.
Kita sebagai oranng Kristen sebenarnya juga dipanggil untuk dapat
dipilih menjadi wakil – wakil rakyat! Akan
tetapi tentu saja panggilan kita tersebut bukan untuk kebanggaan pribadi ataupun
kemunitas Kristiani semata saja, melainkan untuk dapat menyalurkan segala
talenta yang dari Tuhan demi kebaikan Negara ini. Sebagai orang – orang beriman kita juga
diwajibkan menjunjung tinggi kekudusan serta kasih yang berdasarkan kebenaran
Firman Tuhan dalam berkompetisi. Intinya
kita harus menjalankan sebuah kompetisi dengan iman yang benar dihadapan
Tuhan! Sebab tanpa iman yang benar, maka
kita akan mudah jatuh ke dalam kesombongan saat kita memang berhasil
mendapatkan kursi pada jabatan publik tertentu.
Saat kita merasa sombong itulah sebenarnya kita telah melupakan campur
tangan Tuhan, dan jika Tuhan saja sudah kita lupakan, maka sudah pasti kita
juga akan mudah melupakan tugas dan tanggung jawab kita terhadap mereka yang
memilih kita!
Meraih jabatan publik tertentu bukanlah sebuah prestasi pribadi yang harus dibanggakan, melainkan sebuah amanat yang harus dipertanggung
jawabkan di hadapan TUHAN dan banyak orang! Jadi
janganlah menghalalkan segala cara untuk merebut jabatan tertentu publik!
“Bertandinglah
dalam pertandingan iman yang benar
Dan rebutlah
hidup yang kekal
Untuk
itulah engkau telah dipanggil
Dan telah
engkau ikrarkan ikrar yang benar
Di depan
banyak saksi”
1
Timotius 6:12
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment