Itu hanya sebagian dari ribuan
kalimat romantis yang terucap dari seseorang yang sedang jatuh cinta(gambar di
atas). Entah benar – benar romantis atau
sebagai "umpan" untuk mendapatkan "buruannya"saja, yang jelas kata – kata tersebut memerlukan waktu unuk
dibuktikan kebenarannya.
Perasaan sayang, cinta maupun kasih
kerap terucap dengan mudah begitu saja.
Sayangnya tidak semua tindakan yang dilakukan mencerminkan kebenaran
ucapan yang keluar dari dalam mulut.
Puja – puji biasanya keluar ketika ada sesuatu yang diharapakan oleh
seseorang kepada orang lain, namun jikalau apa yang diharapkan tersebut tidak
tercapai atau sudah tercapai, belum tentu perbuatan yang dilakukan tetap sama
dengan segala ucapan manisnya terdahulu.
Injil Yohanes menitikberatkan
perbutan kasih, dan bukan hanya ungkapan kasih saja, terutama ungkapan kasih
dari mulut saja. Siapa saja mampu
mengungkapkan kasih dengan begitu mudahnya, namun tidak semua mampu
menterjemahkan segala kata – kata manis mereka menjadi perbuatan nyata. Lalu bagiamana dengan kita? Apakah kita juga
termasuk orang yang ringan menggumbar perasaan kasih dengan lidah, namun berat
melakukan kasih dengan tangan kita? Daripada
membiasakan diri untuk menggombal, lebih baik membiasakan diri dengan bertindak
nyata!
Lidah tidak dapat mengasihi,
hanya bisa memberitahukan keinginan untuk mengasihi! Jadi kasihilah bukan
dengan lidah!
“Anak
– anakku, marilah kita mengasihi
Bukan
dengan perkataan atau dengan lidah
Tetapi
dengan perbuatan dan dalam kebenaran”
1
Yohanes 3 : 18
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment