Wednesday, February 10, 2016

(ArBer)Dilema Imlek

Dilema Imlek

Tahun baru imlek identik dengan angpao, atau amplop merah yang berisi uang.  Kebiasaan memberikan angpao menjadi moment paling dinanti pada saat imlek terutama bagi anak – anak.  Kumpul – kumpul keluarga menjadi sarana untuk “mengais rejeki”, jadi intinya momen tersebut bukan untuk memperkuat tali silahturami, melainkan untuk “menambang angpao”.

Bagi orang dewasa budaya memberikan angpao juga bisa menjadi beban tertentu.  Menjadi beban oleh akrena harus mengeluarkan uang lebih untuk memberikan angpao.  Akhirnya pemberiang angpao tersebut tidak disertai dengan sukacita, sebab memberikan dengan setengah hati.  Momen yang indah untuk memperkuat tali kasih malah hanya akan menyuguhkan kasih yang pura – pura.  Apakah anda pernah merasakan dilema tersebut? Menghormati orang tua hanya demi angpao? Atau memberikan angpao hanya karena tuntutan saja!

Orang percaya juga banyak yang merayakan hari raya imlek, dan ada juga sebagaian dari kita yang terjebak dalam paktek kasih yang pura – pura terhadap sanak saudara maupun sessama sahabat yang merayakan imlek.  Orang percaya seharusnya bisa menafaatkan momen kumpul – kumpul untuk berbagi kasih.  Jangan ada unsur keterpaksaan ataupun unsur mencari keuntungan sendiri.  Kasih Tuhan harus tersalur dengan murni, tanpa adanya embel – embel kegoisan diri!  Senyuman serta sapaan kita yang kelihatan hangat mungkin bisa menipu sesama manusia, namun tidak bisa menipun Tuhan!

Tuhan ingin agar kita mengasihi sesama dengan sungguh – sungguh, seperti Tuhan mengasihi semua manusia ciptaan – Nya, tanpa terkecuali apapun alasanya!

“Hendaklah kasih itu jangan pura – pura!
Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik”
Roma 1 2 : 9



GOD Bless u

No comments: