Aku malu
Malu adalah perasaan bersalah
oleh ketidak layakan. Biasanya perasaan
tersebut adalah perasaan subyektif yang keluar dari sendiri, dan kebenarannya
perlu di uji lagi(alasan malunya). Malu
juga bisa menyebabkan penyakit mental apabila terus dipertahankan.
Remaja yang banyak jerawat sering
minder, malu dan tidak percaya diri dalam bergaul. Orang – orang yang memiliki anggota tubuh
juga terkadang merasakan hal demikian.
Status sosial atau ekonomi seseorang terkadang juga membuat mereka
merasa malu, namun ada rasa malu yang lebih parah, yaitu orang – orang percaya
yang terkadang masih malu menyaksikan berkat dan kuasa Tuhan yang sudah mereka
rasakan kepada orang – orang disekitarnya.
Apakah kita juga demikian?
Rasul Paulus justru merasakan
sebaliknya, yaitu sam asekali tidak malu saat memberitakan kebenaran firman
Tuhan. Bukan hanya dihina, disiksa, dan
dilempari batu, namun Ia juga sering diusir bahkan dipenjarakan oleh karena
nama Tuhan. Kebanyakan kita yang sudah
mendapat beekat melimpah justru terkadang malu mengaku sebagai anak Allah, jika
sudah demikian mana mungkin lagi berani bersaksi atas nama- Nya? Rasul Paulus adalah teladan yang benar, dan
sebagai orang percaya sudah seharusnya kita bergerak dari “zona nyaman”
kita! Mulailah menyaksikan kebesaran
Tuhan kepada sesame kita, dan bisa kita mulai saat ini, kepada orang terdekat
disamping kita saat ini.
Malu tidak hanya dirasakan ketika
berbuat berdosa, namun jika kita telah diselamatkan dari dosa, dan kita tidak
mengabarkannya maka kita juga seharusnya malu!
“Itulah
sebabnya aku menderita semuanya ini,
Tetapi
aku tidak malu;
Karena
aku tahu kepada siapa aku percaya
Dan aku
yakin bahwa Dia berkuasa
Memelihara
apa yang telah dipercayakan- Nya
Kepadaku
hingga pada hari Tuhan”
2
Timutios 1 : 12
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment