Jebakan tidak menciutkan nyali
tikus tersebut untuk mendapatkan makanan favoritnya. Layaknya seorang pencuri profesional sang
tikus menggunakan segala cara untuk mencuri keju yang telah terpasang perangkap
tersebut(gambar di atas)
Keadaan di atas bisa dikatakan
mirip dengan para koruptor di negeri ini.
Negara ini sedang gencar – gencarnya memerangi koruptor dengan mendirikan
sebuah lembaga khusus yang disebut “KPK”, namun demikian hal tersebut tidak
menciutkan nyali para koruptor. Ironisnya
mereka semakin kreatif dalam melancarkan segala usahanya untuk mendapatkan
harta yang tidak jujur. Yang paling
mencenangkan adalah bahwa para pelaku koruptor bukanlah mereka yang benar –
benar kekurangan harta. Tanpa melakukan
korupsipun sebenarnya mereka sudah bisa dikategorikan sebagai orang – orang “berada”. Lalu kira – kira untuk apalagi mereka
melakukan cara kotor tersebut?
Dalam kitab Amsal dikatakan bahwa “air curian
itu manis dan roti yang dimakan secara sembunyi – sembunyi memang lezat rasanya”,
namun demikian di ayat selanjutnya juga dikatakan bahwa akan ada konsekuensi
yang harus diterimanya. Intinya segala
harta yang didapatkan dengan cara tidak jujur mungkin hanya bisa memberikan
kesenangan sesaat namun tidak menghadirkan kebahagian jangka panjang,
sebaliknya malah akan menderita di dalam neraka. Jadi sehebat apapun kita berkelit dari
ganjaran hukuman dunia, kita tetap tidak berkutik terhadap hukuman akhirat! Jadi
jauhilah harta yang “manis” itu!
Segala materi yang didiapatkan
dengan cara tidak jujur hanya akan terasa manis sejenak saja, namun setelahnya
akan berubah menjadi racun pahit yang membinasakan, dengan kata lain hanya jebakan saja!
“Air curian manis,
dan roti yang dimakan
Dengan sembunyi –
sembunyi lezat rasanya
Tetapi orang itu
tidak tahu,
Bahwa di sana ada
arwah-arwah dan bahwa
Orang – orang yang diundangnya
ada
Di dalam dunia orang
mati”
Amsal 9 : 17-18
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment