Berhenti sebelum “sunset”!
Menahan marah tidaklah semudah menahan
lapar atau haus. Kemarahan yang sudah
memuncak tidak akan sulit ditahan, tanpa batasan waktu pagi, siang atau bahkan
malam hari. Kemarahan yang meluap tidak
pada waktunya sebenarnya hanya akan menimbulkan permasalahan lain yang lebih
rumit.
Bayangkanlah jika tetangga anda
masih terus bertengkar dan saling meluapkan kemarahan di kala matahari sudah
terbenam(malam hari). Kuping kita pasti
akan merasa bising oleh suara mereka yang saling bertengkar beradu argumentasi. Saat kita membutuhkan suasana yang tenang,
malahan keributan yang kita dapatkan, rasanya sudah pasti menjengkelkan. Kemudian pertanyaanya adalah apakah kita juga
bisa menahan diri atau menghentikan kemarahan ketika matahari sudah terbenam?
Tuhan Yesus juga pernah marah,
namun Tuhan Yesus tidak membiarkan amarah tersebut menguasai- Nya! kemarahan yang tidak bisa dikasai sepenuhnya
hanya akan melahirkan banyak dosa baru, seperti dendam, pertengkaran atau
bahkan dosa membunuh! Sebenarnya Injil
tidak membenarkan kita meluapkan kemarahan asal itu dilakukan sebelum matahari
tenggelam, namun justru mengandung makna bahwa kemarahan tersebut kerap tak
terkontrol ruang waktu. Kemarahan
seperti api yang tidak pernah puas membakar, selama ada waktu dan bahwan yang
bisa terbakar, kemarahan akan terus terluapkan!
Oleh karena itulah kita harus bisa menghentikannya sebelum kemarahan
terus bergejolak dan menghasilkan pertengkaran yang lebih besar! Ingatlah satu hal bahwa kemarahan yang tak
terbendung tidaklah pantas diluapkan dalam waktu yang berlebihan(lama atau
terus – terusan), sebab semakin lama kita marah, maka akan semakin sulit juga
kita menghentikan luapan kemarahan tersebut!
Berhentilah sesegera mungkin jika
amarah sudah diluapkan! Jangan menunggu waktu yang lama apalagi sampai matahari
tenggelam!
“Apabila
kamu menjadi marah,
Janganlah
kamu berbuat dosa:
Janganlah
matahari terbenam, sebelum padam amarahmu”
Efesus
4:26
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment