Membangun bahtera dengan Iman, bukan logika!
Perahu nelayan sederhana saja
tidak semua orang bisa membuatnya , apalagi sebuah perahu bahtera besar? Dibutuhkan paling tidak ratusan pekerja untuk
bisa memnyelesaikan sebuah perahu ataupun kapal besar. Belum lagi Arsitek serta para Insinyur yang
terlibat didalamnya, intinya secara logika manusia sungguh tidak mungkin bahtera
seperti Nuh hanya dikerjakan oleh satu keluarga saja.
Pada jamanya, Nuh sama sekali
buta akan apa yang harus dibuat. Dia
bukanlah seorang nelayan, Dia hanyalah petani ataupun paling tidak hanay
berkebun(sebab berada di pegunungan atau dataran tinggi). Hanya satu hal yang bisa menjadikannya
Arsitek, Insinyur, pekerja, pemahat dan lain sebagainya dalam proses pembuatan
bahtera tersebut adalah Iman. Nuh hanya
memilih beriman dan percaya sepenuhnya kepada apa yang dia imani serta Tuhan
yang dia imani.
Siapakah diantara kita yang saat
ini memiliki iman seperti Nuh? Atau paling tidak seperempatnya saja? Tuhan sebenarnya akan “turun tangan” juga
dalam setiap karya yang diinginkanNya.
Manusia hanya sebagai alat Tuhan dalam mewujudnyatakan segala kehndak –
Nya. Hanya saja tidak semua manusia mau
turut serta dalam “rencana” Tuhan yang terkadang terlalu ajaib bagi kita maupun
terlalu mustahil untuk diwujudkan. Jadi
mulai hari ini belarlah taat terhadap segala rancangan Tuhan dalam kehidupan
kita, mungkin kita tak mampu memikirkan apakah “bentuk akhir” dari rencana
Tuhan, yang jelas kita hanya perlu mempertahankan Iman yang telah Tuhan
tanamkan sendiri dalam hati kita!
Saat logika tidak mampu menerima
disitulah Iman akan berperan penting!
”Karena
Iman, maka Nuh –
Dengan
petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan
Dengan taat
mempersiapkan bahtera
Untuk
meneyelamatkan keluarganya:
Dan karena
iman itu ia menghukum dunia,
Dan ia
ditentukan menerima kebenaran, sesuai dengan imanya”
Ibrani 11 : 7
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment