Dibuka atau tidak ya?
Basanya orang akan berpikir
beberapa kali untuk membukakanya, apabila ada yang mengetuk pinu di malam hari. Sebaliknya apabila pada pagi hari atau siang
hari, pasti siapapun yang mengetuk pintu tidak perlu menunggu lama ataupun
mengetuk pintu berkali – kali.
Ada lagi hal lain yang membuat
orang segan untuk membuka pintu rumah yang sedang diketuk. Salah satunya adalah kehadiran tamu tak
diundang, misalnya penagih hutang, ataupun orang tertentu yang ingin berhutang,
atau hal lainya yang intinya adalah pihak – pihak yang tidak ingin
ditemui. Peranyaanya kemudian adalah,
apakah yang akan kita lakukan apabila kita mengetahui bahwa Yuhan Yesuslah yang
mengetuk pintu rumah kita?
Bagi mereka yang hidup berkenan
dihadapan Tuhan, ketukan pintu oleh – Nya akan disambut dengan sukacita. Kedatangan Kristus sudah amat dinantikan,
sehingga tidak perlu ketukan pintu berkali – kali. Sedangkan bagi mereka yang sudah terbiasa
bermain di “lumpur” dosa, pastinya akan
merasakan dilematis ketika Tuhan mengetuk pintu rumahnya. Meskipun hati ingin membukannya, namun juga
takut akan segala konsekuensi dosa, ataupun merasa tidak layak untuk dikunjungi
– Nya. Lalau yang manakah yang akan kita
lakukan? Segera membukakan pintu, atau diam dahulu menunggu ketukan berikutnya?
Atau bahkan tidak membukakan pintu bagi – Nya?
Bertobatlah sesegera mungkin,
sebab Dia maha pemaaf, dan sebenarnya DIA juga sedang menunggu untuk dapat
masuk ke dalam hati kita!
”Lihat aku berdiri di muka pintu dan
mengetok;
Jikalau ada yang mendengar suara – Ku dan
membukakan pintu
Aku akan masuk dan mendapatkannya
Dan Aku makan bersama – sama dengan dia,
Dan ia akan bersama – sama dengan Aku”
Wahyu
3 : 20
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment