Salah minuman atau peminumnya?
Sudah pasti kita akan
menertawakan orang – orang yang mabuk oleh karena minuman keras
beralkohol. Gaya dan prilaku mereka yang
sudah mabuk terkadang memang mengundang tawa, sebab banyak hal yang tidak masuk
akal akan dilakukan orang – orang yang telah mabuk.
Minuman beralkohol sendiri
sebenarnya mempunyai fungsi alami yang baik untuk tubuh, yaitu untuk
menghangatkan tubuh dan juga bisa memperlancar peredaran darah apabila
dikonsumsi dengan takaran tertentu.
Masalahnya manusia mempuntai sifat rakus yang terkadang sulit
dikendalikan, jadi akibatnya alkohol yang sebenarnya mempunyai fungsi baik
berubah menjadi racun mematikan. Apabila
racun tersebut sudah mengalir di dalam tubuh manuysia, maka hal – hal buruk
akan terjadi tanpa bisa dikendalikan lagi oleh otak sang pemilik tubuh. Jadi dikala melihat pemandangan seperti gambar di atas, jangan cepat - cepat menyalahkan minumannya!
Tuhan Yesus juga mempergunakan
anggur yang notabennya mengandung unsur alkohol dan tentu bisa memabukkan pada perjamuan terakhir sebelum
Dia disalibkan. Penggunaan anggur
sebenarnya adalah baik apabila disertai dengan pengertian, maksud serta tujuan yang
benar. Sebagai orang – orang percaya
kita harus tahu benar apa yang kita perlukan serta butuhkan dan jangan dengan sengaja mengikuti hawa nafsu! Kita harus mengesampingkan apa yang kita
inginkan, seperti godaan anggur yang menggiurkan. Sebab anggur beralkohol yang menggiurkan tersebuit bukan saja
harum, namun juga memberikan kenikmatan tertentu. Oleh karenanya siapa yang
tidak mampu menguasai hawa nafsunya janganlah mencobanya! Sebab setelah tubuh dan pikiran terlena olehnya, maka kejahatan serta
dosa besar tersimpan di dalam kenikmatannya itu akan berubah menjadi nyata!
Anggur yang baik dipergunakan untuk
memuliakan Tuhan dengan penuh kesadaran, dan bukan sengaja dipergunakan untuk menghilangkan
kesadaran.
“Anggur adalah pencemooh,
Minuman
keras adalah peribut, tidaklah bijak orang yang
Terhuyung
– huyung karenanya”
Amsal
20 : 1
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment