Dengarkanlah "hamba" mu!
Jangankan diberi kesempatan untuk
berbicara, terkadang sudah memohonpun, seorang “hamba”(bawahan), belum tentu
akan didengarkan oleh si “bos”(atasannya).
Apakah situasi ini pernah kita hadapai? Baik sebagai bawahan ataupun
pada saat kita sebagai atasan?
Naaman seorang panglima perang
jugalah seorang yang amat dihormati di negeri Aram. Bahkan Raja Aram juga menaruh respek tinggi
terhadap panglimanya ini. Sayangnya
panglima besar ini mengidap penyakit mematikan yaitu penyakit kusta. Sesuatu yang sederhana akhirnya membawa dia
kepada kesembuhan total. Hal sederhana
tersebut adalah mau mendengarkan nasihat hamba serta pergawai – pegawainya.
Setidaknya Naaman mendengarkan 3
kali nasihat pegawai hamba, atau bawahannya yang membawanya pada
kesembuhannya.(2 Raja - Raja 5) Pertama yaitu nasihat
dari hamba seorang Israel, lalu orang suruhan Nabi elisa, dan juga pergawai –
pegawainya ynag memintannya untuk menuruti nasihat Elisa. Melihat dari pengalaman tersebut maka
jelaslah sudah seorang yang mempunyai jabatan tinggi ataupun berkuasa, perlu
juga mendengarkan masukan dari bawahannya.
Sikap sombong dan merasa lebih hebat dari bawahan terkadang justru
menutup mata dan telinga kita untuk melihat serta mendengarkan hal – hal baik. Sebaliknya kerendahan hati kita serta “menghilangkan”
status – status peribadi tertentu bukan hanya bisa menyenangkan hati “bawahan”
kita namun juga bisa memberikan perubahan berarti terhadap kehidupan kita. Jadi janganlah anggap remeh masukan ataupun
pendapat mereka yang kita anggap tidak “layak”
Tuhan Allah saja mengambil rupa
sebagai hamba untuk menhardik mereka semua yang berkuasa dang mengganggap diri
mereka hebat! Jadi janganlah meremehkan “hamba
– hamba “ di sekitar mu!
”Tetapi
pegawai – pegawainya datang mendekat serta berkata :
Bapak
seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar padamu,
Bukankah
bapak akan melakukannya?
……………………………”
2
Raja – Raja 5 : 13
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment