Untuk dimakan atau posting?
Awalnya urusan posting –
memposting gambar hanya untuk menyimpan suatu kenangan tertentu. Dewasa ini justru posting – memposting suatu
gambar ataupun foto ke dunia maya sudah menjadi kewajiban bagi para
netizen. Apapun keadaanya apapun
kegiatannya, yang jelas hal pertama yang akan dilakukan adalah memposting atau upload foto terlebih dahulu.
Segala aspek kehidupan dunia
nyata menjadi suatu komoditi yang “lezat” untuk diperbincangkan, dan salah
satunya adalah makanan yang dihidangkan di atas meja. Makanan yang seharusnya dinikmati, nyatanya
hanya menjadi “sumber” komentar dinuia maya.
Hal pertama yang dilakukan ketika melihat hidangan yang di atas meja
adalah untuk mempostingnya ke media sosial.
Kemudian dibumbuhi komentar – komentar, jika tanngapan dari netizen
lainya cukup banyak, maka lama – kelamaan makanan tersebut hanya menganggur
saja sampai makanan tersebut dingin.
Sebelum kita menikmati makanan,
alangkah baiknya hal pertama yang dilakukan adalah mengucapkan syukur kepada
Tuhan, apapun keadaanya meskipun dalam keadaan terlapar sekalipun. Rasul Pauluspun mengucap syukur terlebih
dahulu, meskipun dia bersama dengan para parajurit yang terombang – ambing di
tengah lautan sudah tidak makan selama 2 minggu. Dalam keadaan lapar seperti itu, bisa saja
mereka makan secepat – cepatnya untuk mengisi perut mereka, meskipun demikian
mereka masih mengucapkan syukur. Jadi utamakanlah
Tuhan dalam segala keadaan! Dalam keadaan terburuk sekalipun kita harus
mengucap syukur terlebih dahulu apalagi dalam keadaan yang menyenangkan(seperti
bisa menikmati makanan apa saja dengan santai)!
Makanan adalah berkat Tuhan bagi
kita untuk mencukupi kebutuhan jasmani kita, dan bukan untuk memenuhi nafsu
kita untuk eksis di dunia maya!
“Karena itu aku menasehati kamu, supaya kamu
makan dulu
........................................
Sesudah
berkata demikian, ia mengambil roti
Mengucap
syukur kepada Allah di hadapan semua mereka
Memecah
– mecahkannya, lalu mulai makan”
Kisah
Rasul 27 : 34 - 35
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment