Tidak perlu berteriak keras.
Sepanjang minggu ini, setiap hari
kita disajikan berbagai aktivitas pastai politik peserta pemilu. Salah satu kegiatannya yang banyak diikuti
anggota masyarakat adalah kegiatan kampanye ataupun orasi partai. Para tokoh – tokoh patai berlomba berorasi
untuk mendapatkan serta menyakinkan masyarakat untuk memilih partai mereka
masing – masing, namun kemudian pertanyaanya adalah apakah orasi politik
tersebut efektif untuk mendapatkan simpati pubik?
Biasanya kegiatan kampanya selalu
menimbulkan hiruk pikuk masyarakat. Ada
sebagaian yang antusias, ada pula yang hanya “ikut – ikutan”, dan yang lebih
parah lagi ada yang datang oleh karena bayaran tertentu. Saat juru kampanya memaparkan visi misi mereka,
mungkin hanya sebagian kecil yang antusia ataupun menyimak, sisanya mereka
mungkin memberikan dukungan sorakan, namun tentunya dengan tujuan
tertentu(mendapatkan amplop atau barang – barangb tertentu). Jadi sebetulnya kampanye yang disampaikan
dengan teriakan penuh semangat, saat ini sudah tidak cukup efektif.
Penyampaian pendapat, orasi
ataupun pidato yang disampaikan dalam ruang tertutup dengan suasana lebih
tenang dan santai, biasanya memiliki dampak yang lebih besar. Dengan suasana yang kondusif orang – orang yang
mendengarkan segala bentuk orasi ataupun pidato bisa lebih mengerti materi yang
coba dipaparkan para juru kampanya. Sama
halnya dengan itu dalam kehidupan keseharian kita, dituntut juga untuk bisa
menyampaikan pendapat dengan cara yang baik serta bijak. Segala maksud baik kita bisa jadi disalah
mengertikan oleh orang lain, jika kita sampaikan dengan nada yang tidak
baik(dengan nada tinggi). Apalagi
sebagai orang – orang percaya, kita juga dituntut untuk bisa mengendalikan
perkataan kita, agar setiap kabar kebenaran firman Tuhan bisa diterima “telinga
– telinga” awam yang belum mengenal keselamatan! Jadi mintalah kepada Tuhan hikmat dan
kebijaksanaan agar kirta bisa menyampaikan segala kebenaran firman Tuhan dengan
baik! Dan kita juga harus banyak belajar
dari para rohaniawan – rohaniawan di sekitar kita, agar kita juga bisa belajar
berbagai cara pendekatan ataupun penyampaian maksud yang baik dan mudah
diterima orang lain!
Raja yang sering berteriak saat
memerintah bawahannya, biasanya adalah raja yang jarang dituruti perintahnya
oleh bawahannya!
“Perkataan
orang berhikmat yang
Didengar
dengan tenang,
Lebih
baik dari pada teriakan orang
Yang
berkuasa di antara orang bodoh”
Pengkotbah
9:17
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment