Menjaga mulut
Sesulit apapun mengendalikan mata
kita untuk tidak melihatnya yang tidak – tidak, lebih sulit lagi mengendalikan
ataupun menahan mulut dari kata – kata yang tidak – tidak(tak pantas). Lidah terlalu elastis untuk dikekang, bahkan
kelembutannya bisa menghasilkan kata – kata paling kasar, jadi waspadalah
dengan “isi mulut” kita.
Kata – kata yang kelaur dari
mulut seseorang bisa menimbulkan pertengkaran atau bahkan perang besar, namun
demikian bisa juga menghasilkan perdamian dunia. Intinya semuanya itu kembali lagi kepada si
pengendali mulut. Hanya saja tidak semua
orang mampu mengendalikan mulutnya sendiri!
Butuh perjuangan dan pengorbanan yang besar untuk bisa mengendalikan
mulut seseorang. Ironisnya lagi biasanya
mulut yang terkendali jarang yang bertahan lama.
Pemazmur sendiri dalam Injil
menyatakan ketidak mampuannya dalam mengendalikan mulut serta bibirnya. Pemasmur bahkan memohon Tuhan untuk
membantunya mengawasi setiap perkataan yang kelaur dari mulutnya. Lalu bagaimanakah dengan kita? Apakah kita
bersikeras bisa mengendalikan mulut kita seorang diri? Atau kita juga mengikuti
teladan pemazmur yang merendahkan diri kita untuk meminta pertolongan Tuhan
untuk menjaga setiap perkataan yang keluar dari mulut kita? Yang jelas adalah semakin mulut kita tak
terkendali, maka semakin tak terkendali jugalah sifat dan sikap hidup kita
dalam menjalani kehidupan ini!
Tidak mudah mejaga serta
mengendalikan mulut kita, oleh karena itu mintalah bantuan kepada ahlinya yaitu
Dia yang menciptakan mulut kita!
“Awasilah mulutku, ya
TUHAN
Berjagalah pada pintu
bibirku!”
Mazmur 141:3
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment