“Siaga” setiap saat!
Iklan layanan masyarakat di atas,
tertuju kepada suami – suami yang akan segera menjadi seorang ayah. Sebelum mendapatkan peran baru sebagai orang
tua, mereka harus menjadi suami “siaga” dahulu selama masa kehamilan
pasangannya.
Masa kehamilan memang tidak
dirasakan kaum adam, namun bukan berarti kaum adam tidak bertanggung jawab
ataupun memiliki kewajiban untuk ikut menjaga kesehatan serta keselamatan
pasangannya dan juga bayi yang dikandungnya.
Seorang suami mempunyai peran yang cukup vital juga, yaitu dalam hal
membawa sang isteri untuk pemeriksaan rutin, menjaga asupan gijinya, ataupun
selalu menemani pada pada masa menjelang kelahiran. Coba bayangkan andaikan saja peran suami
tersebut diatas berlaku terus sepanjang perkawainan (bukan hanya pada masa
kehamilan saja) maka keluarga yang harmonis akan banyak terwujud.
Keluarga yang harmonis terwujud
oleh karena kesimbangan hak dan kewajiban antar pasangan hidup. Suami selalu mengasihi isteri, begitu pula
sebaliknya. Dalam berbagai hal, terdapat
rasa hormat dan cinta kasih yang mengalir antar keduanya. Apabila sebauh keluarga sudah mempunyai
pondasi kasih yang kuat sesuai dengan firman Tuhan maka Tuhan pasti akan
berkarya melalui keluarga itu! Lihatlah
contoh sederhana yang dimainkan oleh seorang pria(Yusuf) yang akan menjadi
calon suami serta bapak dari pada Anak Alllah yang turun ke dunia. Sikapnya yang penuh ketulusan serta cinta
kasih yang mendalam sehingga rela berkorban apapun pada Maria menjadi cikal
bakal karya Tuhan yang sempurna pada dunia ini.
Lalu pertanyaanya adalah adakah kita juga tergerak menjadi suami – suami
yang rendah hati, penuh kasih dan selalu “siaga” di sepanjang kehidupan
keluyarga kita?
TUHAN pasti berkarya pada keluarga
sederhana yang hidup mengandalkan serta mewujudkan kasih Tuhan!
“Karena Yusuf
suaminya, seorang yang tulus hati
Dan tidak mau
mencemarkan nama isterinya di muka umum,
Ia bermaksud
menceraikanya dengan diam - diam”
Matius 1 : 19
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment