Hari Ibu setiap hari
Ketika Ibu Musa melihat anak
bayinya di “buang” ke dalam sungai, pastilah rasa sakit dalam hati tidak
terelakkan. Akan tetapi insting seorang
Ibu tidak akan pernah pudar ataupun berkurang. Ibunya
tetap mengawasi sang bayi dengan pertolongan kakak perempuan sang bayi. Saat ada kesempatan untuk kembali melihat sang
bayi selamat, apapun akan dilakukan termasuk berkerja sebagai inang atau "baby
siter."
Bayi Musa mungkin tidak akan
bertumbuh sehat dan kuat apabila asupan giji yang dididapatkannya bukan
langsung dari sang Ibu yang melahirkan.
Oleh karena pengorbanan sang Ibu, maka Musa bertumbuh menjadi seorang
yang sehat dan kuat serta akhirnya dipakai Allah untuk menyelamatkan bangsa
Israel dari perbudakan bangsa Mesir.
Jadi sebesar – besarnya peran Musa dalam pembebasan bangsa Israel,
terselip juga peran Ibu dan keluarganya yang tidak bisa dipandan sebelah mata.
Seorang Ibu yang jahat sekalipun
akan tidak akan benar – benar tega untuk menyakiti anaknya sendiri. Memang ada yang benar – benar tega menyakiti
anak mereka sendiri namun itu pasti mengalami gangguan psikis atau mental yang
sudah kronis. Sejatinya seorang Ibu rela
mengorbankan apapun demi kelanjutan kehidupan sang anaknya. Jadi bagaimanapun keadaan kita saat ini,
sedikit banyak pasti ada peran besar dari orang tua ataupun keluarga kita,
terutama peran dari seorang Ibu. Jadi
tidak ada salahnya kita juga menunjukkan kasih kita kepada Ibu kita dengan menjadi
anak yang berguna serta membanggakanya, dan mulailah dari hal yang paling
sederhana yaitu mendokan mereka!
Kita mungkin hanya mendoakan Ibu
kita pada perayaan hari Ibu saja, namun percaya atau tidak, nama kita selalu
ada dalam doanya di setiap harinya!
“Lalu bertanyalah
kakak anak itu kepada puteri Firaun :
Akan kupanggilkan
bagi tuan puteri seorang inang penyusu
.....................................................
Sahut puteri Firaun :
Baiklah
Lalu gadis itu
memanggil ibu bayi itu.”
Keluaran 2 : 7 - 8
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment