Jangan lagi berjalan di tempat "gelap"!
Seperti itulah kira – kira keadaan
dari seorang yang mengalami kebutaan.
Dikelilingi kegelapan dan memerlukan bantuan tongkat untuk bisa
melangkah dengan benar sebab tanpa adanya cahaya orang tersebut akan mudah tersandung
dan bahkan tidak mengetahui apa yang menyebabkannya tersandung.
Menurut kitab Amsal orang fasik
juga dikatakan seperti seseorang yang berjalan di kegelapan. Fakranya adalah sehebat – hebatnya mereka berkelit, pasti
suatu saat mereka akan tersandung juga(sebab berjalan tanpa diterangi cahaya). Bukan hanya tersandung namun lebih ironisnya
lagi mereka tidak tahu apa yang
menyebabkannya tersandung, sehingga akan ada kemungkinan tersandung lagi
dengan cara yang sama.
Oleh karena itu kitab Amsal
mengajarkan serta memberikan pengertian kepada kita agar menjauhi jalan
daripada orang fasik. Mereka memang
tidak sama dengan orang – orang benar yang segala tindakannya haruslah jujur
apa adanya dengan terus terang.(sebab tidak perlu ditutupi karena yang
dilakukan adalah kebenaran) Orang fasik
melakukan segala cara namun di tempat yang “gelap” sebab apa yang dilakukan
bukanlah hal yang baik, mulia, benar ataupun kebaikan. Jadi dengan kata lain mereka senang dengan
hal – hal yang berbau dengan “kegelapan” atau ketidak jujuran, namun demikian mereka juga akan lebih mudah juga tersandung sebab tidak adanya “terang”
dalam kehidupan mereka. Lalu apabila saat ini
kita sudah mengetahui kosekuensi berjalan di dalam “kegelapan”, masakah kita
tidak mau segera meninggalkan “kegelapan” tersebut dan jalan menuju Terang sejati yang selalu
menunggu kita?
Kegelapan memang bisa menyembunyikan segal
perbuatan jahat, namun juga bisa mendatangkan hukuman fatal dari perbuatan yang
ditutupi tersbut!
” Jalan
orang fasik itu seperti kegelapan;
Mereka
tidak tahu
Apa yang
menyebabkan mereka tersandung.”
Amsal
4 : 19
GOD Bless u