Hendak ditolong atau diabadikan?
Pemandangan
seperti di atas, sudah lumrah terjadi saat ini.
Bukannya memberi pertolongan kepada orang yang terkena masalah,
kebanyakan orang memimilih sebagai “pengamat”(mengabadikan momen) ataupun
berlomba sebagai “newsmaker” (menjadi orang pertama yang memberitakannya).
Bagi mereka yang membutuhkan pertolongan,
jelas pertolonganlah yang paling utama dibutuhkan, dan bukan publikasi
permasalahan mereka. Masnusia akhir –
akhir ini, lebih suka berkomentar maupun mempublikasikan permsalahan orang
lain, dibandingkan memberikan solusi ataupun bantua secara nyata. Ciri – ciri orang seperti ini sudah mulai
menjadi tren di perkotaan – perkotaan besar, dimana tingkat kepedulian sosial
dari dunia nyata sudah lebih kecil dibandingkan diduinia maya.
Dunia
maya menawarkan berbagai media sosial untuk dapat saling berhubungan dan peduli
dengan sesama kita. Banyak sekali
dukungan – dukungan serta komentar membangun yang bisa didapatkan dari siapa
saja dalam dunia maya. Hal tersebut
membuktikan kepedulian sossial maish ada.
Hanya saja kepedulian memlalui dorongan semangat, naishat maupun
motivasi akan lebih sempurna lagi apabila diwujudkan melalui tindakan nyata. Kita sebabagi orang – orang percaya harus
menjadi pelopor perbutan kasih secara nyata, sebab bagaimanapun juga kasih
secara nyata dampaknya lebih besar, karana segala perbutan dan maksud hati bisa
terlihat langsung! Sedangkan kasih dan
kepedulian dalam dunia maya, adalah kasih yang harus dibuktikan lagi
kebenaranya, sebab bisa jadi kasih tersebut sudah tercemar oleh kemunafikan
maupun kepopuleran semata.
Janganlah
meniru mereka yang menjadi pelaku kasih hanya di dunia maya saja! Tetapi jadilah
pelaku kasih secara nyata di dunia yang sebenarnya ini!
“Saudaraku yang kekasih,
Janganlah meniru yang jahat melainkan yang baik
Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah, tetapi
Barangsiapa berbuat jahat, ia tidak melihat Allah”
3 Yohanes 1 : 11
GOD
Bless u
No comments:
Post a Comment