Membutuhkan doa
Doa adalah nafas dari pada orang –
orang beriman. Setiap orang yang beriman
pastilah rajin atau paling tidak pernah berdoa.
Fokus dari berdoa mungkin bermacam – macam dan berbeda – beda antar
individu, namun ada satu kesamaannya yaitu biasanya doa dipanjatkan untuk
mememnuhi kepentingan pribadi.
Jarang sekali kita meluangkan
waktu untuk mendoakan orang lain.
Janagankan teman – teman atau bahkan orang yang belum kita kenal,
mendoakan saudara – saudara yang berada di dalam satu rumah saja kemungkinan
jarang kita lakukan. Dengan skala lebih
luas lagi adalah, kira – kira kapan atau pernahkah kita berdoa buat pemimpin gereja kita, pemimpin –
pemimpin negara ini, atau pemimpin – pemimpin dunia lainya? Apalagi kita mendoakan orang – orang percaya
yang sedang menjadi misionaris di daerah – daerah terpencil? Sudah pasti tidak
pernah kita doakan.
Rasul Paulus memberikan teladan
yang bagi kita semua. Dalam pelayananya
ke berbagai daerah, Paulus tidak pernah lupa untuk mendaoakan rekan – rekan sepelayanannya. Tidak jarang juga, Rasul Paulus malah meminta
dukungan doa dari saudara – saudara se-iman.
Itulah hubungan komunitas kekristenan yang sebenarnya, dimana ada satu
kepedulian dan ikatan yang taka akan pernah berakhir serta terpisahkan jarak
dan waktu. Sadar ataupun tidak saat ini
mungkin kita juga sedang didoakan orang lain,(paling dari tidak orang tua kita) jadi
mengapa kita menanhan bibir kita untuk mendoakan orang lain? Jadi belajarlah untuk mendoakan orang lain,
sebab doa juga termasuk bentuk komunikasi rohani terbaik antara manusia dengan
Tuhan dan juga manusia dengan sesama.
Kita pasti membutuhkan doa dari orang lain, jadi jangan pelit juga berdoa untuk orang lain!
“Aku mengucap syukur kepada Allahku
Setiap
kali aku mengingat kamu
Dan
setiap kali aku berdoa untuk kamu semua
Aku
selalu berdoa dengan sukacita”
Filipi
1 : 3 - 4
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment