"Makanan" untuk jamban.
Gambar di atas tentu akan membuat beberapa orang
kehilangan nafsu makannya, meskipun sebenarnya kloset atau jamban tersebut hanyalah replika
saja. Sedangkan makanan segar yang di
atasnya adalah makanan asli yang bisa dinikmati siapa saja.
Sebenarnya ada korelasi antara makanan dan
kloset. Setiap makanan yang masuk ke
dalam mulut kita akan segera di proses di dalam perut. Setelah gizi dari makanan tersebut diserap,
maka sisanya akan menuju “tempat pembuangan akhir” yaitu kloset atau jamban. Kesimpulannya adalah apapun jenis makanannya,
segala yang masuk ke dalam perut atau tubuh kita ini, pasti pada akhirnya akan
dibuang ke dalam jamban, jadi makanan yang kita konsumsi sebenarnya juga adalah "makanan" untuk jamban kita.
Yesus memberikan perumpamaan tersebut bukan untuk
menjelaskan proses biologis tubuh manusia dalam mengolah makanan yang
dikonsumsi. Yesus hanya ingin menekankan
bahwa bahaya yang terbesar dalam hidup ini bukanlah dari apa yang akan masuk ke
dalam tubuh manusia, melainkan apa yang akan keluar dari tubuh manusia. Apa yang kelauar dari mulut, hati ataupun
pikiran kitalah yang akan menajiskan kita ataupun menghasilkan dosa. Bagi orang percaya tentu tidak ada makanan
yang diharamkan untuk masuk ke dalam perut, namun banyak sekali kata – kata,
pemikiran ataupun sifat hati yang diharamkan- Nya keluar dari dalam diri kita!
Jadi seteliti apapun kita dalam memilih makanan
yang masuk ke dalam tubuh kita, kita harus lebih teliti lagi akan apa yang akan
keluar dari mulut, hati serta pikiran kita!
“Maka
jawab – Nya: Apakah kamu tidak dapat memahaminya?
Tidak
tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar
Yang masuk ke Dalam seseorang tidak dapat
menajiskanya,
Karena
bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya,
Lalu
dibuang di jamban? Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal
Kata
– Nya lagi : Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskanya”
Markus
7 : 18 - 20
GOD Bless u
No comments:
Post a Comment